Palu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, menyebutkan Hari Ikan Nasional (Harkanas) ke-9, yang berlangsung di kabupaten itu pada 19-21 November 2022, akan menjadi momentum kebangkitan perikanan daerah.
"Kelautan dan perikanan merupakan salah satu sektor unggulan Parigi Moutong, selain pertanian. Maka momentum ini kami tunjukkan bahwa potensi perikanan di daerah ini sangat beragam," kata Sekretaris Daerah Parigi Moutong Zulfinasran saat dihubungi dari Palu, Sulteng, Selasa.
Ia menjelaskan Parigi Moutong memiliki garis pantai 472 kilometer dan berada di wilayah Teluk Tomini, yang mana penduduknya memanfaatkan laut sebagai mata pencaharian, selain bertani.
Oleh karena itu, potensi sumber daya kelautan kabupaten tersebut dapat memberikan penghidupan bagi warga setempat dalam meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga.
"Jenis budi daya perikanan di Parigi Moutong beragam, ada budi daya ikan air asin ada pula ikan air tawar, termasuk udang vaname dan rumput laut yang memiliki nilai ekspor," ujar Zulfinasran.
Pada momen Harkanas nanti, katanya, berbagai kegiatan dilaksanakan di antaranya seminar tentang kemaritiman, lomba memasak ikan tingkat nasional, pameran produk olahan perikanan, penanaman mangrove di 88 titik pada pesisir pantai, sekaligus upaya memecahkan rekor MURI, serta pasar rakyat.
Ia mengemukakan, Pemkab Parigi Moutong juga telah melakukan pertemuan dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) guna pematangan agenda nasional tersebut.
"Ikan memiliki banyak sumber protein dan sangat bagus dikonsumsi anak masih dalam masa pertumbuhan. Ikan juga menjadi solusi untuk penguatan ketahanan pangan," ujar Zulfinasran.
Menurut data Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) setempat, rata-rata konsumsi ikan oleh warga Parigi Moutong sekitar 52 kilogram per kapita per tahun, angka ini masih di bawah rata-rata konsumsi nasional yakni 59,53 per kapita per tahun.
Oleh karena itu, ikan tidak hanya sebagai lauk pelengkap makanan, namun ikan dapat dalam bentuk olahan lain yang memiliki nilai ekonomis.
"Hingga kini sudah 20 provinsi menyatakan kesiapan hadir, termasuk Duta Besar Republik Seychelles dan tidak menutup kemungkinan jumlah ini masih bertambah. Menteri KP juga dijadwalkan menghadiri Harkanas," sebut Zulfinasran.
"Kelautan dan perikanan merupakan salah satu sektor unggulan Parigi Moutong, selain pertanian. Maka momentum ini kami tunjukkan bahwa potensi perikanan di daerah ini sangat beragam," kata Sekretaris Daerah Parigi Moutong Zulfinasran saat dihubungi dari Palu, Sulteng, Selasa.
Ia menjelaskan Parigi Moutong memiliki garis pantai 472 kilometer dan berada di wilayah Teluk Tomini, yang mana penduduknya memanfaatkan laut sebagai mata pencaharian, selain bertani.
Oleh karena itu, potensi sumber daya kelautan kabupaten tersebut dapat memberikan penghidupan bagi warga setempat dalam meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga.
"Jenis budi daya perikanan di Parigi Moutong beragam, ada budi daya ikan air asin ada pula ikan air tawar, termasuk udang vaname dan rumput laut yang memiliki nilai ekspor," ujar Zulfinasran.
Pada momen Harkanas nanti, katanya, berbagai kegiatan dilaksanakan di antaranya seminar tentang kemaritiman, lomba memasak ikan tingkat nasional, pameran produk olahan perikanan, penanaman mangrove di 88 titik pada pesisir pantai, sekaligus upaya memecahkan rekor MURI, serta pasar rakyat.
Ia mengemukakan, Pemkab Parigi Moutong juga telah melakukan pertemuan dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) guna pematangan agenda nasional tersebut.
"Ikan memiliki banyak sumber protein dan sangat bagus dikonsumsi anak masih dalam masa pertumbuhan. Ikan juga menjadi solusi untuk penguatan ketahanan pangan," ujar Zulfinasran.
Menurut data Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) setempat, rata-rata konsumsi ikan oleh warga Parigi Moutong sekitar 52 kilogram per kapita per tahun, angka ini masih di bawah rata-rata konsumsi nasional yakni 59,53 per kapita per tahun.
Oleh karena itu, ikan tidak hanya sebagai lauk pelengkap makanan, namun ikan dapat dalam bentuk olahan lain yang memiliki nilai ekonomis.
"Hingga kini sudah 20 provinsi menyatakan kesiapan hadir, termasuk Duta Besar Republik Seychelles dan tidak menutup kemungkinan jumlah ini masih bertambah. Menteri KP juga dijadwalkan menghadiri Harkanas," sebut Zulfinasran.