Jakarta (ANTARA) - Aktor Korea Selatan Kim Seon-ho begitu lekat di ingatan penonton dan penggemar dengan citra perannya sebagai sosok protagonis yang charming atau menawan, terutama lewat perannya di serial drama “Start-Up” (2020) dan “Hometown Cha-Cha-Cha” (2021). Namun, bagaimana jika dia memainkan karakter sebagai seorang pembunuh?

Dalam “The Childe”, Kim tampil sebagai pria misterius yang secara tiba-tiba muncul di hadapan Marco (diperankan oleh Kang Tae-joo). Tanpa alasan yang jelas di awal cerita, dia terus mengikuti dan mengejar Marco dalam perjalanan dari Filipina ke Korea Selatan. Kemunculan pria misterius ini membuat Marco semakin resah.

Kang Tae-ju dan Kim Seon-ho dalam film "The Childe" (2023). (ANTARA/HO-Goldmoon Pictures/CBI Pictures)

Marco sendiri merupakan keturunan campuran Korea dan Filipina yang sehari-hari berprofesi sebagai petinju ilegal. Dia berusaha mengumpulkan uang untuk biaya pengobatan ibunya yang sedang sakit parah, sambil terus mengupayakan pencarian terhadap sang ayah yang menetap di Korea Selatan dan tak pernah kembali ke Filipina.

Suatu hari, Marco mendapat kabar bahwa sang ayah tengah mencarinya dan mengundangnya untuk datang ke Korea. Kabar itu disampaikan oleh seorang pria yang menjalankan sebuah yayasan di Filipina untuk anak Kopino (sebutan keturunan campuran Korea dan Filipina).


Marco pun memutuskan untuk melakukan perjalanan ke Korea meski dia tak pernah mengetahui rupa dan latar belakang ayah kandungnya. Namun, perjalanannya tak berjalan mulus sejak diikuti pria misterius yang mengaku sebagai “teman” yang diperankan oleh Kim Seon-ho.

Di sisi lain, Han Yi-sa (diperankan oleh Kim Kang-woo), yang mengaku sebagai kakak tiri Marco, juga berusaha mengejar secara mati-matian untuk mendapatkan adik tirinya itu. Ada pula perempuan misterius (diperankan oleh Go A-ra) yang muncul di tengah-tengah pengejaran Marco. Tanpa mengetahui alasan yang pasti, Marco dalam sekejap menjadi target sasaran bagi ketiga orang tersebut.

Karakter unik Kim Seon-ho

Lewat film yang disutradarai Park Hoon-jung ini, Kim Seon-ho seolah berusaha melepaskan lekatnya sosok charming dan menawarkan pesona akting yang berbeda dari sebelumnya. Apalagi, ini menandai proyek debutnya untuk fitur layar lebar setelah membintangi sejumlah pertunjukan teater dan serial televisi.

Tak bisa disangkal bahwa penampilan Kim menjadi daya tarik utama yang dinanti-nantikan penonton “The Childe”. Saat film dimulai, adegan pembuka tanpa basa-basi menampilkan aksi laga karakter Kim. Tampil sebagai pembunuh berdarah dingin, adegan awal ini membuat penonton agak bergidik dan menebak-nebak ke mana arah Kim membawa sang karakter.

Karakter yang dimainkan Kim merupakan sosok misterius yang berkali-kali memperkenalkan diri kepada Marco sebagai “teman” tanpa menyebutkan nama aslinya. Dia juga berkali-kali membanggakan dirinya sebagai “profesional” setiap kali menyelesaikan pekerjaannya sebagai pembunuh.

Dengan setelan necis dan potongan rambut yang berkilau, karakter Kim berlaga dengan tangkas dan membunuh target dengan cekatan. Di tengah aksinya yang sadis itu, dia masih bisa menyunggingkan senyum dan cenderung santai. Penggambaran karakter yang dibawakan Kim ini menimbulkan kesan sosok psikopat yang lebih mengerikan.

