Jakarta (ANTARA) -
Psikolog Klinis Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya, Ella Titis Wahyuniansari mengatakan bahwa orang introver atau lebih banyak menghabiskan waktu sendiri, butuh diberi lebih banyak ruang dalam sebuah pertemanan.
"Sebenarnya orang introver itu lingkungan juga berpengaruh, dalam arti, kita tahu orang itu introver, nah berikan dia ruang, kita tidak bisa memaksa 'ayo kamu harus ngumpul, kalau enggak ngumpul akan dikucilkan', itu kita tidak bisa memaksa, tetapi kita berikan dia ruang," kata Ella saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Hari Introver sedunia diperingati setiap tanggal 2 Januari dan diinisiasi pertama kali oleh Psikolog asal Jerman, Felicitas Hayne. Hal tersebut ramai diperbincangkan di media sosial dan menjadi pembahasan penting di kalangan para pengguna.
"Jadi, di samping introver ini mencoba untuk masuk ke dalam lingkungan sosial, lingkungan sosial itu juga mesti bisa memberikan apa yang dibutuhkan oleh dia, karena yang dibutuhkan oleh orang introver ini kan rasa kenyamanan, jadi masyarakat juga mesti bisa memberikan itu," ucapnya.
Menurut Ella, seorang introver memang cenderung lebih menikmati kesendirian, menikmati waktu dengan dirinya sendiri, dan merasa perlu memberikan kualitas untuk dirinya sendiri.
"Oleh karena itu, ketika dia berada di keramaian, sebenarnya dia merasa tidak nyaman, karena itu akan menguras energinya. Sebenarnya dia bisa berada di lingkungan sosial, cuma kalau terlalu lama, akan membuat energinya terkuras atau berkurang," ujar dia.
Ella juga menjelaskan mengapa orang introver dianggap lebih susah berteman, hal tersebut tidak sepenuhnya benar karena orang introver cenderung berhati-hati dalam menceritakan hal-hal yang berhubungan dengan dirinya
"Dikatakan susah berteman karena orang introver itu kan hati-hati ya, baik saat menerima, memberikan, atau mencerna informasi. Saat mengambil keputusan dan berteman, mereka cenderung banyak berpikir dalam menentukan apa yang akan dibicarakan, sehingga otomatis mereka tidak akan ceroboh, lebih selektif dalam memilih teman," tuturnya.
Ella juga menegaskan, seorang introver tidak akan semudah itu untuk bercerita permasalahan yang sedang dialami.
"Misalnya dia punya masalah, enggak akan semudah itu dia bercerita kepada temannya, dia akan memilih siapa yang bisa dipercaya dan mendengarkan ceritanya, itu dia memilih banget," demikian Ella Titis Wahyuniansari.
"Sebenarnya orang introver itu lingkungan juga berpengaruh, dalam arti, kita tahu orang itu introver, nah berikan dia ruang, kita tidak bisa memaksa 'ayo kamu harus ngumpul, kalau enggak ngumpul akan dikucilkan', itu kita tidak bisa memaksa, tetapi kita berikan dia ruang," kata Ella saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Hari Introver sedunia diperingati setiap tanggal 2 Januari dan diinisiasi pertama kali oleh Psikolog asal Jerman, Felicitas Hayne. Hal tersebut ramai diperbincangkan di media sosial dan menjadi pembahasan penting di kalangan para pengguna.
"Jadi, di samping introver ini mencoba untuk masuk ke dalam lingkungan sosial, lingkungan sosial itu juga mesti bisa memberikan apa yang dibutuhkan oleh dia, karena yang dibutuhkan oleh orang introver ini kan rasa kenyamanan, jadi masyarakat juga mesti bisa memberikan itu," ucapnya.
Menurut Ella, seorang introver memang cenderung lebih menikmati kesendirian, menikmati waktu dengan dirinya sendiri, dan merasa perlu memberikan kualitas untuk dirinya sendiri.
"Oleh karena itu, ketika dia berada di keramaian, sebenarnya dia merasa tidak nyaman, karena itu akan menguras energinya. Sebenarnya dia bisa berada di lingkungan sosial, cuma kalau terlalu lama, akan membuat energinya terkuras atau berkurang," ujar dia.
Ella juga menjelaskan mengapa orang introver dianggap lebih susah berteman, hal tersebut tidak sepenuhnya benar karena orang introver cenderung berhati-hati dalam menceritakan hal-hal yang berhubungan dengan dirinya
"Dikatakan susah berteman karena orang introver itu kan hati-hati ya, baik saat menerima, memberikan, atau mencerna informasi. Saat mengambil keputusan dan berteman, mereka cenderung banyak berpikir dalam menentukan apa yang akan dibicarakan, sehingga otomatis mereka tidak akan ceroboh, lebih selektif dalam memilih teman," tuturnya.
Ella juga menegaskan, seorang introver tidak akan semudah itu untuk bercerita permasalahan yang sedang dialami.
"Misalnya dia punya masalah, enggak akan semudah itu dia bercerita kepada temannya, dia akan memilih siapa yang bisa dipercaya dan mendengarkan ceritanya, itu dia memilih banget," demikian Ella Titis Wahyuniansari.