Purwokerto (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengalihkan perjalanan sejumlah KA lintas selatan akibat ada tebing longsor di jalur hilir di KM 340+100 antara Stasiun Karangandul dan Stasiun Karangsari saat turun hujan lebat pada Senin dini hari.

"Setelah menerima informasi ada tebing longsor pada pukul 00.58 WIB, Tim Gabungan PT KAI Daerah Operasi 5 Purwokerto langsung melakukan penanganan," kata Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Feni Novida Saragih di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin.

Oleh karena jalur hulu masih dapat dilalui, kata dia, perjalanan KA dialihkan menjadi satu jalur melalui jalur hulu.



Akan tetapi pada pukul 04.27 WIB, lanjut dia, petugas KAI yang berada di lapangan melaporkan bahwa kembali terjadi longsoran yang berdampak terhadap jalur hilir maupun hulu, sehingga belum bisa dilalui untuk sementara waktu.

"Demi keselamatan serta penanganan jalur hilir dan hulu yang terdampak, maka perjalanan kereta api dialihkan memutar melalui lintas utara," katanya.

Dalam hal ini, kata dia, KA dari Jakarta tujuan Yogyakarta atau sebaliknya dialihkan melalui Bandung, sedangkan KA dari Jakarta tujuan Solo atau sebaliknya dialihkan lewat Semarang.

Dia mengatakan berdasarkan data sementara tercatat sebanyak 12 KA yang perjalanannya dialihkan memutar, yakni KA 155 Kamandaka relasi Purwokerto-Semarang Tawang, KA 147 Sawunggalih relasi Kutoarjo-Pasar Senen, KA 116 Ranggajati relasi Cirebon-Jember, KA 18 Argo Semeru relasi Gambir-Surabaya Gubeng.

Selanjutnya, KA 141 Fajar Utama Yogya relasi Yogyakarta-Pasar Senen, KA 246 Bengawan relasi Pasar Senen-Purwosari, KA 88 Fajar Utama Solo Pasar Senen-Solo Balapan, KA 142 Fajar Utama Yogya relasi Pasar Senen-Yogyakarta, KA 148 Sawunggalih relasi Pasar Senen-Kutoarjo, KA 138 Gajahwong relasi Pasar Senen-Lempuyangan, KA 67 Taksaka relasi Yogyakarta-Gambir, dan KA 7 Argo Lawu relasi Solo Balapan-Gambir.



"PT KAI Daop 5 Purwokerto tetap berkomitmen untuk menjaga keselamatan perjalanan kereta api. Saat ini, kami telah menurunkan alat berat untuk menangani longsor tersebut," kata Feni.
 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Andriy Karantiti
Copyright © ANTARA 2024