Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali menyampaikan unsur-unsur kekuatan TNI AL yang mengikuti Latihan Armada Jaya XLI Tahun 2023 juga dikerahkan untuk Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2023.
Laksamana Ali menyebut Latihan Armada Jaya sejatinya salah satu persiapan TNI AL mengikuti Latgab TNI yang merupakan gabungan tiga matra, TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Udara, dan TNI Angkatan Laut.
“Latihan Armada Jaya akan ditingkatkan hingga menjadi latihan puncak TNI, yaitu Latgab TNI, mungkin bulan depan kami akan melaksanakan Latgab TNI. Nanti unsur-unsur dari TNI Angkatan Laut yang terlibat di Armada Jaya itu semacam rehearsal (persiapan), gladi bersih untuk melaksanakan nantinya di Latgab TNI,” kata Kepala Staf TNI AL saat jumpa pers di Mako Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta, Senin.
Dalam kesempatan yang sama, Kasal berharap Latgab TNI dapat disaksikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo.
Rangkaian latihan Armada Jaya yang merupakan latihan utama TNI AL berlangsung pada pekan terakhir Juni 2023 di Perairan Laut Jawa, Laut Bali, dan dekat Asembagus, Situbondo, Jawa Timur. Sesi latihan terbagi atas fase laut yang berlangsung 28–30 Juni 2023, kemudian pendaratan amfibi oleh Pasukan Marinir TNI AL di Pantai Banongan, Situbondo, Jawa Timur, pada Sabtu (1/6).
Dalam rangkaian fase laut, TNI AL menguji coba rudal SSM Exocet MM40 Block 3 yang ditembakkan dari KRI I Gusti Ngurah Rai-332 ke arah sasaran KRI Karang Tekok-982 yang telah dipensiunkan TNI AL pada 2021. Kasal mengumumkan rudal berhasil ditembakkan tepat ke sasaran.
Rudal SSM Exocet MM40 Block 3 merupakan salah satu senjata strategis TNI AL yang dibuat oleh MBDA, perusahaan senjata asal Prancis.
Setidaknya ada KRI dari berbagai jenis, 10 unit pesawat udara, 39 kendaraan tempur (ranpur), 40 kendaraan taktis (rantis), dan 20 unit alat apung (alpung) Marinir yang dikerahkan dalam Latihan Armada Jaya 2023.
Kapal perang yang dikerahkan dalam Armada Jaya 2023 yaitu KRI Alugoro-405, KRI Surabaya-591, KRI Teluk Banten-516, KRI Pulau Rengat-711, KRI Pulau Raas-722. Lima KRI itu berada di bawah komando Komando Tugas Gabungan Amfibi (Kogasgabfib) TNI AL.
Kemudian, 13 KRI dari Komando Tugas Laut Gabungan (Kogaslagab), yaitu KRI I Gusti Ngurah Rai-332, KRI John Lie-358, KRI Halim Perdanakusuma-355, KRI Sultan Hasanuddin-366, KRI Sultan Iskandar Muda-367, KRI Layang-635, KRI Halasan-630, KRI Tombak-629, KRI Sampari-628, KRI Kerambit-627, KRI Leuser-924, KRI Raden Eddy Martadinata-331, dan KRI Sopitan-923.
Dalam latihan yang sama, alutsista udara yang dikerahkan, yaitu pesawat udara (pesud) CN 235 220 P-8304, CN 235-220 P-8301, Helikopter AS 565 MBe HS-1305, Helikopter AS 565 MBe HS-1309, UAV Scan Eagle QR-7102/QR-7103, NC212-200 Aviocar U-6215, Helicopter Bell 412 HP HU-4203 yang "standby" di Surabaya, dan Helikopter Bell 412 HP-HU 4206 yang "standby" di lokasi pendaratan amfibi di Banongan.
Latihan Armada Jaya XLI 2023 diikuti 1.916 prajurit TNI AL saat Gladi Posko dan 5.900 personel saat Manuver Lapangan.
Sementara itu, Latgab TNI dijadwalkan berlangsung pada Juli 2023 di tiga lokasi, yaitu Morotai, Maluku Utara; Dabo Singkep di Kepulauan Riau (Kepri); dan di Asembagus, Situbondo, Jawa Timur (Jatim).
