Istanbul (ANTARA) - Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan gencatan senjata kemanusiaan untuk melindungi warga sipil di Jalur Gaza, yang menghadapi pengeboman besar-besaran saat perang antara Israel dan kelompok Hamas Palestina terus berlanjut.
“Saya mengulangi seruan saya untuk gencatan senjata kemanusiaan untuk melindungi rakyat Gaza,” kata Macron di X pada Minggu (29/10).
Dia mengatakan 17 ton bantuan kemanusiaan dari Prancis telah sampai di Mesir.
"Kami melanjutkan upaya kami melalui udara dan laut. Bersama-sama, dalam solidaritas, bersama Mesir dan Bulan Sabit Merah," ujarnya.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Prancis mengutuk peningkatan kekerasan yang dilakukan pemukim Yahudi terhadap warga Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat dan menyerukan agar kekerasan tersebut segera diakhiri.
“Prancis mengutuk keras serangan pemukim yang menyebabkan kematian beberapa warga sipil Palestina selama beberapa hari terakhir di Qusra dan Sawiya, serta pengusiran paksa sejumlah orang," kata Kemlu Prancis dalam sebuah pernyataan.
“Kekerasan yang dilakukan oleh pemukim terhadap penduduk Palestina semakin meningkat. Ini tidak dapat diterima dan harus dihentikan.”
Israel telah membombardir Gaza sejak 7 Oktober, ketika Hamas melancarkan serangan ke wilayah Israel.
Jumlah warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel di Gaza telah bertambah menjadi 8.005, termasuk 3.342 anak-anak, 2.062 perempuan, dan 460 orang lanjut usia, menurut kementerian kesehatan setempat.
Lebih dari 1.400 warga Israel tewas dalam konflik tersebut.
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari pada Sabtu (28/10) mengumumkan bahwa pasukan Israel memperluas operasi mereka dan beralih ke tahap berikutnya dalam perang melawan Hamas, yang mencakup serangan darat.
Sementara itu, 2,3 juta penduduk Gaza menghadapi kekurangan makanan, air, bahan bakar, dan obat-obatan akibat blokade Israel terhadap wilayah tersebut.
Sumber: Anadolu
“Saya mengulangi seruan saya untuk gencatan senjata kemanusiaan untuk melindungi rakyat Gaza,” kata Macron di X pada Minggu (29/10).
Dia mengatakan 17 ton bantuan kemanusiaan dari Prancis telah sampai di Mesir.
"Kami melanjutkan upaya kami melalui udara dan laut. Bersama-sama, dalam solidaritas, bersama Mesir dan Bulan Sabit Merah," ujarnya.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Prancis mengutuk peningkatan kekerasan yang dilakukan pemukim Yahudi terhadap warga Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat dan menyerukan agar kekerasan tersebut segera diakhiri.
“Prancis mengutuk keras serangan pemukim yang menyebabkan kematian beberapa warga sipil Palestina selama beberapa hari terakhir di Qusra dan Sawiya, serta pengusiran paksa sejumlah orang," kata Kemlu Prancis dalam sebuah pernyataan.
“Kekerasan yang dilakukan oleh pemukim terhadap penduduk Palestina semakin meningkat. Ini tidak dapat diterima dan harus dihentikan.”
Israel telah membombardir Gaza sejak 7 Oktober, ketika Hamas melancarkan serangan ke wilayah Israel.
Jumlah warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel di Gaza telah bertambah menjadi 8.005, termasuk 3.342 anak-anak, 2.062 perempuan, dan 460 orang lanjut usia, menurut kementerian kesehatan setempat.
Lebih dari 1.400 warga Israel tewas dalam konflik tersebut.
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari pada Sabtu (28/10) mengumumkan bahwa pasukan Israel memperluas operasi mereka dan beralih ke tahap berikutnya dalam perang melawan Hamas, yang mencakup serangan darat.
Sementara itu, 2,3 juta penduduk Gaza menghadapi kekurangan makanan, air, bahan bakar, dan obat-obatan akibat blokade Israel terhadap wilayah tersebut.
Sumber: Anadolu