Jakarta (ANTARA) - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia Prof Dr H Seto Mulyadi, S.Psi., M.Si.,mengatakan salah satu cara agar anak sadar pentingnya menjaga kesehatan bisa melalui lagu yang sederhana.
"Pendekatan terhadap anak harus dengan bahasa anak. Mungkin diciptakan lagu-lagu untuk anak, membuat anak senang menyanyi," kata pria yang akrab disapa Kak Seto itu dalam diskusi publik “Mewujudkan Lingkungan yang Sehat dan Aman untuk Anak” di Jakarta, Selasa.
Dia yang pernah menempuh pendidikan psikologi di Universitas Indonesia itu mencontohkan lagu, misalnya tentang bahaya rokok. Dia kemudian melantunkan lirik "Rokok, rokok sungguh berbahaya. Rokok, rokok, membuat sakit. Ayo teman jangan merokok, rokok itu dekat narkoba".
Kak Seto kemudian menyanyikan lagu lainnya, misal tentang olahraga, dengan lirik, "Udara pagi sungguh segar, ayo nikmati bersama-sama. Udara pagi sungguh segar, ayo kita berolahraga".
"Olahraga, anak-anak tidak suka olahraga, akhirnya remajanya mager (malas gerak). Dengan pendekatan lagu, anak-anak akan senang," ujar dia.
Menurut Kak Seto, kesehatan sebagai hal yang digaungkan berbagai pihak termasuk Kementerian Kesehatan perlu diperkenalkan pada anak sebagai bagian dari kehidupan mereka.
"Kalau dengan anak itu harus dengan cara yang ramah anak, tidak dengan kekerasan. Kadang-kadang pendekatan kepada anak dilakukan dengan cara yang tidak ramah anak. Kami selalu menekankan marilah menjadi sahabat anak," demikian kata dia.
Dalam kesempatan itu, Plt. Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Kesehatan drg Widyawati, M.K.M., menyatakan komitmennya untuk terus berperan aktif dalam memperbaiki kesehatan anak-anak Indonesia.
Dia mengakui pentingnya upaya kolaboratif antara pemangku kepentingan dalam meningkatkan kesehatan anak-anak di Indonesia termasuk stunting atau gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronik dan ancaman demam berdarah dengue, demi masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
"Kementerian Kesehatan mendukung langkah-langkah inovatif yang diambil dalam upaya mencapai tujuan kesehatan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia," tutur Widyawati.
"Pendekatan terhadap anak harus dengan bahasa anak. Mungkin diciptakan lagu-lagu untuk anak, membuat anak senang menyanyi," kata pria yang akrab disapa Kak Seto itu dalam diskusi publik “Mewujudkan Lingkungan yang Sehat dan Aman untuk Anak” di Jakarta, Selasa.
Dia yang pernah menempuh pendidikan psikologi di Universitas Indonesia itu mencontohkan lagu, misalnya tentang bahaya rokok. Dia kemudian melantunkan lirik "Rokok, rokok sungguh berbahaya. Rokok, rokok, membuat sakit. Ayo teman jangan merokok, rokok itu dekat narkoba".
Kak Seto kemudian menyanyikan lagu lainnya, misal tentang olahraga, dengan lirik, "Udara pagi sungguh segar, ayo nikmati bersama-sama. Udara pagi sungguh segar, ayo kita berolahraga".
"Olahraga, anak-anak tidak suka olahraga, akhirnya remajanya mager (malas gerak). Dengan pendekatan lagu, anak-anak akan senang," ujar dia.
Menurut Kak Seto, kesehatan sebagai hal yang digaungkan berbagai pihak termasuk Kementerian Kesehatan perlu diperkenalkan pada anak sebagai bagian dari kehidupan mereka.
"Kalau dengan anak itu harus dengan cara yang ramah anak, tidak dengan kekerasan. Kadang-kadang pendekatan kepada anak dilakukan dengan cara yang tidak ramah anak. Kami selalu menekankan marilah menjadi sahabat anak," demikian kata dia.
Dalam kesempatan itu, Plt. Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Kesehatan drg Widyawati, M.K.M., menyatakan komitmennya untuk terus berperan aktif dalam memperbaiki kesehatan anak-anak Indonesia.
Dia mengakui pentingnya upaya kolaboratif antara pemangku kepentingan dalam meningkatkan kesehatan anak-anak di Indonesia termasuk stunting atau gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronik dan ancaman demam berdarah dengue, demi masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
"Kementerian Kesehatan mendukung langkah-langkah inovatif yang diambil dalam upaya mencapai tujuan kesehatan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia," tutur Widyawati.