Palu (ANTARA) -
Kapal KN SAR Bhisma milik Basarnas dan Helikopter milik Polri berkolaborasi mencari empat korban speedboat tenggelam yang masih dinyatakan hilang di perairan Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah.
"Hingga petang ini di hari ketiga, Tim SAR gabungan belum menemukan tanda-tanda keempat korban. Operasi juga dibantu satu unit helikopter milik Polda Sulawesi Tengah," kata Kepala Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Palu Andrias Hendrik Johannes, di Palu, Rabu.
Dia menjelaskan, sejak Rabu pagi pukul 05.00 WITA hingga petang operasi pencarian masih nihil.
"Operasi dilanjutkan esok pagi, dan kini KN SAR Bhisma sudah berlabuh di Pelabuhan Kabupaten Banggai Laut beserta 40 orang Tim SAR gabungan dari sejumlah satuan," katanya.
Helikopter milik Polda Sulteng, melakukan pemantau dan pencarian dari udara mengangkut personel Polairud, lalu personel Tim SAR gabungan melakukan pencarian menggunakan kapal dan perahu karet.
"Metode pencarian masih sama yakni paralel. Sejumlah Tim SAR menggunakan perahu karet menyisir pesisir pantai Pulau Sonit, dan sebagian menggunakan KN Bhisma mengambil titik perairan Pulau Sonit," ujar Andrias.
Sebagaimana rencana operasi, tim membagi dua regu atau SRU guna memudahkan upaya pencarian dengan memaksimalkan personel yang terlibat.
Dalam peristiwa itu, katanya, kapal cepat Fajar 180 PK mengangkut 11 penumpang yang merupakan tim pemenangan salah satu pasang calon bupati dan wakil bupati jalur independen yang bertarung di Pilkada Banggai Laut melakukan kegiatan kampanye di sejumlah pulau di kabupaten tersebut.
Di tengah perjalanan, Speedboat yang mereka tumpangi dihantam ombak diantara Pulau Kasuari dan Pulau Sonit lalu terbalik dan tenggelam pada Senin (2/11).
Empat orang ditemukan selamat, tiga korban lainnya meninggal dunia. Dari ketiga korban, satu diantaranya merupakan Calon Wakil Bupati Banggai Laut atas nama Asgar Badalia, serta empat orang lainnya masih dinyatakan hilang.
"Tim SAR juga mengalami kendala proses pencarian di hari ketiga karena terjadi hujan, namun hal itu tidak menjadi penghalang dalam operasi tersebut " katanya.
"Mereka yang terlibat dalam operasi ini diantaranya personel Basarnas yang berpangkalan di Pos SAR Luwuk, lalu personel TNI/Polri, petugas Sabandar dan BPBD Banggai Laut, potensi SAR serta keluarga korban, termasuk masyarakat setempat," demikian Andrias.