Palu,  (antarasulteng.com) - Kepolisian Negara Republik Indonesia belum menetapkan tempat pemeriksaan lanjutan Jumiatin alias Umi Delima, istri kedua pimpinan kelompok sipil bersenjata Santoso, apakah di Polda Sulawesi Tengah atau Jakarta.

"Kami tunggu kesehatannya baik. Kalau dia terlibat dalam kasus terorisme, dia diperiksa Densus 88. Kalau Densus pemeriksaannya di Jakarta," kata Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Drs Rudy Sufahriadi kepada wartawan di Palu, Senin.

Rudy mengatakan selama pengejaran sejumlah nama yang diduga terlibat dalam tindak pidana terorisme baik yang tertangkap hidup maupun yang menyerahkan diri secara sukarela pemeriksaannya berlangsung di Jakarta.

Terhadap Umi Delima, kata Rudy, menunggu pemeriksaan lebih lanjut sebab perempuan kelahiran Bima 23 Oktober 1994 tersebut belum diperiksa secara formal karena menunggu pemulihan total kesehatannya.

Walaupun secara fisik, Delima saat ini dalam kondisi sehat, tetapi yang bersangkuatan belum melalui proses pemeriksaan psikologi.

Saat ini kata Rudy, Delima masih mengalami gangguan penyakit kulit yang kemungkinan disebabkan tidak terawat karena lama bergerilya di hutan bersama Santoso dan kelompoknya.

Istri kedua Santoso tersebut selama ini memiliki nama lain yakni Ipa alias Latifah alias Bunga, alias Ade alias Askia. Dia lahir di Bima pada 23 Oktober 1994 dengan alamat Desa Campa Mada, Kabupaten Bima, NTB.

Rudy mengatakan polisi sedang berusaha menghubungi pihak keluarga di Bima.

Saat ini Umi Delima sedang dalam perawatan di RS Bhayangkara Polda Sulawesi Tengah. Setelah dilakukan pemulihan kesehatan intensif, istri dia kemudian dipindahkan ke ruangan VIP khusus.

Penjagaan di sekitar rumah sakit saat ini juga sudah mulai longgar dibanding pada awal kedatangan istri Santoso itu.

Delima menyerahkan diri ke Satgas Operasi Tinombala pada Sabtu (23/7) pagi melalui perantara petani di Poso. Penyerahan dirinya itu berselang beberapa saat jenazah suaminya diberangkatkan dari RS Bhayangkara ke Poso.

Delima kemudian tiba di Palu sekitar pukul 19.00 WITA langsung dimasukkan ke ruang perawatan umum.

Menurut Rudy, kondisi perempuan beranak satu itu lebih rileks, sudah bisa tertawa, dan lebih ceria. Ia juga dilayani oleh aparat yang berhijab. 

Pewarta : Adha Nadjemuddin
Editor : Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2024