Beijing (ANTARA) - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan Tiongkok ingin mengambil peran konstruktif dalam upaya memperbaiki hubungan Iran dan Pakistan.
"Kami ingin terus memainkan peran positif dan konstruktif dalam memperbaiki hubungan antara Iran dan Pakistan berdasarkan kebutuhan kedua negara," kata Wang Wenbin saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, Senin.
Hubungan kedua negara merenggang karena Garda Revolusi Iran menembakkan rudal balistik dan drone terhadap pangkalan kelompok militan Sunni, Jaish ul-Adl di Balochistan, provinsi paling barat Pakistan, pada Selasa (16/1).
Kelompok itu diklaim Teheran telah beberapa kali menyerang pasukan Iran antara lain untuk menyuarakan kemerdekaan daerah Balochistan.
Sebagai balasannya, Islamabad telah memanggil kembali duta besarnya pada Rabu (17/1) dan menangguhkan kunjungan tingkat tinggi ke Teheran.
Kemudian pada Rabu-Kamis (18-19 Januari) Pakistan dilaporkan membalas serangan Iran di Provinsi Balochistan di wilayah Iran. Iran dan Pakistan sama-sama memiliki provinsi bernama Balochistan yang berada di perbatasan kedua negara.
"China memelihara komunikasi yang erat dengan Iran dan Pakistan," tambah Wang Wenbin.
Pada Minggu (21/1), Wakil Menteri Luar Negeri China Ma Zhaoxu melakukan panggilan telepon dengan Wakil Menteri Luar Negeri Iran Ali Bagheri Kani. Keduanya bertukar pandangan mengenai hubungan bilateral dan isu-isu regional dan internasional yang menjadi kepentingan dan perhatian bersama.
"Saya ingin menekankan bahwa Iran dan Pakistan adalah tetangga yang bersahabat dan keduanya adalah teman baik China," tambah Wang Wenbin.
Wang Wenbing menyebut Pemerintah China berkomitmen untuk menegakkan perdamaian dan stabilitas regional dan internasional.
"Kami juga mendukung Iran dan Pakistan untuk terus menjembatani perbedaan melalui dialog dan konsultasi," katanya.
Pemerintah Pakistan menyebut serangan Iran sebagai pelanggaran ruang udara negaranya, dan menewaskan dua warga yang masih anak-anak.
Namun, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian dalam acara Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, menyatakan bahwa hanya para militan yang terkena serangan.
Amirabdollahian juga dilaporkan sudah menelepon Menteri Luar Negeri Pakistan Jalil Abbas Jilani dimana dia menekankan penghormatan Pemerintah Iran terhadap kedaulatan Pakistan.
"Kami ingin terus memainkan peran positif dan konstruktif dalam memperbaiki hubungan antara Iran dan Pakistan berdasarkan kebutuhan kedua negara," kata Wang Wenbin saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, Senin.
Hubungan kedua negara merenggang karena Garda Revolusi Iran menembakkan rudal balistik dan drone terhadap pangkalan kelompok militan Sunni, Jaish ul-Adl di Balochistan, provinsi paling barat Pakistan, pada Selasa (16/1).
Kelompok itu diklaim Teheran telah beberapa kali menyerang pasukan Iran antara lain untuk menyuarakan kemerdekaan daerah Balochistan.
Sebagai balasannya, Islamabad telah memanggil kembali duta besarnya pada Rabu (17/1) dan menangguhkan kunjungan tingkat tinggi ke Teheran.
Kemudian pada Rabu-Kamis (18-19 Januari) Pakistan dilaporkan membalas serangan Iran di Provinsi Balochistan di wilayah Iran. Iran dan Pakistan sama-sama memiliki provinsi bernama Balochistan yang berada di perbatasan kedua negara.
"China memelihara komunikasi yang erat dengan Iran dan Pakistan," tambah Wang Wenbin.
Pada Minggu (21/1), Wakil Menteri Luar Negeri China Ma Zhaoxu melakukan panggilan telepon dengan Wakil Menteri Luar Negeri Iran Ali Bagheri Kani. Keduanya bertukar pandangan mengenai hubungan bilateral dan isu-isu regional dan internasional yang menjadi kepentingan dan perhatian bersama.
"Saya ingin menekankan bahwa Iran dan Pakistan adalah tetangga yang bersahabat dan keduanya adalah teman baik China," tambah Wang Wenbin.
Wang Wenbing menyebut Pemerintah China berkomitmen untuk menegakkan perdamaian dan stabilitas regional dan internasional.
"Kami juga mendukung Iran dan Pakistan untuk terus menjembatani perbedaan melalui dialog dan konsultasi," katanya.
Pemerintah Pakistan menyebut serangan Iran sebagai pelanggaran ruang udara negaranya, dan menewaskan dua warga yang masih anak-anak.
Namun, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian dalam acara Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, menyatakan bahwa hanya para militan yang terkena serangan.
Amirabdollahian juga dilaporkan sudah menelepon Menteri Luar Negeri Pakistan Jalil Abbas Jilani dimana dia menekankan penghormatan Pemerintah Iran terhadap kedaulatan Pakistan.