Jakarta (ANTARA) - CEO dan pendiri Spotify, Daniel Ek mengatakan bahwa tawarannya untuk membeli Arsenal telah ditolak oleh keluarga Stan Kroenke yang memiliki klub tersebut.
Ek meluruskan "laporan yang tidak akurat" melalui akun Twitter-nya bahwa ia belum mengajukan penawaran untuk mengakuisisi saham The Gunners.
"Pekan ini sebuah tawaran telah dibuat untuk Josh Kroenke dan bankir mereka yang termasuk kepemilikan penggemar, perwakilan di dewan dan saham istimewa untuk para suporter," kata pebisnis asal Swedia itu yang dikutip Reuters pada Sabtu.
"Mereka menjawab bahwa mereka tidak butuh uang. Saya menghormati keputusan mereka, tetapi saya tetap tertarik dan bersedia bila situasi itu berubah."
Ek mengatakan bulan lalu bahwa ia telah mengamankan dana untuk membeli Arsenal, yang senilai 2,8 miliar dolar Amerika (sekitar Rp40 triliun) menurut Forbes.
Media Inggris melaporkan bahwa tiga legenda Arsenal Thierry Henry, Dennis Bergkamp dan Patrick Vieira mendukung tawaran Ek.
Para pemilik Arsenal asal Amerika tersebut mendapat kecaman dari para suporter menyusul upaya tim London Utara itu untuk bergabung dengan Liga Super Eropa yang runtuh dalam waktu 48 jam setelah diumumkan.
Ek meluruskan "laporan yang tidak akurat" melalui akun Twitter-nya bahwa ia belum mengajukan penawaran untuk mengakuisisi saham The Gunners.
"Pekan ini sebuah tawaran telah dibuat untuk Josh Kroenke dan bankir mereka yang termasuk kepemilikan penggemar, perwakilan di dewan dan saham istimewa untuk para suporter," kata pebisnis asal Swedia itu yang dikutip Reuters pada Sabtu.
"Mereka menjawab bahwa mereka tidak butuh uang. Saya menghormati keputusan mereka, tetapi saya tetap tertarik dan bersedia bila situasi itu berubah."
Ek mengatakan bulan lalu bahwa ia telah mengamankan dana untuk membeli Arsenal, yang senilai 2,8 miliar dolar Amerika (sekitar Rp40 triliun) menurut Forbes.
Media Inggris melaporkan bahwa tiga legenda Arsenal Thierry Henry, Dennis Bergkamp dan Patrick Vieira mendukung tawaran Ek.
Para pemilik Arsenal asal Amerika tersebut mendapat kecaman dari para suporter menyusul upaya tim London Utara itu untuk bergabung dengan Liga Super Eropa yang runtuh dalam waktu 48 jam setelah diumumkan.