Palu (ANTARA) - Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu mengenalkan budaya Provinsi Sulawesi Tengah di Perkemahan Wirakarya Nasional (PWN) XVI Tahun 2023 yang digelar oleh Kementerian Agama di Provinsi Gorontalo.
"Kontingen UIN Palu mengenalkan salah satu tarian khas daerah Sulawesi Tengah kepada masyarakat luas lewat momentum PWN XVI," kata Pimpinan Kontingen UIN Palu pada PWN XVI Dr Moh Idhan dihubungi dari Palu, Jumat.
Kontingen UIN Palu di PWN XVI di Gorontalo menampilkan Tari Papasa dan lagu Posisani. "Tari Papasa bermakna bersama kita kuat dalam membangun semangat hidup. Tari ini ditampilkan oleh tiga orang mahasiswi UIN Palu yaitu Ilma Amaliah, Fara Fahira, dan Nur Jannah," katanya.
Tari Papasa dikreasikan dengan gerakan khas tarian motaro dan tarian mokambu yang ditampilkan oleh beberapa orang penari lengkap dengan pakaian adat khas Sulawesi Tengah terutama Suku Kaili.
Sementara lagu Posisani yang merupakan lagu ciptaan salah seorang seniman dan budayawan Sulteng Hasan M Bahasyuan dinyanyikan oleh kontingen UIN Palu pada grup vokal.
"Mereka menampilkan budaya tersebut pada pentas seni yang diikuti seluruh perguruan tinggi keagamaan di bawah naungan Kemenag seluruh Indonesia," kata Idhan.
Sesuai arahan Rektor UIN Palu Prof Sagaf S Pettalongi, kata dia, kontingen UIN Palu harus menampilkan budaya Sulteng, sebagai bentuk komitmen lembaga dalam menopang upaya Pemerintah Provinsi Sulteng mempromosikan potensi daerah.
PWN XVI di Gorontalo yang dilaksanakan oleh Kemenag diikuti oleh 68 perguruan tinggi keagamaan se-Indonesia dengan anggota kontingen sebanyak 1.200 orang.
PWN kali ini mengangkat tema merawat keberagaman dan perdamaian dalam bingkai moderasi beragama dengan subtema penguatan moderasi beragama untuk mencapai sustainable development goals.
UIN Palu mengirimkan 16 mahasiswa dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Racana Karamatul Husna yang terdiri atas delapan laki-laki dan delapan perempuan untuk mengikuti PWN XVI di IAIN Gorontalo yang diselenggarakan pada tanggal 22-27 Mei 2023.
Rektor UIN Palu Prof Sagaf S Pettalongi foto bersama peserta kontingen UIN Palu pada PWN XVI di Gorontalo. (ANTARA/Muhammad Hajiji)
"Kontingen UIN Palu mengenalkan salah satu tarian khas daerah Sulawesi Tengah kepada masyarakat luas lewat momentum PWN XVI," kata Pimpinan Kontingen UIN Palu pada PWN XVI Dr Moh Idhan dihubungi dari Palu, Jumat.
Kontingen UIN Palu di PWN XVI di Gorontalo menampilkan Tari Papasa dan lagu Posisani. "Tari Papasa bermakna bersama kita kuat dalam membangun semangat hidup. Tari ini ditampilkan oleh tiga orang mahasiswi UIN Palu yaitu Ilma Amaliah, Fara Fahira, dan Nur Jannah," katanya.
Tari Papasa dikreasikan dengan gerakan khas tarian motaro dan tarian mokambu yang ditampilkan oleh beberapa orang penari lengkap dengan pakaian adat khas Sulawesi Tengah terutama Suku Kaili.
Sementara lagu Posisani yang merupakan lagu ciptaan salah seorang seniman dan budayawan Sulteng Hasan M Bahasyuan dinyanyikan oleh kontingen UIN Palu pada grup vokal.
"Mereka menampilkan budaya tersebut pada pentas seni yang diikuti seluruh perguruan tinggi keagamaan di bawah naungan Kemenag seluruh Indonesia," kata Idhan.
Sesuai arahan Rektor UIN Palu Prof Sagaf S Pettalongi, kata dia, kontingen UIN Palu harus menampilkan budaya Sulteng, sebagai bentuk komitmen lembaga dalam menopang upaya Pemerintah Provinsi Sulteng mempromosikan potensi daerah.
PWN XVI di Gorontalo yang dilaksanakan oleh Kemenag diikuti oleh 68 perguruan tinggi keagamaan se-Indonesia dengan anggota kontingen sebanyak 1.200 orang.
PWN kali ini mengangkat tema merawat keberagaman dan perdamaian dalam bingkai moderasi beragama dengan subtema penguatan moderasi beragama untuk mencapai sustainable development goals.
UIN Palu mengirimkan 16 mahasiswa dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Racana Karamatul Husna yang terdiri atas delapan laki-laki dan delapan perempuan untuk mengikuti PWN XVI di IAIN Gorontalo yang diselenggarakan pada tanggal 22-27 Mei 2023.