Depok (ANTARA) - Universitas Indonesia (UI) dan Ankara University siap menjalin kolaborasi lebih luas lagi dalam bidang kesehatan yang dapat dikembangkan bersama Fakultas Kedokteran (FK) UI dan Rumah Sakit UI.
Sekretaris Universitas UI Agustin Kusumayati di Kampus UI Depok, Jawa Barat, Rabu, mengatakan saat ini UI sedang menjalin kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di Turki.
Beberapa di antaranya adalah Karabuk University, Cankiri Karatekin University, Bolu Abant Izzet Baysal University, Cukurova University, Koc University, Turkish Maarif Foundation, Yildiz Technical University, Zonguldak Bulent Ecevit, dan Medipol University.
Ia mengatakan kerja sama yang telah dilakukan berbentuk student mobility dan student and staff exchange.
Potensi kolaborasi kesehatan, lanjutnya, dapat dikembangkan FKUI dan RSUI melalui program exchange/mobility yang dapat diikuti oleh mahasiswa, dokter, dan perawat.
Selain di bidang kesehatan, menurut dia, mahasiswa atau dosen UI yang tertarik dengan Bahasa Turki, dapat mempelajarinya di Yunus Emre Enstitüsü, Pusat Kebudayaan Turki.
Selain itu kerja sama riset juga dapat dikembangkan dengan Fakultas Teknik UI (FTUI) melalui Program Studi Teknik Komputer, Teknik Elektro, dan Teknik Sistem Energi.
Mahasiswa Turki lulusan program sarjana, kata dia, juga dapat melakukan penelitian mengenai Indonesia dan Kawasan Asia Tenggara, serta visiting scholar dan visiting research, melalui program yang dibuka oleh Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) UI.
Sementara itu Rektor Ankara University Necdet Unuvar menyebutkan UI merupakan target Ankara University dalam membangun kerja sama di bidang akademik dan diplomasi bilateral.
"Turki memiliki beberapa research center terkait pusat kajian Asia Pasifik. Kedepannya research center terkait hubungan Turki-Indonesia semoga dapat didirikan di UI karena UI merupakan calon terbaik untuk mendirikan research center tersebut," kata Necdet.
Ankara University mengundang UI untuk menjalin kerja sama, khususnya di bidang kedokteran atau kesehatan. Ankara University, kata dia, memiliki Fakultas Kedokteran tertua di Turki sejak 1946, yang telah berkontribusi pada penelitian medis, salah satunya penelitian vaksin COVID-19.
Duta Besar Republik Turki untuk Indonesia Talip KuCukcan menyebut pendidikan menjadi kunci kolaborasi dua negara, mengingat hubungan antara Indonesia dan Turki telah berjalan lama.
"Pendidikan dalam hal ini meliputi teknologi dan exchange mobility. Dua hal ini dapat memperkuat hubungan yang sebelumnya terjalin berkat adanya kesamaan latar belakang kedua negara," ujar Talip.
Sekretaris Universitas UI Agustin Kusumayati di Kampus UI Depok, Jawa Barat, Rabu, mengatakan saat ini UI sedang menjalin kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di Turki.
Beberapa di antaranya adalah Karabuk University, Cankiri Karatekin University, Bolu Abant Izzet Baysal University, Cukurova University, Koc University, Turkish Maarif Foundation, Yildiz Technical University, Zonguldak Bulent Ecevit, dan Medipol University.
Ia mengatakan kerja sama yang telah dilakukan berbentuk student mobility dan student and staff exchange.
Potensi kolaborasi kesehatan, lanjutnya, dapat dikembangkan FKUI dan RSUI melalui program exchange/mobility yang dapat diikuti oleh mahasiswa, dokter, dan perawat.
Selain di bidang kesehatan, menurut dia, mahasiswa atau dosen UI yang tertarik dengan Bahasa Turki, dapat mempelajarinya di Yunus Emre Enstitüsü, Pusat Kebudayaan Turki.
Selain itu kerja sama riset juga dapat dikembangkan dengan Fakultas Teknik UI (FTUI) melalui Program Studi Teknik Komputer, Teknik Elektro, dan Teknik Sistem Energi.
Mahasiswa Turki lulusan program sarjana, kata dia, juga dapat melakukan penelitian mengenai Indonesia dan Kawasan Asia Tenggara, serta visiting scholar dan visiting research, melalui program yang dibuka oleh Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) UI.
Sementara itu Rektor Ankara University Necdet Unuvar menyebutkan UI merupakan target Ankara University dalam membangun kerja sama di bidang akademik dan diplomasi bilateral.
"Turki memiliki beberapa research center terkait pusat kajian Asia Pasifik. Kedepannya research center terkait hubungan Turki-Indonesia semoga dapat didirikan di UI karena UI merupakan calon terbaik untuk mendirikan research center tersebut," kata Necdet.
Ankara University mengundang UI untuk menjalin kerja sama, khususnya di bidang kedokteran atau kesehatan. Ankara University, kata dia, memiliki Fakultas Kedokteran tertua di Turki sejak 1946, yang telah berkontribusi pada penelitian medis, salah satunya penelitian vaksin COVID-19.
Duta Besar Republik Turki untuk Indonesia Talip KuCukcan menyebut pendidikan menjadi kunci kolaborasi dua negara, mengingat hubungan antara Indonesia dan Turki telah berjalan lama.
"Pendidikan dalam hal ini meliputi teknologi dan exchange mobility. Dua hal ini dapat memperkuat hubungan yang sebelumnya terjalin berkat adanya kesamaan latar belakang kedua negara," ujar Talip.