Kudus (ANTARA) - Tim Pemadam Kebakaran BPBD Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengungkapkan bahwa kebakaran pabrik kertas PT Pura di Jalan Kudus-Pati kilometer 12 di Desa Terban, Kecamatan Jekulo, saat ini dalam tahap pendinginan setelah api berhasil dipadamkan.
"Terbakarnya gudang kertas milik PT Pura Persada itu diperkirakan terjadi pada Sabtu (14/10) pukul 14.00 WIB. Setelah dilakukan pemadaman bersama tim pemadam gabungan akhirnya Ahad (15/10) dini hari api mulai bisa dikendalikan dan kini mulai tahap pendinginan," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus Munaji di Kudus, Ahad.
Menurut perkiraan dan keterangan warga sekitar, kata dia, api berasal dari unit Pura Box lalu ke barat ke gudang bahan baku kertas, kemudian merambat ke bagian depan ke dua unit gudang tersebut karena tiupan angin kencang serta material kertas yang mudah terbakar membuat api semakin membesar.
Pemadaman, melibatkan tiga unit mobil Damkar BPBD, tiga unit mobil Damkar Pol PP, dibantu dari PT Nojorono, PT Pura sendiri menerjunkan empat armada, kemudian dibantu tim Damkar Pemkab Pati, PT Garuda Food, PR Sukun, Mobil water canon (penyemprot air) Polres kudus dan Polres Pati, Brimob Pati tiga unit, serta BPBD Pati.
Akibat terbakarnya gudang kertas yang di dalamnya terdapat kertas rol siap jual dan kertas bahan baku di dalam gudang maupun di luar gudang ikut terdampak dengan perkiraan kertas yang terdampak sekitar 4.000 meter persegi.
"Untuk nilai kerugian masih dihitung oleh pihak internal perusahaan," ujarnya.
Atas peristiwa tersebut, dia mengimbau perusahaan untuk tetap waspada dengan potensi kebakaran, dengan melakukan pengurangan risiko bencana. Terutama pabrik yang menghasilkan produk kertas karena mudah terbakar, terlebih saat musim kemarau seperti sekarang.
Menurut dia, pabrik yang menghasilkan produk-produk mudah terbakar, salah satunya kertas perlu ada standar operasional (SOP) bagi pekerjanya untuk menghindari potensi kebakaran.
Selain itu, perlu menyiapkan jalur evakuasi untuk barang-barang jadi, sehingga perlu disediakan tetap letak guna meminimalkan potensi kerugian ketika terjadi kebakaran.
Fire Chief Pemadam Kebakaran PT Djarum Kudus Hardi Cahyana membenarkan bahwa hari ini (15/10) masih tahap pendinginan menggunakan alat berat.*
"Terbakarnya gudang kertas milik PT Pura Persada itu diperkirakan terjadi pada Sabtu (14/10) pukul 14.00 WIB. Setelah dilakukan pemadaman bersama tim pemadam gabungan akhirnya Ahad (15/10) dini hari api mulai bisa dikendalikan dan kini mulai tahap pendinginan," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus Munaji di Kudus, Ahad.
Menurut perkiraan dan keterangan warga sekitar, kata dia, api berasal dari unit Pura Box lalu ke barat ke gudang bahan baku kertas, kemudian merambat ke bagian depan ke dua unit gudang tersebut karena tiupan angin kencang serta material kertas yang mudah terbakar membuat api semakin membesar.
Pemadaman, melibatkan tiga unit mobil Damkar BPBD, tiga unit mobil Damkar Pol PP, dibantu dari PT Nojorono, PT Pura sendiri menerjunkan empat armada, kemudian dibantu tim Damkar Pemkab Pati, PT Garuda Food, PR Sukun, Mobil water canon (penyemprot air) Polres kudus dan Polres Pati, Brimob Pati tiga unit, serta BPBD Pati.
Akibat terbakarnya gudang kertas yang di dalamnya terdapat kertas rol siap jual dan kertas bahan baku di dalam gudang maupun di luar gudang ikut terdampak dengan perkiraan kertas yang terdampak sekitar 4.000 meter persegi.
"Untuk nilai kerugian masih dihitung oleh pihak internal perusahaan," ujarnya.
Atas peristiwa tersebut, dia mengimbau perusahaan untuk tetap waspada dengan potensi kebakaran, dengan melakukan pengurangan risiko bencana. Terutama pabrik yang menghasilkan produk kertas karena mudah terbakar, terlebih saat musim kemarau seperti sekarang.
Menurut dia, pabrik yang menghasilkan produk-produk mudah terbakar, salah satunya kertas perlu ada standar operasional (SOP) bagi pekerjanya untuk menghindari potensi kebakaran.
Selain itu, perlu menyiapkan jalur evakuasi untuk barang-barang jadi, sehingga perlu disediakan tetap letak guna meminimalkan potensi kerugian ketika terjadi kebakaran.
Fire Chief Pemadam Kebakaran PT Djarum Kudus Hardi Cahyana membenarkan bahwa hari ini (15/10) masih tahap pendinginan menggunakan alat berat.*