Jakarta (ANTARA) - Penyanyi solo Jevin Julian menuangkan ego dan perjalanan hidupnya lewat album terbarunya bertajuk "Samsara".
Jevin, melalui keterangannya, Kamis, mengatakan bahwa album ini dibuat secara terkonsep menjadi album story telling tentang kehidupan dan pengalaman pengalaman besar dan berkesan baginya.
Album ini mempunyai jenis musik yang beragam, dari musik yang berinstument piano saja sampai full elektronik, dan menyesuaikan cerita dari masing masing lagu.
"Album ini sebagai alat komunikasi Jevin untuk bercerita dan mengenal Jevin lebih dalam melalui musik," ungkap penyanyi tersebut.
Terdapat 14 lagu yang menggambarkan tentang perjalanan Jevin secara pribadi, dari anak sekolah yang pernah dirundung hingga saat ini menjadi seorang ayah.
Pada lagu berjudul “Thank You For What You Did”, Jevin bercerita tentang pengalaman dia saat dirundung, bagaimana ia merasakan perasaan sedih namun hal tersebut yang membuat dia menjadi kuat hingga saat ini. Lagu ini menggambarkan bahwa ia bangkit dan berhasil menunjukkan kesuksesannya.
Sebelum Samsara lahir, dalam enam bulan ke belakang Jevin terus komitmen untuk mengeluarkan single yang ada di album dimulai dari "Ambisi Publikasi" yang bercerita tentang ambisi di dunia internet dan sosial media.
Lalu Jevin mengeluarkan "Teori Segalanya", dimana lagu ini bercerita tentang kehidupan inner circle yang dia sebut sebagai support system di kehariannya.
Selain itu ada lagu "Hope", masih bercerita tentang Jevin sebagai seorang pribadi yang menjalani kehidupan seperti orang biasanya, yang berpikir dan selalu mempunyai harapan di saat sedang jatuh.
Selain menceritakan tentang dirinya, di lagu "Bukan Kisah Romantis" hadir untuk menggambarkan kehidupan Jevin dan pasangannya saat ini. Sementara itu ada lagu "Bonfire" yang digambarkan sebagai metafor sebuah mimpi, gairah dan kepercayaan diri.
Rilisan terakhir sebelum album "Samsara" adalah "Make Me Feel", dimana ia bercerita tentang Nord, dan apa yang ia rasakan saat menjadi ayah pertama kalinya, bagaimana ia mengkorelasikan musik dengan anaknya.
Jevin, melalui keterangannya, Kamis, mengatakan bahwa album ini dibuat secara terkonsep menjadi album story telling tentang kehidupan dan pengalaman pengalaman besar dan berkesan baginya.
Album ini mempunyai jenis musik yang beragam, dari musik yang berinstument piano saja sampai full elektronik, dan menyesuaikan cerita dari masing masing lagu.
"Album ini sebagai alat komunikasi Jevin untuk bercerita dan mengenal Jevin lebih dalam melalui musik," ungkap penyanyi tersebut.
Terdapat 14 lagu yang menggambarkan tentang perjalanan Jevin secara pribadi, dari anak sekolah yang pernah dirundung hingga saat ini menjadi seorang ayah.
Pada lagu berjudul “Thank You For What You Did”, Jevin bercerita tentang pengalaman dia saat dirundung, bagaimana ia merasakan perasaan sedih namun hal tersebut yang membuat dia menjadi kuat hingga saat ini. Lagu ini menggambarkan bahwa ia bangkit dan berhasil menunjukkan kesuksesannya.
Sebelum Samsara lahir, dalam enam bulan ke belakang Jevin terus komitmen untuk mengeluarkan single yang ada di album dimulai dari "Ambisi Publikasi" yang bercerita tentang ambisi di dunia internet dan sosial media.
Lalu Jevin mengeluarkan "Teori Segalanya", dimana lagu ini bercerita tentang kehidupan inner circle yang dia sebut sebagai support system di kehariannya.
Selain itu ada lagu "Hope", masih bercerita tentang Jevin sebagai seorang pribadi yang menjalani kehidupan seperti orang biasanya, yang berpikir dan selalu mempunyai harapan di saat sedang jatuh.
Selain menceritakan tentang dirinya, di lagu "Bukan Kisah Romantis" hadir untuk menggambarkan kehidupan Jevin dan pasangannya saat ini. Sementara itu ada lagu "Bonfire" yang digambarkan sebagai metafor sebuah mimpi, gairah dan kepercayaan diri.
Rilisan terakhir sebelum album "Samsara" adalah "Make Me Feel", dimana ia bercerita tentang Nord, dan apa yang ia rasakan saat menjadi ayah pertama kalinya, bagaimana ia mengkorelasikan musik dengan anaknya.