Palu (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Banggai Kepulauan (Bangkep), Polda Sulawesi Tengah menyelidiki insiden bom ikan meledak di rumah salah satu warga di Desa Kautu, Kecamatan Tinangkung, kabupaten setempat yang terjadi pada Sabtu (29/7).
 
"Kami sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan saat ini korban atau pelaku masih di rawat di rumah sakit," kata Kasat Reskrim Polres Bangkep Iptu Yoga saat dihubungi di Bangkep, Selasa.
 
Ia mengungkapkan bahwa peristiwa meledaknya bom ikan di rumah salah seorang warga itu menjadi perhatian Reskrim Polres Bangkep.
 
Iptu Yoga mengatakan saat ini pihak kepolisian sedang menjalankan tugas sebagaimana prosedur yang ada dan menindaklanjuti peristiwa itu.
 
Sementara itu, Kepala Satuan (Kasat) Pol Air Polres Bangkep AKP Darfin terkait peristiwa itu, menyampaikan pihaknya rutin melakukan patroli dan sosialisasi ke masyarakat nelayan bersama Dinas Perikanan Kabupaten Bangkep.
 
"Soal itu (bom ikan) tanyakan ke Reskrim ya, karena kejadiannya di darat, bukan di laut. Kalau kami rutin patroli dan melakukan sosialisasi ke masyarakat nelayan bersama Dinas Perikanan," katanya.
 
Sebelumnya, pada Sabtu (29/7) sekitar pukul 13.15 WITA terjadi ledakan bom ikan di rumah warga Desa Kautu, Kecamatan Tinangkung, Kabupaten Banggai Kepulauan.
 
Ledakan bom ikan rakitan itu menyebabkan seorang pria bernama Asrudin Nasir (41), mengalami sejumlah luka di bagian tubuhnya karena serpihan bom ikan. Luka-luka tersebut terdapat di kaki kiri dan kanan dengan kondisi luka bakar, tangan kanan hancur karena ledakan serta bagian wajah mengalami lecet karena serpihan bom ikan.
 
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, diketahui pada pukul 09.00 WITA, Asrudin membeli korek api sebanyak 10 kotak di Kelurahan Salakan. Ia kemudian masuk ke rumah dan langsung ke dapur, menghaluskan belerang korek api, kemudian dimasukkan ke dalam botol minyak kayu putih.
 
Saat tengah meracik bom ikan dari belerang, botol yang telah dimasukkan belerang tiba-tiba terbakar dan meledak yang menyebabkan sejumlah luka di bagian tubuhnya. Sementara, Ibu Haini, seorang tetangga yang tinggal berdampingan dengan korban, saat mendengar ledakan langsung masuk ke arah dapur.
 
Ia kemudian melihat korban atau pembuat bom ikan sudah terkapar di lantai dengan kondisi bersimbah darah dan langsung memanggil warga sekitar untuk mengevakuasi korban ke rumah agar segera mendapatkan perawatan medis.
 
Korban dinyatakan selamat meski terdapat sejumlah luka di bagian tubuhnya. Saat ini, Asrudin masih mendapatkan perawatan intensif di RSUD Trikora Salakan.

 

Pewarta : Nur Amalia Amir dan Stepensopyan F Pontoh
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2024