Palu (ANTARA) - Buaya muara sungai Palu kembali menerkam warga yang sedang mandi di laut teluk Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Kapolres Palu AKBP Riza Faisal, di Palu, Minggu, melalui Paur Humas Aipda Kadek Aruna membenarkan peristiwa tersebut.
Kadek mengatakan, dari infromasi yang didapat, korban adalah Sunarji Haris Tasmuri alias Ateng (50) warga jalan Sungai Ogotion, Kelurahan Nunu, Kecamatan, Tatanga Kota Palu.
“Kronologis kejadian sekitar pukul 06.00 Wita, korban bermaksud untuk mandi di air laut, di laut teluk Palu dekat patung kuda - PGH, hal ini rutin dilakukan oleh korban karena korban mempunyai riwayat sakit asam urat,” katanya.
Ia mengatakan setibanya di tempat kejadian perkara, korban langsung mandi di laut dengan posisi air yang dalam.
“Tiba-tiba tangan kanan korban langsung digigit buaya, menyadari hal itu korban langsung berupaya melepaskan gigitan buaya dengan menggunakan tangan kirinya untuk membuka mulut buaya dan upaya tersebut berhasil dilakukan oleh korban,” jelasnya.
Paur Humas Polres Palu ini mengatakan, setelah itu korban berusaha untuk berenang ketepian dan setibanya di tepian laut korban meminta tolong terhadap warga yang juga berada di lokasi Palu Golden Hotel.
Ia mengatakan, melihat kondisi tangan korban luka maka warga melakukan pertolongan terhadap korban dengan membawa korban ke Rumah Sakit Undata Palu.
“Saat ini korban sedang mendapat perawatan di ruangan UGD RS Undata Palu, akibat dari kejadian tersebut lengan korban sebelah kanan nyaris terputus,” ujarnya.
Kadek mengatakan, dari keterangan yang didapat, korban sudah sering melakukan berenang di lokasi teluk palu dekat patung kuda - PGH sejak mengalami sakit asam urat.
“Namun dalam hal ini korban diduga kurang berhati-hati dalam berenang dan tidak memperhatikan tanda larangan dilarang berenang karena rawan ada buaya, dan dari kejadian tersebut korban mengalami tangan kanan nyaris putus hingga bagian pergelangan tangan,” ujarnya.
“Diharapkan dinas terkait dapat mengambil tindakan dari adanya kejadian tersebut dikarenakan peristiwa orang digigit buaya sudah sering terjadi khususnya di pantai Talise dan Kampung Nelayan dan sekitarnya,” tandasnya.
Kapolres Palu AKBP Riza Faisal, di Palu, Minggu, melalui Paur Humas Aipda Kadek Aruna membenarkan peristiwa tersebut.
Kadek mengatakan, dari infromasi yang didapat, korban adalah Sunarji Haris Tasmuri alias Ateng (50) warga jalan Sungai Ogotion, Kelurahan Nunu, Kecamatan, Tatanga Kota Palu.
“Kronologis kejadian sekitar pukul 06.00 Wita, korban bermaksud untuk mandi di air laut, di laut teluk Palu dekat patung kuda - PGH, hal ini rutin dilakukan oleh korban karena korban mempunyai riwayat sakit asam urat,” katanya.
Ia mengatakan setibanya di tempat kejadian perkara, korban langsung mandi di laut dengan posisi air yang dalam.
“Tiba-tiba tangan kanan korban langsung digigit buaya, menyadari hal itu korban langsung berupaya melepaskan gigitan buaya dengan menggunakan tangan kirinya untuk membuka mulut buaya dan upaya tersebut berhasil dilakukan oleh korban,” jelasnya.
Paur Humas Polres Palu ini mengatakan, setelah itu korban berusaha untuk berenang ketepian dan setibanya di tepian laut korban meminta tolong terhadap warga yang juga berada di lokasi Palu Golden Hotel.
Ia mengatakan, melihat kondisi tangan korban luka maka warga melakukan pertolongan terhadap korban dengan membawa korban ke Rumah Sakit Undata Palu.
“Saat ini korban sedang mendapat perawatan di ruangan UGD RS Undata Palu, akibat dari kejadian tersebut lengan korban sebelah kanan nyaris terputus,” ujarnya.
Kadek mengatakan, dari keterangan yang didapat, korban sudah sering melakukan berenang di lokasi teluk palu dekat patung kuda - PGH sejak mengalami sakit asam urat.
“Namun dalam hal ini korban diduga kurang berhati-hati dalam berenang dan tidak memperhatikan tanda larangan dilarang berenang karena rawan ada buaya, dan dari kejadian tersebut korban mengalami tangan kanan nyaris putus hingga bagian pergelangan tangan,” ujarnya.
“Diharapkan dinas terkait dapat mengambil tindakan dari adanya kejadian tersebut dikarenakan peristiwa orang digigit buaya sudah sering terjadi khususnya di pantai Talise dan Kampung Nelayan dan sekitarnya,” tandasnya.