Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan menargetkan segera menghadirkan 5.000 tempat wisata lorong dengan mengandeng Asosiasi Profesor Indonesia untuk meminta saran dan masukan dari program tersebut.

"InsyaAllah, secepatnya. Mungkin habis resetting (pergantian) camat dan lurah kita mulai jalankan ini pergerakan 5.000 lorong wisata. Karena penyebaran kegiatan ini harus merata," ujar Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto pada rapat virtual membahas program tersebut di kediaman pribadinya di Makassar, Minggu.

Menurut dia, kelembangaan ini harus lebih aktif dan tetap berjalan agar segala masukan dan ide bisa sejalan. Sebab, membangun kota butuh dukungan dari segala arah. Apalagi, yang mau dibangun ini adalah lorong dimana merupakan sel terpenting di dalam suatu kota.

Selain itu, hal ini membuktikan banyaknya kekurangan Pemerintah Kota Makassar dan masih membutuhkan banyaknya ide dari para profesor sehingga masukan ini menurut mereka harus disalurkan kemana arahnya agar bermanfaat.

"Nah, jadinya hari ini bertemulah semua jalan pikiran kita. Kita akan benahi bersama,” tutur Wali Kota Makassar dua priode itu.


Pria akan disapa Danny Pomanto ini menjelaskan, konsep 5.000 lorong wisata ini akan dijadikan basis ekonomi kebangkitan. Tak hanya itu, didalamnya diisi edukasi kesejahteraan dan menanamkan mental-mental mandiri pada setiap lorong.

Selain itu, nantinya, camat, lurah sampai ditingkat RT dan RW sebagai penggerak di daerah masing-masing wilayahnya agar mudah dikontrol dan memudahkan koordinasi.

“Mungkin nanti kami akan beri nama seperti lorong taripang, lorong barongko, jadi ini sebagai local influencer. Dari sini para wisatawan akhirnya penasaran dan tidak susah mencari dimana kue atau makanan khas terenak. Tinggal sebut nama lorongnya saja," beber Danny.

Pada kesempatan itu, Danny berharap, dirinya selalu diberikan masukan yang sifatnya membangun atas inisiasinya menempatkan Kota Makassar sebagai salah satu daerah destinasi bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara dengan beraneka ragam kulinernya.

“Siapa pun pemimpin yang tidak menyentuh lorong maka itu hanya make up permukaan saja. Maka dari itu, saya minta usulannya apapun saya terima. Kita kolaborasi bersama seluruh professor kita," ucapnya berharap.

Untuk skema pada program destinasi lorong wisata itu, tambah dia, nantinya dalam lorong tersebut juga akan dibuatkan rumah bakat yang menampung bakat-bakat anak-anak lorong. Seperti menari, story telling sejarah, sebuah nama jalan dan lainnya.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024