Parigi (ANTARA) -
Dia menjelaskan, dana pihak ketiga dari Parigi Moutong yang dikelola tahun 2020 mencapai sekitaar Rp219 miliar, dan kredit yang disalurkan sekitar Rp295 miliar.
Bank Pembangunan Daerah atau Bank Sulawesi Tengah hingga November 2020 membukukan laba sebesar Rp217 miliar, meningkat dibanding laba sepanjang tahun 2019 yang mencapai Rp180 miliar.
"Meski di tengah pandemi COVID-19, Bank Sulteng masih bisa menjaga kelangsungan usaha perbankan sehingga dari sisi keuntungan sangat baik," kata Direktur Utama Bank Sulteng Rahmat Abdul Haris saat menghadiri peresmian gedung baru Bank Sulteng Cabang Parigi, di Kabupaten Parigi Moutong, Kamis.
"Meski di tengah pandemi COVID-19, Bank Sulteng masih bisa menjaga kelangsungan usaha perbankan sehingga dari sisi keuntungan sangat baik," kata Direktur Utama Bank Sulteng Rahmat Abdul Haris saat menghadiri peresmian gedung baru Bank Sulteng Cabang Parigi, di Kabupaten Parigi Moutong, Kamis.
Dia menjelaskan, dana pihak ketiga dari Parigi Moutong yang dikelola tahun 2020 mencapai sekitaar Rp219 miliar, dan kredit yang disalurkan sekitar Rp295 miliar.
"Kami sudah siap diperiksa Lembaga Akuntan Publik atas hasil kerja kami. Ini patut diapresiasi karena dengan kurun waktu 11 bulan, kami sudah bisa meningkatkan laba," ujar Rahmat.
Modal inti yang menjadi tantangan selama ini, sudah menunjukkan posisi yang baik, dimana nilai dari modal tersebut mencapai angka Rp1,28 triliun atau sudah memenuhi kriteria naik kelas ke buku dua.
Dengan predikat naik kelas buku dua, maka Bank Sulteng telah siap menyelenggarakan kegiatan-kegiatan berbasis digitalisasi di seluruh unit pelayanan yang mengandalkan sistem jaringan internet.
"Kami berkomitmen menjaga modal inti agar terus berkembang. Bank Sulteng juga sudah bisa transfer melalui telepon seluler," katanya.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Perwakilan Sulteng Gamal Abdul Kahar menjelaskan, kinerja keuangan di provinsi itu pada Oktober 2020 tetap menunjukkan pertumbuhan, dibandingkan tahun sebelumnya.
Peran entermediasi perbankan, relatif tetap berada dalam koridor yang positif dalam sektor riil di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi domestik maupun global, dengan LDR mencapai 118,26 persen.
"Pada Oktober lalu, total aset Bank Konvensional dan Bank Syari'ah di Sulteng tercatat sebesar Rp46,10 triliun dengan pertumbuhan 4,55 persen, lalu total dana pihak ketiga mencapai Rp27,28 triliun dengan pertumbuhan 5,503 persen," ungkap Gamal.