Yogyakarta (ANTARA) - Komando Resor Militer (Korem) 072 Pamungkas Yogyakarta melakukan strategi jemput bola untuk mempercepat proses vaksinasi di daerah ini, dengan menerjunkan personel hingga ke tingkat desa dan kelurahan.
"Jadi vaksinatornya yang datang ke desa dan kelurahan untuk memvaksin masyarakat di sana," kata Komandan Korem (Danrem) 072 Pamungkas Yogyakarta Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI IB Setiawan, di Yogyakarta, Kamis.
Ia mengatakan strategi jemput bola akan jauh lebih cepat dan efektif dilakukan daripada menunggu masyarakat datang ke fasilitas kesehatan. Sebab, tidak semua masyarakat berkesempatan atau bisa datang ke fasilitas kesehatan terutama kelompok lanjut usia.
Selain itu, saat ini seluruh Kodim di Jawa Tengah sedang melakukan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD). Seluruh prajurit TNI juga diperintahkan melaksanakan vaksinasi di masing-masing lokasi TMMD.
"Saya perintahkan di lokasi TMMD juga melakukan vaksinasi. Jadi semakin banyak yang divaksin diharapkan penyebaran COVID-19 bisa terus ditekan," kata dia.
Terkait situasi COVID-19 saat ini, Danrem Brigjen TNI IB Setiawan mengaku khawatir. Pasalnya, dalam beberapa minggu terakhir lonjakan kasus aktif terus meningkat tajam. Bahkan, data terakhir yang dilaporkan kasus aktif menembus 694 kasus per hari.
Padahal, sebelum lonjakan kasus tersebut biasanya laporan harian hanya berkisar 100 hingga 150 kasus per hari. Kendati demikian, ia menegaskan saat ini belum ada kebijakan karantina atau "lockdown" provinsi, baru sebatas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.
"Jadi, kalau ada satu RT atau RW yang zona merah, maka masyarakatnya kami karantina," ujar dia lagi.
"Jadi vaksinatornya yang datang ke desa dan kelurahan untuk memvaksin masyarakat di sana," kata Komandan Korem (Danrem) 072 Pamungkas Yogyakarta Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI IB Setiawan, di Yogyakarta, Kamis.
Ia mengatakan strategi jemput bola akan jauh lebih cepat dan efektif dilakukan daripada menunggu masyarakat datang ke fasilitas kesehatan. Sebab, tidak semua masyarakat berkesempatan atau bisa datang ke fasilitas kesehatan terutama kelompok lanjut usia.
Selain itu, saat ini seluruh Kodim di Jawa Tengah sedang melakukan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD). Seluruh prajurit TNI juga diperintahkan melaksanakan vaksinasi di masing-masing lokasi TMMD.
"Saya perintahkan di lokasi TMMD juga melakukan vaksinasi. Jadi semakin banyak yang divaksin diharapkan penyebaran COVID-19 bisa terus ditekan," kata dia.
Terkait situasi COVID-19 saat ini, Danrem Brigjen TNI IB Setiawan mengaku khawatir. Pasalnya, dalam beberapa minggu terakhir lonjakan kasus aktif terus meningkat tajam. Bahkan, data terakhir yang dilaporkan kasus aktif menembus 694 kasus per hari.
Padahal, sebelum lonjakan kasus tersebut biasanya laporan harian hanya berkisar 100 hingga 150 kasus per hari. Kendati demikian, ia menegaskan saat ini belum ada kebijakan karantina atau "lockdown" provinsi, baru sebatas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.
"Jadi, kalau ada satu RT atau RW yang zona merah, maka masyarakatnya kami karantina," ujar dia lagi.