Poso, Sulteng (ANTARA) -
Otoritas Terminal bahan bakar minyak (TBBM) di kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, memiliki empat tanki penyimpanan BBM berkapasitas 6.100 kiloliter untuk menjangkau kebutuhan konsumsi bahan bakar di sejumlah daerah terdekat.
"Dua tanki untuk menyimpan BBM jenis Pertalite masing-masing ukuran 2.500 kiloliter dan 1.200 kiloliter. Kemudian dua tangki lainnya jenis Pertamax dan Bio Solar masing-masing 1.200 kiloliter," kata Fuel Terminal Manager Poso Grup PT Pertamina Patra Niaga, Steven Fiktor Lanungbuka di Poso, Rabu.
Ia menjelaskan TBBM Poso melayani sekitar 21 lembaga penyalur yang terdiri dari stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) reguler, SPBU kompak program BBM satu harga, dan SPBU mini/SPBU moduler, serta stasiun pengisian khusus nelayan atau solar packed dealer nelayan (SPDN) transportable.
Steven menyebut daerah jangkauan TVBBM Poso itu meliputi seluruh wilayah kabupaten Poso dan sebagian wilayah Kabupaten Parigi Moutong dan sebagian wilayah Kabupaten Tojo Unauna.
Menurut dia, ketersediaan produk di TBBM Poso cukup untuk melayani kebutuhan masyarakat di daerah tersebut, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
Menurut dia, ketersediaan produk di TBBM Poso cukup untuk melayani kebutuhan masyarakat di daerah tersebut, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
"Rata-rata kendaraan operasional untuk mobil tanki penyalur berkapasitas 8 kilo liter. Sebelum di salurkan ke SPBU dilakukan serangkaian pemeriksaan ketepatan BBM dengan menggunakan sistem semi digital," ucap Steven.
Mobil tanki sedang melakukan pemeriksaan keaukaratan BBM di Terminal BBM (TBBM) Kabupaten Poso milik PT Pertamina Patra Niaga sebelum disalurkan ke SPBU, Rabu (2/11/2022). ANTARA/Moh Ridwan
Ia menambahkan selain empat tanki yang beroperasi, juga ada dua tanki penyimpanan (storage) lainnya sedang dalam tahap pengujian teknis.
Untuk pemenuhan konsumsi di sejumlah kabupaten terdekat, kata dia, BBM disuplai dari Pertamina Integrated Terminal Bitung, Provinsi Sulawesi Utara, dan Terminal Makassar (Sulawesi Selatan) dengan menggunakan angkutan kapal khusus.
"Suplai BBM dari integrated terminal tersebut ke TBBM Poso bisa dilakukan lima kali dalam satu bulan, dan rata-rata pengiriman produk Pertalite dan Solar mencapai sekitar 1.500 hingga 2.000 kiloliter," tutur Steven.
Khusus penyaluran ke SPBU kompak BBM satu harga di wilayah terpencil, tertinggal dan terdepan (3T), khususnya wilayah kepulauan di Kabupaten Tojo Unauna disalurkan rata-rata 52 kilo liter solar dan 24 kilo liter Pertalite setiap SPBU
"Daerah 3T di Tojo Una-una memiliki lima SPBU kompak dan kebutuhan BBM disuplai dari TBBM Poso dengan pengiriman dua kali dalam satu bulan," demikian Steven.