Jakarta,(antarasulteng.com) - Lebih dari 1,7 juta orang di Indonesia berpotensi mengalami gangguan tiroid. Jumlah ini cukup signifikan bahkan termasuk yang tertinggi di Asia Tenggara. Tingginya angka penderita gangguang tiroid ditenggarai karena minimnya tingkat kesadaran dan pemahaman masyarakat Indonesia. Gangguan tiroid sendiri merupakan penyakit yang bisa diobati dan bisa dicegah bahkan sejak masih bayi
“Gejala Hipotiroid Kongenital seringkali tidak disadari dan salah dikenali, oleh karenanya setiap bayi yang baru lahir perlu melakukan skrining hipotiroid kongenital. Keterlambatan deteksi dapat berakibat fatal,†ujar Dr. dr. I Wayan Bikin Suryawan, Sp(A)K, Ketua Unit Kelompok Kerja Endokrin IDAI.
Skrining Hipotirod Kongenital (SHK) adalah uji saring pada bayi yang baru lahir untuk mengetahui sedini mungkin apakah bayi mengalami gangguan tiroid atau tidak, sebelum gejala klinis muncul.
Manfaat skrining ini adalah untuk menentukan perawatan yang harus diberikan jika bayi terdiagnosa positif menderita gangguan tiroid. Skrining ini juga berguna untuk menghindarkan bayi dari cacat atau bahkan kematian.