Jakarta (ANTARA) - Presiden Tanzania Samia Suhulu Hassan akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk membahas keberlanjutan kerja sama antara kedua negara, demikian keterangan Kementerian Luar Negeri RI pada Rabu.


Kunjungan itu sekaligus merupakan balasan atas kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi ke Tanzania pada Agustus tahun lalu,

Dalam siaran pers Kementerian Luar Negeri RI di situs webnya, Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury menerima kunjungan Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Afrika Timur Tanzania, January Makamba, pada Selasa (23/1). Pertemuan tersebut difokuskan untuk membahas persiapan kunjungan Presiden Tanzania ke Indonesia yang akan berlangsung pada 24-26 Januari 2024.

Pertemuan bilateral tersebut merupakan pertemuan perdana sejak January dilantik sebagai Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Afrika Timur Tanzania pada 1 September 2023.

Dalam kunjungannya, Presiden Samia akan membawa tiga menteri dan 131 delegasi bisnis yang bergerak pada multisektor. Para delegasi bisnis ini akan hadir pada Forum Bisnis dan Investasi Tanzania-Indonesia pada 25 Januari di Hotel Mulia. Forum ini merupakan hasil kerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.

Beberapa kerja sama potensial pada bidang perdagangan, investasi, migas, mineral, energi, ekonomi biru, dan kerja sama pembangunan telah dibahas dalam pertemuan Wamenlu RI dan Menlu Tanzania.


Pahala menyampaikan apresiasi atas persetujuan pemerintah Tanzania kepada Pertamina untuk mengakuisisi perusahaan eksplorasi dan produksi minyak dan gas Wentworth Resources oleh Maurel & Prom (M&P) --anak perusahaan dari PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP).

"Sebagai timbal balik dan bentuk komitmen kerja sama Indonesia terhadap Tanzania, pemerintah melalui Pertamina telah memulai program peningkatan kapasitas karyawan TPDC (perusahaan minyak nasional Tanzania) sebanyak 100 beasiswa, sebagai implementasi MoU yang ditandatangani pada kunjungan Presiden Joko Widodo lima bulan yang lalu," kata Pahala.

January mengatakan bahwa kunjungan Presiden Tanzania merupakan kunjungan pertama kalinya ke Indonesia, yang dilakukan untuk keberlanjutan kerja sama kedua negara.

“Kunjungan historis Presiden Joko Widodo ke Afrika (Tanzania) Agustus lalu telah berhasil membuka peluang seluas-luasnya untuk peningkatan kerja sama perdagangan, investasi dan migas. Momentum ini perlu terus dijaga," ujar January.

Dalam kunjungannya ke Tanzania pada Agustus 2023, Presiden Jokowi dan Presiden Samia membahas upaya-upaya untuk memperkuat hubungan Indonesia dan Tanzania.


Dalam bidang pertanian, Indonesia berkomitmen untuk membantu revitalisasi Farmers Agriculture dan Rural Training Center di Morogoro, Tanzania. Terkait kesehatan, Indonesia juga berencana mendukung ketahanan kesehatan Tanzania dengan memenuhi kebutuhan produk farmasi di negara tersebut.

Presiden Jokowi juga menyebutkan bahwa melalui pertemuan bilateral tersebut, Indonesia ingin meningkatkan nilai investasi di Tanzania dalam bidang energi, termasuk pengelolaan Blok Gas Mnazi Bay oleh Pertamina dan pemanfaatan gas alam menjadi bahan kimia dan pupuk.

Kerja sama investasi ini dianggap strategis dalam memperkuat hubungan antara negara-negara berkembang.

Selain itu, Presiden juga mendorong pembentukan Preferential Trade Agreement (PTA) dan Bilateral Investment Treaty (BIT) dengan Tanzania untuk meningkatkan perdagangan dan perlindungan investasi.



 

Pewarta : Shofi Ayudiana
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2024