Denpasar (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya merespons positif ajakan Konsul Jenderal Tiongkok di Denpasar Zhang Zhisheng untuk bergabung dalam pameran produk tani yang mereka gelar setiap tahun.
“Kami memiliki banyak produk tani yang sangat unggul dan kami siap untuk memamerkannya di luar, sehingga dapat memberikan kontribusi positif terhadap nilai ekonomi para petani Bali,” kata Sang Made di Denpasar, Selasa.
Sang Made merespons positif tawaran tersebut dengan menyiapkan kandidat untuk dikirim mengikuti pameran apabila tidak ada halangan.
Salah satu produk yang hendak dikenalkan antara lain salak dan manggis yang memang memiliki ciri khas dari Bali.
Orang nomor satu di Pemprov Bali itu menyambut baik kehadiran Konsul Jenderal Tiongkok. Ia berterima kasih atas kerja sama baik antara Bali dan Tiongkok selama ini.
Menurut dia, hal tersebut tidak luput dari hubungan erat sejarah antara Bali dan Tiongkok yang sampai saat ini masih dihormati, diharapkan ini dapat terus ditingkatkan dan dijalin lebih erat.
Konsul Jenderal Tiongkok di Denpasar Zhang Zhisheng sendiri mengatakan bahwa selama ini kerja sama Bali dengan Tiongkok ada di berbagai sektor, mulai dari hubungan pariwisata, budaya, pendidikan maupun ekonomi.
Terkait ajakannya agar Bali turut dalam pameran produk tani dirasa menjadi bagian dari hubungan baik di bidang ekonomi.
Pihaknya sendiri selama ini setiap November mengadakan pameran khusus produk-produk tani dari seluruh dunia yang diekspor ke Tiongkok.
“Diharapkan Pemprov Bali dapat mengikuti pameran tersebut, sehingga hasil tani Bali yang belum diketahui oleh negara luar dapat dikenal pada saat pameran tersebut,” kata dia.
Sementara itu, Konsul Jenderal Tiongkok tersebut mengakui kerja sama dengan Bali di sektor pariwisata kurang baik, dimana sejak 2022-2023 tidak banyak WNA Tiongkok berwisata ke Pulau Dewata.
“Namun pada 2024 kami perkirakan sebanyak 40 ribu orang Tiongkok akan berwisata kami harap hal ini bisa berdampak positif bagi Bali,” ujarnya.
“Kami memiliki banyak produk tani yang sangat unggul dan kami siap untuk memamerkannya di luar, sehingga dapat memberikan kontribusi positif terhadap nilai ekonomi para petani Bali,” kata Sang Made di Denpasar, Selasa.
Sang Made merespons positif tawaran tersebut dengan menyiapkan kandidat untuk dikirim mengikuti pameran apabila tidak ada halangan.
Salah satu produk yang hendak dikenalkan antara lain salak dan manggis yang memang memiliki ciri khas dari Bali.
Orang nomor satu di Pemprov Bali itu menyambut baik kehadiran Konsul Jenderal Tiongkok. Ia berterima kasih atas kerja sama baik antara Bali dan Tiongkok selama ini.
Menurut dia, hal tersebut tidak luput dari hubungan erat sejarah antara Bali dan Tiongkok yang sampai saat ini masih dihormati, diharapkan ini dapat terus ditingkatkan dan dijalin lebih erat.
Konsul Jenderal Tiongkok di Denpasar Zhang Zhisheng sendiri mengatakan bahwa selama ini kerja sama Bali dengan Tiongkok ada di berbagai sektor, mulai dari hubungan pariwisata, budaya, pendidikan maupun ekonomi.
Terkait ajakannya agar Bali turut dalam pameran produk tani dirasa menjadi bagian dari hubungan baik di bidang ekonomi.
Pihaknya sendiri selama ini setiap November mengadakan pameran khusus produk-produk tani dari seluruh dunia yang diekspor ke Tiongkok.
“Diharapkan Pemprov Bali dapat mengikuti pameran tersebut, sehingga hasil tani Bali yang belum diketahui oleh negara luar dapat dikenal pada saat pameran tersebut,” kata dia.
Sementara itu, Konsul Jenderal Tiongkok tersebut mengakui kerja sama dengan Bali di sektor pariwisata kurang baik, dimana sejak 2022-2023 tidak banyak WNA Tiongkok berwisata ke Pulau Dewata.
“Namun pada 2024 kami perkirakan sebanyak 40 ribu orang Tiongkok akan berwisata kami harap hal ini bisa berdampak positif bagi Bali,” ujarnya.