Tangerang (ANTARA) - PT Angkasa Pura II (Persero) mencatat pergerakan penumpang melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang, Banten selama puncak arus balik 15 April 2024 (H+4) sebanyak 186.774 orang dengan dengan pesawat 1.153 penerbangan.
"Jumlah penumpang pada puncak arus balik sebanyak 186.774 orang dengan pergerakan pesawat 1.153 penerbangan," kata VP of Corporate Communication AP II Cin Asmoro di Tangerang, Selasa.
Asmoro menyampaikan, selain di Bandara Soetta, peningkatan pergerakan penumpang juga terjadi di 20 bandara AP II lain yakni sebesar 309.477 orang atau naik 24 persen dibandingkan dengan H+4 tahun lalu yakni 249.090 orang.
Sementara itu, pergerakan pesawat mencapai 2.010 penerbangan, naik 11 persen dari sebelumnya 1.808 penerbangan.
"Titik penting pada aspek operasional dan pelayanan dapat dijaga dengan baik, sehingga alur keberangkatan dan kedatangan penumpang pada puncak arus balik berjalan lancar. Kami berterima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan atas dukungan dan kolaborasi serta koordinasi yang erat," katanya.
Adapun salah satu wujud dukungan dan kolaborasi pemangku kepentingan adalah penambahan personel pelayanan pada puncak arus balik. Maskapai dan ground handling menambah personel untuk pelayanan bagasi yang menjadi titik paling penting pada arus balik, sehingga proses penanganan bagasi berjalan baik dan lancar mulai dari penurunan bagasi dari pesawat, lalu penanganan bagasi di make up area, hingga bagasi siap diambil penumpang di baggage claim area di dalam terminal.
"Penambahan personel contohnya ada di Bandara Soekarno-Hatta, di mana operator ground handling menambah lebih dari 100 personel di Terminal 2," katanya.
Ketersediaan transportasi publik juga menjadi titik penting sehingga penumpang pesawat dapat dengan cepat menuju tempat tinggal masing-masing.
"Bandara Soekarno-Hatta sebagai bandara tersibuk pada puncak arus balik dapat dengan baik mengatur transportasi publik melalui fasilitas Land Transport Control Center (LTCC) sehingga taksi, bus dan moda lainnya dapat memenuhi permintaan yang tinggi," ujarnya.
Peran maskapai pun signifikan dalam menjaga kelancaran pada puncak arus balik, di mana ketepatan waktu penerbangan (on time perfomance/OTP) di 20 bandara secara rata-rata berkisar 75 persen hingga 80 persen.
Seluruh pemangku kepentingan di bandara AP II memiliki tujuan yang sama yakni memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat khususnya penumpang pesawat dalam melakukan perjalanan udara pada periode angkutan lebaran 2024.
"Pemangku kepentingan saling mengisi satu sama lain dan melalui orkestrasi yang baik di Posko Monitoring Lebaran 2024, puncak arus balik berjalan lancar di seluruh bandara AP II," ungkapnya.
AP II saat ini mengelola Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang), Kualanamu (Deli Serdang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang).
Lalu, Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Iskandar Muda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkalpinang), Silangit (Tapanuli Utara).
Kemudian, Kertajati (Majalengka), Banyuwangi (Banyuwangi), Tjilik Riwut (Palangka Raya), Radin Inten II (Lampung), H.A.S Hanandjoeddin (Tanjung Pandan), Fatmawati Soekarno (Bengkulu), Husein Sastranegara (Bandung), serta Jenderal Besar Soedirman (Purbalingga).
"Jumlah penumpang pada puncak arus balik sebanyak 186.774 orang dengan pergerakan pesawat 1.153 penerbangan," kata VP of Corporate Communication AP II Cin Asmoro di Tangerang, Selasa.
Asmoro menyampaikan, selain di Bandara Soetta, peningkatan pergerakan penumpang juga terjadi di 20 bandara AP II lain yakni sebesar 309.477 orang atau naik 24 persen dibandingkan dengan H+4 tahun lalu yakni 249.090 orang.
Sementara itu, pergerakan pesawat mencapai 2.010 penerbangan, naik 11 persen dari sebelumnya 1.808 penerbangan.
"Titik penting pada aspek operasional dan pelayanan dapat dijaga dengan baik, sehingga alur keberangkatan dan kedatangan penumpang pada puncak arus balik berjalan lancar. Kami berterima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan atas dukungan dan kolaborasi serta koordinasi yang erat," katanya.
Adapun salah satu wujud dukungan dan kolaborasi pemangku kepentingan adalah penambahan personel pelayanan pada puncak arus balik. Maskapai dan ground handling menambah personel untuk pelayanan bagasi yang menjadi titik paling penting pada arus balik, sehingga proses penanganan bagasi berjalan baik dan lancar mulai dari penurunan bagasi dari pesawat, lalu penanganan bagasi di make up area, hingga bagasi siap diambil penumpang di baggage claim area di dalam terminal.
"Penambahan personel contohnya ada di Bandara Soekarno-Hatta, di mana operator ground handling menambah lebih dari 100 personel di Terminal 2," katanya.
Ketersediaan transportasi publik juga menjadi titik penting sehingga penumpang pesawat dapat dengan cepat menuju tempat tinggal masing-masing.
"Bandara Soekarno-Hatta sebagai bandara tersibuk pada puncak arus balik dapat dengan baik mengatur transportasi publik melalui fasilitas Land Transport Control Center (LTCC) sehingga taksi, bus dan moda lainnya dapat memenuhi permintaan yang tinggi," ujarnya.
Peran maskapai pun signifikan dalam menjaga kelancaran pada puncak arus balik, di mana ketepatan waktu penerbangan (on time perfomance/OTP) di 20 bandara secara rata-rata berkisar 75 persen hingga 80 persen.
Seluruh pemangku kepentingan di bandara AP II memiliki tujuan yang sama yakni memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat khususnya penumpang pesawat dalam melakukan perjalanan udara pada periode angkutan lebaran 2024.
"Pemangku kepentingan saling mengisi satu sama lain dan melalui orkestrasi yang baik di Posko Monitoring Lebaran 2024, puncak arus balik berjalan lancar di seluruh bandara AP II," ungkapnya.
AP II saat ini mengelola Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang), Kualanamu (Deli Serdang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang).
Lalu, Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Iskandar Muda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkalpinang), Silangit (Tapanuli Utara).
Kemudian, Kertajati (Majalengka), Banyuwangi (Banyuwangi), Tjilik Riwut (Palangka Raya), Radin Inten II (Lampung), H.A.S Hanandjoeddin (Tanjung Pandan), Fatmawati Soekarno (Bengkulu), Husein Sastranegara (Bandung), serta Jenderal Besar Soedirman (Purbalingga).