Palu (antarasulteng.com) - Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Sulawesi Tengah Abdulah Latopada mengingatkan akan bahaya korupsi yang mengancam generasi bangsa sehingga diperlukan upaya pencegahan.
“Salah satunya dengan melakukan pencegahan sedini mungkin yakni dengan menanamkan nilai dan sikap antikorupsi kepada pelajar dan anak–anak kita," katanya usai meresmikan percontohan Madrasah Antikorupsi di MTs Negeri 1 Kota Palu, Rabu siang.
Dikatakannya, perilaku korupsi adalah perbuatan yang dilarang Allah SWT, bahkan menurutnya korupsi merupakan kata lain dari mencuri.
Selain merugikan diri sendiri, perbuatan korupsi juga dapat merugikan orang lain dan negara.
"Masalah korupsi saat ini sudah menjadi masalah luar biasa, kita tidak mau generasi nantinya seperti saat ini," ungkapnya prihatin.
Olehnya dia mengharapkan, melalui progran Madrasah Antikorupsi tersebut nantinya dapat melahirkan generasi penerus yang bersih dari segala bentuk praktik korupsi.
Selain pencanangan Percontohan Madrasah Antikorupsi, kegiatan yang diselenggarakan oleh gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) Sulawesi Tengah itu turut meluncurkan permainan antikorupsi.
Permainan itu bernama Majo Junior. Permainan itu dapat memperkenalkan berbagai perilaku koruptif pada anak dan remaja, cara menghindarinya serta konsekuensi yang akan diterima.
Kehadiran permainan itu pun disambut antusias oleh para pelajar.
Sementara peluncuran Percontohan Madrasah Antikorupsi itu ditandai dengan pengguntingan pita oleh Kakanwil Kemenag Sulawesi Tengah, Abdulah Latopada bersama perwakilan Kedubes Australia, Brad Amstrong kemudian Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Sulawesi Tengah, Norma Mardjanu mewakili Gubernur Sulawesi Tengah serta Kepala Kantor Kemenag Kota Palu, Ma'sum Rumi disaksikan sejumlah pimpinan dan pelajar dari berbagai Madrasah di Sulawesi Tengah.***