Meski begitu, dalam beberapa celah adegan, kesan charming yang sebelumnya sudah lekat pada Kim tak sepenuhnya lepas. Lewat karakter pembunuh berdarah dingin ini, Kim rupanya tetap menampilkan sisi humor yang renyah, membuat penonton lupa bahwa karakter ini adalah seorang pembunuh. Simak saja saat bagaimana dia mengejar Marco sambil berkendara dan berlari kencang hingga bagaimana dia menunjukkan rasa jengkelnya saat noda darah atau percikan air hujan mengenai permukaan sepatunya yang mahal.

Marco–termasuk barangkali juga penonton–kerap dihadapkan pada kesangsian untuk menentukan apakah karakter pria misterius ini memang termasuk musuh atau justru kawan seperjuangan. Setelah terungkap bahwa kakak tirinya, Han Yi-sa, merupakan musuh baginya, Marco juga masih sangsi terhadap keberpihakan karakter yang dimainkan Kim.

Ambiguitas keberpihakan pria misterius inilah yang dengan cara yang menarik dan jenaka akan terungkap melalui plot twist pada babak akhir cerita, termasuk pengungkapan alasan di balik pengejaran tanpa henti terhadap Marco.

Plot twist dan isu “Kopino”

Penyajian plot yang diramu oleh sutradara Park, yang juga merangkap sebagai penulis skenario, memang patut diapresiasi. Meski bukan sesuatu yang sangat memukau, plot twist menjadi cara terbaik untuk menjawab pertanyaan dan memuaskan rasa penasaran bagi penonton atas sosok sesungguhnya yang dimainkan Kim.

Klu yang mungkin bisa didapatkan pembaca sebelum menonton “The Childe” bahwa film ini berpuncak pada perebutan warisan kekuasaan antara Han melawan adiknya. Namun, karakter yang dibawakan Kim bukanlah sosok yang menjadi bagian dari warisan kekuasaan itu.
 

Dari kesan sadistik yang dimunculkan di awal adegan hingga kesan sedikit humoris, kehadiran pria misterius yang dimainkan Kim ini justru pada akhirnya menjadi “juru selamat” bagi nasib Marco yang tidak terduga. Di sini, kata “Kopino” menjadi kunci.

Walau bukan termasuk film bertema berat, “The Childe” dengan cermat tak serta-merta hanya menempelkan motif perebutan warisan kekuasaan yang klasik. Di sela-sela itu, yang menarik, isu Kopino ikut mencuat.

Ini tampaknya sedikit menjawab, bahwa bukan tanpa alasan sutradara Park menghadirkan karakter ibu Marco yang hanya bisa terbaring karena sakit, karakter pria yang mengelola yayasan untuk anak Kopino, kakak tiri Marco yang sepenuhnya keturunan Korea, serta tentu saja karakter misterius yang diperankan oleh Kim. Dalam realitas, Korea Selatan-Filipina memang menyimpan sejarah panjang mengenai kelahiran anak-anak Kopino di Filipina.

Secara keseluruhan, walau bukan tanpa kekurangan, “The Childe” tetap layak diberi tempat di hati penonton dan penggemar sebagai bagian dari filmografi permulaan Kim Seon-ho. Dengan peran Kim yang begitu menonjol, hal yang tampaknya dilewatkan sutradara misalnya potensi karakter pendamping seperti yang dimainkan oleh Go A-ra yang tak begitu dimaksimalkan meski dia terlibat dalam aksi pengejaran Marco.

Sebagai film aksi laga yang dibalut dengan sedikit sentuhan komedi, “The Childe” membawa pengalaman menonton yang menyenangkan bagi penonton ditambah dengan sajian cerita yang lebih segar. Film “The Childe” kini sudah dapat disaksikan penonton di bioskop di Indonesia mulai 21 Juni 2023.
 

 


 

Pewarta : Rizka Khaerunnisa
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2024