Palu (ANTARA) - Perusahaan Umum (Perum) Bulog melakukan upaya terobosan dengan menembus pasar minyak goreng kualitas premium di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).
"Kami sudah mempersiapkan program terobosan untuk menembus pasar minyak goreng kualitas premium di Sulteng sehingga nanti sasarannya adalah ritel modern," kata Kepala Bulog Sulteng David Susanto di Palu, Sulteng, Minggu.
Dia menjelaskan upaya menembus pasar minyak goreng premium itu, bertujuan untuk mewujudkan kesetaraan harga yang tidak hanya untuk masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah melalui kualitas medium.
Akan tetapi, lanjut David, juga kesetaraan harga bagi yang berpenghasilan lebih sekaligus hal tersebut untuk memunculkan banyak pilihan dengan kualitas yang sama terhadap masyarakat.
"Harga yang akan kami berikan juga tidak akan jauh berbeda dengan yang lain yaitu tetap di kisaran Rp17 ribu, yang membedakan adalah kualitas produk," jelas David.
Selanjutnya, David menyampaikan bahwa dengan menghadirkan minyak goreng kualitas premium itu pihaknya tidak akan mengeluarkan kemasan bantal dan jerigen seperti yang sudah dilakukan terhadap Minyak Kita.
Bulog hanya akan memproduksi minyak goreng kualitas premium dengan kemasan botol mulai dari ukuran 250 miligram (ml), 500 ml, 1.000 ml dan 2.000 miligram.
Sedangkan, kemasan berdiri atau stand pouch akan tersedia dengan ukuran 1.000 ml, 800 ml, 600 ml sampai 300 ml.
Sementara untuk tahap awal pada Oktober 2022, Bulog Sulteng masih dalam tahap penghitungan kebutuhan.
"Karena program terobosan maka akan dilakukan uji coba dulu dan akan dilihat seberapa besar keinginan pasar," tambah David.
Bulog Sulteng sudah mendistribusikan 7.000 ton minyak goreng kualitas medium dalam rentan waktu lima bulan.
Besarnya jumlah distribusi yang sudah dilakukan itu, berbanding lurus dengan stabilisasi harga minyak goreng di seluruh pasar wilayah Sulteng.
Pendistribusian itu juga sekaligus menjadi yang tertinggi kedua se-Indonesia dan hanya selisih puluhan ton dari Provinsi Sulawesi Selatan, yang juga telah menyalurkan 7.000 ton minyak goreng.
"Kami sudah mempersiapkan program terobosan untuk menembus pasar minyak goreng kualitas premium di Sulteng sehingga nanti sasarannya adalah ritel modern," kata Kepala Bulog Sulteng David Susanto di Palu, Sulteng, Minggu.
Dia menjelaskan upaya menembus pasar minyak goreng premium itu, bertujuan untuk mewujudkan kesetaraan harga yang tidak hanya untuk masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah melalui kualitas medium.
Akan tetapi, lanjut David, juga kesetaraan harga bagi yang berpenghasilan lebih sekaligus hal tersebut untuk memunculkan banyak pilihan dengan kualitas yang sama terhadap masyarakat.
"Harga yang akan kami berikan juga tidak akan jauh berbeda dengan yang lain yaitu tetap di kisaran Rp17 ribu, yang membedakan adalah kualitas produk," jelas David.
Selanjutnya, David menyampaikan bahwa dengan menghadirkan minyak goreng kualitas premium itu pihaknya tidak akan mengeluarkan kemasan bantal dan jerigen seperti yang sudah dilakukan terhadap Minyak Kita.
Bulog hanya akan memproduksi minyak goreng kualitas premium dengan kemasan botol mulai dari ukuran 250 miligram (ml), 500 ml, 1.000 ml dan 2.000 miligram.
Sedangkan, kemasan berdiri atau stand pouch akan tersedia dengan ukuran 1.000 ml, 800 ml, 600 ml sampai 300 ml.
Sementara untuk tahap awal pada Oktober 2022, Bulog Sulteng masih dalam tahap penghitungan kebutuhan.
"Karena program terobosan maka akan dilakukan uji coba dulu dan akan dilihat seberapa besar keinginan pasar," tambah David.
Bulog Sulteng sudah mendistribusikan 7.000 ton minyak goreng kualitas medium dalam rentan waktu lima bulan.
Besarnya jumlah distribusi yang sudah dilakukan itu, berbanding lurus dengan stabilisasi harga minyak goreng di seluruh pasar wilayah Sulteng.
Pendistribusian itu juga sekaligus menjadi yang tertinggi kedua se-Indonesia dan hanya selisih puluhan ton dari Provinsi Sulawesi Selatan, yang juga telah menyalurkan 7.000 ton minyak goreng.