Laksamana Ali menyebut Latihan Armada Jaya sejatinya salah satu persiapan TNI AL mengikuti Latgab TNI yang merupakan gabungan tiga matra, TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Udara, dan TNI Angkatan Laut.
“Latihan Armada Jaya akan ditingkatkan hingga menjadi latihan puncak TNI, yaitu Latgab TNI, mungkin bulan depan kami akan melaksanakan Latgab TNI. Nanti unsur-unsur dari TNI Angkatan Laut yang terlibat di Armada Jaya itu semacam rehearsal (persiapan), gladi bersih untuk melaksanakan nantinya di Latgab TNI,” kata Kepala Staf TNI AL saat jumpa pers di Mako Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta, Senin.
Dalam kesempatan yang sama, Kasal berharap Latgab TNI dapat disaksikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo.
Rangkaian latihan Armada Jaya yang merupakan latihan utama TNI AL berlangsung pada pekan terakhir Juni 2023 di Perairan Laut Jawa, Laut Bali, dan dekat Asembagus, Situbondo, Jawa Timur. Sesi latihan terbagi atas fase laut yang berlangsung 28–30 Juni 2023, kemudian pendaratan amfibi oleh Pasukan Marinir TNI AL di Pantai Banongan, Situbondo, Jawa Timur, pada Sabtu (1/6).
Dalam rangkaian fase laut, TNI AL menguji coba rudal SSM Exocet MM40 Block 3 yang ditembakkan dari KRI I Gusti Ngurah Rai-332 ke arah sasaran KRI Karang Tekok-982 yang telah dipensiunkan TNI AL pada 2021. Kasal mengumumkan rudal berhasil ditembakkan tepat ke sasaran.
Rudal SSM Exocet MM40 Block 3 merupakan salah satu senjata strategis TNI AL yang dibuat oleh MBDA, perusahaan senjata asal Prancis.
Setidaknya ada KRI dari berbagai jenis, 10 unit pesawat udara, 39 kendaraan tempur (ranpur), 40 kendaraan taktis (rantis), dan 20 unit alat apung (alpung) Marinir yang dikerahkan dalam Latihan Armada Jaya 2023.
Kapal perang yang dikerahkan dalam Armada Jaya 2023 yaitu KRI Alugoro-405, KRI Surabaya-591, KRI Teluk Banten-516, KRI Pulau Rengat-711, KRI Pulau Raas-722. Lima KRI itu berada di bawah komando Komando Tugas Gabungan Amfibi (Kogasgabfib) TNI AL.
Kemudian, 13 KRI dari Komando Tugas Laut Gabungan (Kogaslagab), yaitu KRI I Gusti Ngurah Rai-332, KRI John Lie-358, KRI Halim Perdanakusuma-355, KRI Sultan Hasanuddin-366, KRI Sultan Iskandar Muda-367, KRI Layang-635, KRI Halasan-630, KRI Tombak-629, KRI Sampari-628, KRI Kerambit-627, KRI Leuser-924, KRI Raden Eddy Martadinata-331, dan KRI Sopitan-923.
Dalam latihan yang sama, alutsista udara yang dikerahkan, yaitu pesawat udara (pesud) CN 235 220 P-8304, CN 235-220 P-8301, Helikopter AS 565 MBe HS-1305, Helikopter AS 565 MBe HS-1309, UAV Scan Eagle QR-7102/QR-7103, NC212-200 Aviocar U-6215, Helicopter Bell 412 HP HU-4203 yang "standby" di Surabaya, dan Helikopter Bell 412 HP-HU 4206 yang "standby" di lokasi pendaratan amfibi di Banongan.
Latihan Armada Jaya XLI 2023 diikuti 1.916 prajurit TNI AL saat Gladi Posko dan 5.900 personel saat Manuver Lapangan.
Sementara itu, Latgab TNI dijadwalkan berlangsung pada Juli 2023 di tiga lokasi, yaitu Morotai, Maluku Utara; Dabo Singkep di Kepulauan Riau (Kepri); dan di Asembagus, Situbondo, Jawa Timur (Jatim).