Palu (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tengah berupaya mengoptimalkan pencegahan pernikahan usia anak atau pernikahan dini, demi melindungi tumbuh kembang anak dengan baik.
"Ada banyak faktor yang melatarbelakangi terjadinya pernikahan usia anak atau pernikahan dini, kami BKKBN berupaya melakukan berbagai program untuk pembangunan kualitas hidup masyarakat salah satunya yaitu pencegahan pernikahan dini," ucap Kepala BKKBN Provinsi Sulteng Maria Ernawati di Palu, Rabu.
Berdasarkan data Pemprov Sulteng angka usia kawin pertama (UKP) pada wanita kurang dari 20 tahun di Sulteng sebesar 58,97 persen dari seluruh perkawinan yang ada.
Provinsi Sulteng, kata Maria, berdasarkan data terakhir pemerintah bahwa Sulteng masuk dalam 10 besar kasus pernikahan dini.
Atas kondisi itu, Maria mengatakan salah satu program yang dilaksanakan untuk pencegahan pernikahan usia anak atau pernikahan dini ialah mengenai generasi berencana.
Program generasi berencana, sebut dia, dilaksanakan di sekolah dan di masyarakat umum dengan melibatkan para pihak, yang salah satu muatannya tentang pencegahan pernikahan dini.
"Program generasi berencana, ada yang berbasis sekolah, ada yg berbasis masyarakat," sebut Maria.
Lewat program tersebut, BKKBN Provinsi Sulteng bersama 372 kelompok yang telah dibentuk di 12 kabupaten dan satu kota di Sulteng membantu menyosialisasikan tentang dampak buruk pernikahan dini.
Selain itu, BKKBN Sulteng menggandeng Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulteng untuk memberika penyuluhan tentang pernikahan kepada setiap calon pengantin.
"Kami juga bekerjasama dengan Universitas Tadulako Palu untuk membuat satu aplikasi mengenai remaja yang siap menikah atau belum dilihat dari sisi fisik dan kesehatan reproduksinya," ujarnya.
Berdasarkan data BKKBN Provinsi Sulteng yang dihimpun dari Pengadilan Tinggi Agama Kota Palu bahwa salah satu penyebab terjadinya pernikahan dini, karena kasus perceraian yang begitu tinggi.
"Ada banyak faktor yang melatarbelakangi terjadinya pernikahan usia anak atau pernikahan dini, kami BKKBN berupaya melakukan berbagai program untuk pembangunan kualitas hidup masyarakat salah satunya yaitu pencegahan pernikahan dini," ucap Kepala BKKBN Provinsi Sulteng Maria Ernawati di Palu, Rabu.
Berdasarkan data Pemprov Sulteng angka usia kawin pertama (UKP) pada wanita kurang dari 20 tahun di Sulteng sebesar 58,97 persen dari seluruh perkawinan yang ada.
Provinsi Sulteng, kata Maria, berdasarkan data terakhir pemerintah bahwa Sulteng masuk dalam 10 besar kasus pernikahan dini.
Atas kondisi itu, Maria mengatakan salah satu program yang dilaksanakan untuk pencegahan pernikahan usia anak atau pernikahan dini ialah mengenai generasi berencana.
Program generasi berencana, sebut dia, dilaksanakan di sekolah dan di masyarakat umum dengan melibatkan para pihak, yang salah satu muatannya tentang pencegahan pernikahan dini.
"Program generasi berencana, ada yang berbasis sekolah, ada yg berbasis masyarakat," sebut Maria.
Lewat program tersebut, BKKBN Provinsi Sulteng bersama 372 kelompok yang telah dibentuk di 12 kabupaten dan satu kota di Sulteng membantu menyosialisasikan tentang dampak buruk pernikahan dini.
Selain itu, BKKBN Sulteng menggandeng Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulteng untuk memberika penyuluhan tentang pernikahan kepada setiap calon pengantin.
"Kami juga bekerjasama dengan Universitas Tadulako Palu untuk membuat satu aplikasi mengenai remaja yang siap menikah atau belum dilihat dari sisi fisik dan kesehatan reproduksinya," ujarnya.
Berdasarkan data BKKBN Provinsi Sulteng yang dihimpun dari Pengadilan Tinggi Agama Kota Palu bahwa salah satu penyebab terjadinya pernikahan dini, karena kasus perceraian yang begitu tinggi.