Jakarta (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mulai menerapkan vaksin COVID-19 berbayar pada 1 Januari 2024 untuk itu warga yang belum melengkapi vaksinasi segera mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah terdekat mumpung masih gratis.
"Betul, 1 Januari 2024 vaksinasi COVID-19 mulai bayar," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.
Ani menyebut vaksin COVID-19 berbayar ini berlaku untuk penyuntikan semua dosis vaksin. Namun, ada beberapa kelompok yang tetap mendapatkan vaksin COVID-19 secara gratis seperti lansia dan kelompok rentan lainnya.
Ani belum mengetahui rincian biaya yang akan dikenakan setiap dosis vaksin. Dinkes DKI Jakarta masih menunggu mekanisme dan teknis pelayanan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
"Belum ada rinciannya, mungkin akan dilepas ke mekanisme pelayanan biasa. Seperti sekarang kan ada vaksin program yang tidak berbayar, ada juga vaksin yang bukan vaksin program. Mungkin dilepas seperti itu. Tapi kita tunggu regulasi Kemenkes seperti apa," jelas Ani.
Lebih lanjut, Ani memastikan khusus di DKI Jakarta vaksinasi COVID-19 gratis masih tersedia di seluruh puskesmas kecamatan hingga akhir tahun.
Pemprov DKI Jakarta juga terus mengingatkan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi COVID-19, menggunakan masker, memastikan tubuh dalam kondisi sehat demi menjaga penyebaran kasus COVID-19 saat libur tahun baru.
Adapun Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat tetap memakai masker dan menjalani hidup sehat untuk mencegah potensi lonjakan kasus COVID-19 terutama pada golongan lanjut usia dan kelompok yang belum melakukan vaksinasi.
Imbauan memakai masker ditujukan terutama untuk orang yang sedang sakit (flu), orang yang kontak erat dengan orang yang sedang sakit dan apabila kita berada di keramaian dan kerumunan.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo mengingatkan kepada khalayak bahwa penanganan pasien COVID-19 tidak lagi gratis atau ditanggung pemerintah apabila sudah terjadi perubahan status dari pandemi menjadi endemi.
"Ini hati-hati kalau sudah masuk endemi kalau kena COVID-19 bayar. Saat ini masih ditanggung pemerintah, begitu masuk endemi jangan tepuk tangan dulu, sakit COVID-19 bayar. Konsekuensinya itu," ujar Jokowi saat menghadiri peringatan satu dekade Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) di Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (18/6).
Dalam kesempatan yang sama, Presiden juga sempat mengungkapkan bahwa penanganan COVID-19 menjadi pekerjaan terberat yang ia hadapi selama masa pemerintahannya.
Baca juga: Agar liburan Natal aman dari COVID-19, ingat vaksin hingga masker
Baca juga: Kemenkes: Belum ditemukan mutasi baru virus COVID-19
Baca juga: Cegah COVID-19, masyarakat diimbau pakai masker saat di kerumunan
"Betul, 1 Januari 2024 vaksinasi COVID-19 mulai bayar," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.
Ani menyebut vaksin COVID-19 berbayar ini berlaku untuk penyuntikan semua dosis vaksin. Namun, ada beberapa kelompok yang tetap mendapatkan vaksin COVID-19 secara gratis seperti lansia dan kelompok rentan lainnya.
Ani belum mengetahui rincian biaya yang akan dikenakan setiap dosis vaksin. Dinkes DKI Jakarta masih menunggu mekanisme dan teknis pelayanan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
"Belum ada rinciannya, mungkin akan dilepas ke mekanisme pelayanan biasa. Seperti sekarang kan ada vaksin program yang tidak berbayar, ada juga vaksin yang bukan vaksin program. Mungkin dilepas seperti itu. Tapi kita tunggu regulasi Kemenkes seperti apa," jelas Ani.
Lebih lanjut, Ani memastikan khusus di DKI Jakarta vaksinasi COVID-19 gratis masih tersedia di seluruh puskesmas kecamatan hingga akhir tahun.
Pemprov DKI Jakarta juga terus mengingatkan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi COVID-19, menggunakan masker, memastikan tubuh dalam kondisi sehat demi menjaga penyebaran kasus COVID-19 saat libur tahun baru.
Adapun Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat tetap memakai masker dan menjalani hidup sehat untuk mencegah potensi lonjakan kasus COVID-19 terutama pada golongan lanjut usia dan kelompok yang belum melakukan vaksinasi.
Imbauan memakai masker ditujukan terutama untuk orang yang sedang sakit (flu), orang yang kontak erat dengan orang yang sedang sakit dan apabila kita berada di keramaian dan kerumunan.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo mengingatkan kepada khalayak bahwa penanganan pasien COVID-19 tidak lagi gratis atau ditanggung pemerintah apabila sudah terjadi perubahan status dari pandemi menjadi endemi.
"Ini hati-hati kalau sudah masuk endemi kalau kena COVID-19 bayar. Saat ini masih ditanggung pemerintah, begitu masuk endemi jangan tepuk tangan dulu, sakit COVID-19 bayar. Konsekuensinya itu," ujar Jokowi saat menghadiri peringatan satu dekade Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) di Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (18/6).
Dalam kesempatan yang sama, Presiden juga sempat mengungkapkan bahwa penanganan COVID-19 menjadi pekerjaan terberat yang ia hadapi selama masa pemerintahannya.
Baca juga: Agar liburan Natal aman dari COVID-19, ingat vaksin hingga masker
Baca juga: Kemenkes: Belum ditemukan mutasi baru virus COVID-19
Baca juga: Cegah COVID-19, masyarakat diimbau pakai masker saat di kerumunan