Jakarta (ANTARA) - Mantan Ketua Umum PSSI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta agar tim nasional (timnas) Indonesia tetap fokus menghadapi Kualifikasi Piala Dunia 2022 seiring keputusan dipulangkannya salah seorang pemain, Nurhidayat Haji Haris, karena tindakan indisipliner.
LaNyalla, dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, memberikan dukungan terhadap keputusan tersebut karena kedisiplinan harus dimiliki para atlet yang ingin mengejar prestasi.
Namun, Ketua DPD RI itu berharap pemain lainnya tidak terganggu dan tetap fokus menghadapi pertandingan.
"Atlet harus menghindari tindakan indisipliner. Karena hal ini tidak hanya akan berdampak pada diri sendiri, tetapi juga bisa berdampak pada tim secara keseluruhan. Disiplin itu salah satu kunci sukses buat atlet, apalagi untuk mereka yang telah berlabel atlet nasional," kata LaNyalla.
Lebih lanjut, ia juga berharap Nurhidayat Haji Haris bisa mengambil pelajaran dari keputusan tim pelatih tersebut.
Nurhidayat dipulangkan dari Dubai usai pertandingan uji coba melawan Afghanistan dan Oman.
"Sebagai pemain, Nurhidayat harus bisa mengubah mentalitasnya. Kedisiplinan sangat dibutuhkan, ia pun harus memahami itu," ujar LaNyalla.
Oleh karena itu, ia pun meminta kepada seluruh anggota timnas agar tidak terpengaruh dengan keputusan tersebut.
"Seluruh pemain dan pelatih harus fokus menghadapi tiga laga pamungkas Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia. Tiga laga ini tidak akan mudah, tetapi kita tetap berharap bisa meraih hasil terbaik," tutur LaNyalla.
Laga lanjutan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia berlangsung pada 3-11 Juni 2021 di Dubai. Indonesia dijadwalkan menghadapi Thailand pada 3 Juni, Vietnam pada 7 Juni dan terakhir tuan rumah Uni Emirat Arab pada 11 Juni mendatang.
"Memang peluang kita untuk lolos sudah tidak ada, tapi saya harap pelatih Shin Tae-yong bisa memberikan perubahan untuk tim secara keseluruhan. Apalagi, tim ini diisi banyak pemain muda yang kita harapkan bisa menjadi pondasi untuk masa depan sepak bola Tanah Air," ungkap LaNyalla.
Ia turut mengingatkan kepada pemain bahwa konsentrasi penuh dibutuhkan untuk membawa kemenangan dan mengharumkan nama bangsa dan negara.
"Hanya dengan fokus dan mental yang tinggi, timnas dapat memenangkan pertandingan," pungkas LaNyalla.
LaNyalla, dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, memberikan dukungan terhadap keputusan tersebut karena kedisiplinan harus dimiliki para atlet yang ingin mengejar prestasi.
Namun, Ketua DPD RI itu berharap pemain lainnya tidak terganggu dan tetap fokus menghadapi pertandingan.
"Atlet harus menghindari tindakan indisipliner. Karena hal ini tidak hanya akan berdampak pada diri sendiri, tetapi juga bisa berdampak pada tim secara keseluruhan. Disiplin itu salah satu kunci sukses buat atlet, apalagi untuk mereka yang telah berlabel atlet nasional," kata LaNyalla.
Lebih lanjut, ia juga berharap Nurhidayat Haji Haris bisa mengambil pelajaran dari keputusan tim pelatih tersebut.
Nurhidayat dipulangkan dari Dubai usai pertandingan uji coba melawan Afghanistan dan Oman.
"Sebagai pemain, Nurhidayat harus bisa mengubah mentalitasnya. Kedisiplinan sangat dibutuhkan, ia pun harus memahami itu," ujar LaNyalla.
Oleh karena itu, ia pun meminta kepada seluruh anggota timnas agar tidak terpengaruh dengan keputusan tersebut.
"Seluruh pemain dan pelatih harus fokus menghadapi tiga laga pamungkas Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia. Tiga laga ini tidak akan mudah, tetapi kita tetap berharap bisa meraih hasil terbaik," tutur LaNyalla.
Laga lanjutan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia berlangsung pada 3-11 Juni 2021 di Dubai. Indonesia dijadwalkan menghadapi Thailand pada 3 Juni, Vietnam pada 7 Juni dan terakhir tuan rumah Uni Emirat Arab pada 11 Juni mendatang.
"Memang peluang kita untuk lolos sudah tidak ada, tapi saya harap pelatih Shin Tae-yong bisa memberikan perubahan untuk tim secara keseluruhan. Apalagi, tim ini diisi banyak pemain muda yang kita harapkan bisa menjadi pondasi untuk masa depan sepak bola Tanah Air," ungkap LaNyalla.
Ia turut mengingatkan kepada pemain bahwa konsentrasi penuh dibutuhkan untuk membawa kemenangan dan mengharumkan nama bangsa dan negara.
"Hanya dengan fokus dan mental yang tinggi, timnas dapat memenangkan pertandingan," pungkas LaNyalla.