Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim mengajak masyarakat dan pemangku kepentingan untuk saling berbagi praktik baik sekaligus bergotong royong dalam implementasi Kurikulum Merdeka.
“Cerita inspiratif itu diharapkan dapat mendorong guru untuk mengembangkan pembelajaran yang inovatif,” katanya dalam puncak Festival Kurikulum Merdeka di Jakarta, Selasa.
Nadiem menuturkan, berbagi praktik baik implementasi Kurikulum Merdeka akan mampu memberikan cerminan atau contoh bagi guru-guru lain dalam menerapkan pembelajaran yang inovatif bagi siswa.
Selain itu, berbagi cerita inspiratif tentang implementasi Kurikulum Merdeka juga dapat memberikan ruang kepada para pelajar untuk bisa mengembangkan minat dan potensinya.
Salah satu wadah untuk berbagi praktik baik Kurikulum Merdeka ini adalah melalui diselenggarakannya Festival Kurikulum Merdeka oleh Kemendikbudristek RI yang dapat diikuti oleh seluruh satuan pendidikan di Indonesia.
“Hadirnya berbagai cerita praktik pembelajaran inovatif dari berbagai satuan pendidikan di pelosok Indonesia yang telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dibagikan melalui festival ini,” ujar Nadiem.
Salah satu praktik baik yang kisahnya terdengar sampai Nadiem adalah cerita dari kepala TK di Kuningan yang membawa muridnya ke peternakan sapi untuk belajar langsung tentang hewan, alam, dan lingkungan sekitar.
Tak hanya itu, ada juga guru SD di Aceh yang mengajak para muridnya belajar mengelola sampah menjadi pupuk organik untuk menyelesaikan persoalan penumpukan sampah yang ada di sekolah mereka.
Nadiem pun menyampaikan ucapan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada para kepala sekolah dan guru yang telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di satuan pendidikannya.
Ia mengapresiasi karena keberanian para guru dan kepala sekolah telah berdampak besar dalam memperbaiki kualitas sistem pendidikan dan melahirkan generasi Pelajar Pancasila.
Nadiem berharap seluruh masyarakat dapat berkontribusi dalam memastikan Kurikulum Merdeka agar implementasinya bisa diterapkan oleh semua satuan pendidikan di Indonesia.
“Dengan diselenggarakannya Festival Kurikulum Merdeka maka mari kita memperkuat semangat, mengakselerasi pemulihan krisis pembelajaran, dan memberikan kemerdekaan bagi guru dan peserta didik,” katanya.
“Cerita inspiratif itu diharapkan dapat mendorong guru untuk mengembangkan pembelajaran yang inovatif,” katanya dalam puncak Festival Kurikulum Merdeka di Jakarta, Selasa.
Nadiem menuturkan, berbagi praktik baik implementasi Kurikulum Merdeka akan mampu memberikan cerminan atau contoh bagi guru-guru lain dalam menerapkan pembelajaran yang inovatif bagi siswa.
Selain itu, berbagi cerita inspiratif tentang implementasi Kurikulum Merdeka juga dapat memberikan ruang kepada para pelajar untuk bisa mengembangkan minat dan potensinya.
Salah satu wadah untuk berbagi praktik baik Kurikulum Merdeka ini adalah melalui diselenggarakannya Festival Kurikulum Merdeka oleh Kemendikbudristek RI yang dapat diikuti oleh seluruh satuan pendidikan di Indonesia.
“Hadirnya berbagai cerita praktik pembelajaran inovatif dari berbagai satuan pendidikan di pelosok Indonesia yang telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dibagikan melalui festival ini,” ujar Nadiem.
Salah satu praktik baik yang kisahnya terdengar sampai Nadiem adalah cerita dari kepala TK di Kuningan yang membawa muridnya ke peternakan sapi untuk belajar langsung tentang hewan, alam, dan lingkungan sekitar.
Tak hanya itu, ada juga guru SD di Aceh yang mengajak para muridnya belajar mengelola sampah menjadi pupuk organik untuk menyelesaikan persoalan penumpukan sampah yang ada di sekolah mereka.
Nadiem pun menyampaikan ucapan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada para kepala sekolah dan guru yang telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di satuan pendidikannya.
Ia mengapresiasi karena keberanian para guru dan kepala sekolah telah berdampak besar dalam memperbaiki kualitas sistem pendidikan dan melahirkan generasi Pelajar Pancasila.
Nadiem berharap seluruh masyarakat dapat berkontribusi dalam memastikan Kurikulum Merdeka agar implementasinya bisa diterapkan oleh semua satuan pendidikan di Indonesia.
“Dengan diselenggarakannya Festival Kurikulum Merdeka maka mari kita memperkuat semangat, mengakselerasi pemulihan krisis pembelajaran, dan memberikan kemerdekaan bagi guru dan peserta didik,” katanya.