Kuala Lumpur (antarasulteng.com) - Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengatakan negaranya akan melanjutkan pencarian pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 yang hilang pada 8 Maret, kata kantor berita Malaysia, Bernama.
Negara akan melanjutkan pencarian pesawat yang hilang dengan bantuan dari beberapa negara lain meskipun pencarian tidak menunjukkan hasil apapun setelah 59 hari, kata Najib ketika berpidato pada majelis bulanan di Putrajaya, Senin (5/5).
Dia menyebut hilangnya pesawat itu sebagai sesuatu yang belum pernah terjadi dalam sejarah penerbangan karena sistem telekomunikasi pesawat itu telah mati dan metode tidak biasa telah digunakan selama pencarian.
"Meskipun belum mendapatkan hasil sampai sekarang, pemerintah bertekad melanjutkan pencarian bekerja sama dengan negara-negara sahabat, terutama Australia yang telah menunjukkan komitmen luar biasa untuk membantu Malaysia dalam menemukan pesawat kita," katanya.
Pesawat Boeing 737 milik Malaysia Airlines yang terbang dari Kuala Lumpur (Malaysia) ke Beijing (Tiongkok) mengangkut 239 penumpang dan awak hilang pada 8 Maret 2014.
Malaysia menyatakan penerbangan pesawat itu berakhir di Samudera Hindia. Operasi pencarian yang dilakukan sampai sekarang belum berhasil menemukan puing pesawat tersebut.
(Uu.H-AK/skd)
Negara akan melanjutkan pencarian pesawat yang hilang dengan bantuan dari beberapa negara lain meskipun pencarian tidak menunjukkan hasil apapun setelah 59 hari, kata Najib ketika berpidato pada majelis bulanan di Putrajaya, Senin (5/5).
Dia menyebut hilangnya pesawat itu sebagai sesuatu yang belum pernah terjadi dalam sejarah penerbangan karena sistem telekomunikasi pesawat itu telah mati dan metode tidak biasa telah digunakan selama pencarian.
"Meskipun belum mendapatkan hasil sampai sekarang, pemerintah bertekad melanjutkan pencarian bekerja sama dengan negara-negara sahabat, terutama Australia yang telah menunjukkan komitmen luar biasa untuk membantu Malaysia dalam menemukan pesawat kita," katanya.
Pesawat Boeing 737 milik Malaysia Airlines yang terbang dari Kuala Lumpur (Malaysia) ke Beijing (Tiongkok) mengangkut 239 penumpang dan awak hilang pada 8 Maret 2014.
Malaysia menyatakan penerbangan pesawat itu berakhir di Samudera Hindia. Operasi pencarian yang dilakukan sampai sekarang belum berhasil menemukan puing pesawat tersebut.
(Uu.H-AK/skd)