Jakarta (ANTARA) - Jack Miller dan Johann Zarco optimistis Ducati memiliki potensi sebagai penantang gelar juara dunia musim ini menyusul penampilan dominan pabrikan Italia itu pada awal musim.

Para pebalap Ducati selalu menghiasi podium pada lima balapan yang telah digelar, termasuk dua kemenangan yang dipersembahkan oleh Jack Miller di Jerez dan di Le Mans.

Sang pebalap Australia seakan tak percaya dia mampu meraih dua kemenangan beruntun musim ini setelah menaklukkan balapan flag-to-flag Grand Prix Prancis yang diwarnai cuaca buruk pada Minggu.

"Seseorang tolong cubit saya. Saya rasa saya sedang bermimpi," kata Miller yang keluar sebagai juara meski mendapat penalti long lap ganda karena melanggar batas kecepatan di jalur pit ketika akan berganti motor untuk balapan basah.

Miller kini menjadi pebalap Australia kedua yang menjuarai dua Grand Prix secara beruntun setelah Casey Stoner yang menang di Jerez dan Estoril pada 2012.

"Saya rasa ini Ducati terbaik sejauh ini tentunya," kata Miller melanjutkan di sesi jumpa pers pascalomba seperti dilansir laman resmi MotoGP.

"Saya rasa mereka kini menuai hasil kerja keras mereka. Mereka telah bekerja keras selama bertahun-tahun untuk menjadi seperti sekarang.

"Saya sangat senang dan bangga bisa bekerja dengan mereka setelah mempersembahkan hasil ini, melihat bagaimana kerasnya mereka bekerja".

Sementara itu pebalap tuan rumah Johann Zarco dari tim Pramac Racing finis runner-up untuk ketiga kalinya musim ini dan kini sedang dalam suasana hati yang baik karena ia yakin memiliki peluang untuk bertarung memperebutkan gelar di atas motor Ducati.

"(20 poin) Ini sempurna. Ketika memimpin kejuaraan setelah dua balapan di Qatar saya percaya memiliki peluang untuk bertarung memperebutkan gelar," kata Zarco.

"Saya rasa saya memiliki pengalaman yang cukup, terlebih dengan Ducati karena mungkin ini yang saya lewatkan, yaitu merasa nyaman di Ducati.

"Tetapi motor ini siap, timnya juga siap. Saya bisa bilang saya siap, hanya perlu lebih mengambil kendali dengan Ducati ini."

Zarco, yang saat ini berada di peringkat tiga klasemen sementara dengan 68 poin, bisa saja menghuni posisi yang lebih baik jika ia mampu mengamankan poin di Portimao.

"Sayang saya melakukan kesalahan di Portimao. Tetapi ketika tidak merasa baik, seperti yang saya rasakan di Jerez, walaupun penting mendapat delapan poin di sana.

"Itulah kenapa penting mengendalikan situasi. Saya merasa Ducati memiliki potensi yang besar, itu yang saya terus rasakan selama hampir satu sekarang ini," kata pebalap yang tahun lalu membela tim Avintia Racing itu.

"Finis 1-2 di Jerez dan kemudian 1-2 lagi di sini cukup baik bagi kami, bagi semua Ducati. Membuat suasana hati yang sempurna bagi para mekanik dan pebalap.

"Saya rasa ini akan membawa kami hasil yang kuat di balapan-balapan berikutnya," kata Zarco.

Setelah finis P3 di kampung halamannya, Fabio Quartararo kini mengambil alih pimpinan klasemen dengan koleksi 80 poin, namun unggul hanya satu poin dari Francesco Bagnaia, yang hari ini finis P4, sebagai pebalap Ducati teratas di klasemen.

Miller menjaga jarak 16 poin dari Quartararo untuk membawa tiga Ducati ke peringkat empat besar.

Pertarungan dilanjutkan di balapan seri keenam yang akan digelar di Sirkuit Mugello, Italia, yang juga merupakan trek yang cocok dengan karakteristik Ducati pada 30 Mei nanti.

 

Pewarta : Aditya Eko Sigit Wicaksono
Uploader : Sukardi
Copyright © ANTARA 2024