Jakarta (ANTARA) - Sutradara, penulis dan produser film pemenang Academy Awards, Oliver Stone akan berbincang santai dengan publik Indonesia melalui acara Mola Living Live, pada Sabtu, 20 Februari 2021 pukul 10:00 WIB.
Acara Mola Living Live with Oliver Stone ini akan dipandu kembali oleh Dino Patti Djalal, mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, dan kali ini ditemani oleh Nadine Alexandra, mantan Putri Indonesia yang kini berprofesi sebagai aktris dan aktivis lingkungan hidup.
Melalui keterangan yang diterima ANTARA, Kamis, Nadine Alexandra yang baru pertama kali menjadi host di acara ini mengaku sudah menyiapkan dirinya dengan melakukan riset dalam untuk mengetahui lebih banyak tentang Stone.
Sempat mewakili Indonesia untuk ajang Miss Universe di Sao Paulo, Nadine mengaku sejak kecil ia telah menonton film-film Stone.
“Saya sangat senang mendapat kesempatan ini untuk berbicara dengan Oliver Stone, seorang sutradara hebat dari begitu banyak film ikonik. Yang secara konsisten membuat statement tentang dunia politik dan tidak takut mengangkat topik-topik kontroversial lewat karyanya,” kata Nadine.
Stone yang telah berkali-kali mendapatkan piala Oscar sebagai sutradara maupun penulis terbaik ini akan berbagi pengalaman hidupnya yang luar biasa, mulai dari pengalamannya ketika perang Vietnam, cara berpikirnya yang ambisius sampai ide-idenya yang selalu kontroversial dalam penulisan naskah filmnya.
Perjalanan hidup Oliver Stone sejak muda tidak selalu mulus. Hal itu memberikan pengalaman yang begitu kaya dan kemudian menjadi “senjata” utamanya dalam menggarap film-filmnya yang banyak bertema tentang perang.
Berhenti kuliah di Yale University pada usia 18 tahun, Oliver muda memutuskan untuk menjadi relawan selama 6 bulan ke Saigon, Vietnam dan mengajar Bahasa Inggris.
Dua tahun kemudian, ia mendaftarkan diri untuk bergabung dalam program wajib militer ke Vietnam. Sepulangnya dari Vietnam, Oliver Stone tidak kembali ke Yale, tetapi memutuskan untuk kuliah perfilman di New York University, dan menggali ilmu perfilman dari dosen favoritnya di NYU, Martin Scorsese.
Pengalamannya sebagai prajurit di Vietnam inilah yang kemudian ia curahkan dalam membuat trilogi film perang Vietnam yaitu "Platoon", "Born on the Fourth of July", dan "Heaven and Earth". Film-film inilah telah melambungkan namanya sebagai filmmaker handal yang bisa membawa pulang piala Oscar pada 1987 dan 1990.
Beberapa film Oliver yang juga mendapatkan reaksi adalah film "Wall Street" pada 1987 yang kemudian diproduksi ulang pada 2010.
Saat ini, Oliver Stone tengah menunggu film dokumenter garapannya yang bercerita tentang pembunuhan John F Kennedy untuk diputar pertama kali di Festival Film Cannes pada Juli 2021 mendatang.
Acara Mola Living Live with Oliver Stone ini akan dipandu kembali oleh Dino Patti Djalal, mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, dan kali ini ditemani oleh Nadine Alexandra, mantan Putri Indonesia yang kini berprofesi sebagai aktris dan aktivis lingkungan hidup.
Melalui keterangan yang diterima ANTARA, Kamis, Nadine Alexandra yang baru pertama kali menjadi host di acara ini mengaku sudah menyiapkan dirinya dengan melakukan riset dalam untuk mengetahui lebih banyak tentang Stone.
Sempat mewakili Indonesia untuk ajang Miss Universe di Sao Paulo, Nadine mengaku sejak kecil ia telah menonton film-film Stone.
“Saya sangat senang mendapat kesempatan ini untuk berbicara dengan Oliver Stone, seorang sutradara hebat dari begitu banyak film ikonik. Yang secara konsisten membuat statement tentang dunia politik dan tidak takut mengangkat topik-topik kontroversial lewat karyanya,” kata Nadine.
Stone yang telah berkali-kali mendapatkan piala Oscar sebagai sutradara maupun penulis terbaik ini akan berbagi pengalaman hidupnya yang luar biasa, mulai dari pengalamannya ketika perang Vietnam, cara berpikirnya yang ambisius sampai ide-idenya yang selalu kontroversial dalam penulisan naskah filmnya.
Perjalanan hidup Oliver Stone sejak muda tidak selalu mulus. Hal itu memberikan pengalaman yang begitu kaya dan kemudian menjadi “senjata” utamanya dalam menggarap film-filmnya yang banyak bertema tentang perang.
Berhenti kuliah di Yale University pada usia 18 tahun, Oliver muda memutuskan untuk menjadi relawan selama 6 bulan ke Saigon, Vietnam dan mengajar Bahasa Inggris.
Dua tahun kemudian, ia mendaftarkan diri untuk bergabung dalam program wajib militer ke Vietnam. Sepulangnya dari Vietnam, Oliver Stone tidak kembali ke Yale, tetapi memutuskan untuk kuliah perfilman di New York University, dan menggali ilmu perfilman dari dosen favoritnya di NYU, Martin Scorsese.
Pengalamannya sebagai prajurit di Vietnam inilah yang kemudian ia curahkan dalam membuat trilogi film perang Vietnam yaitu "Platoon", "Born on the Fourth of July", dan "Heaven and Earth". Film-film inilah telah melambungkan namanya sebagai filmmaker handal yang bisa membawa pulang piala Oscar pada 1987 dan 1990.
Beberapa film Oliver yang juga mendapatkan reaksi adalah film "Wall Street" pada 1987 yang kemudian diproduksi ulang pada 2010.
Saat ini, Oliver Stone tengah menunggu film dokumenter garapannya yang bercerita tentang pembunuhan John F Kennedy untuk diputar pertama kali di Festival Film Cannes pada Juli 2021 mendatang.