Jakarta (ANTARA) - Aktris Della Dartyan mengaku senang memerankan sosok kakak dan menjadi pengalaman menariknya dalam bermain di film “Sakaratul Maut” karena ia merupakan anak tunggal di keluarganya.
 

“Aku anak tunggal, jadi dari dulu aku pengen punya adik, jadi seneng, Indah juga orangnya asik banget, chemistry-nya terbangun begitu saja let it flow tanpa di buat-buat,” kata Della saat media visit ke ANTARA Heritage Center, Jumat.

Della mengatakan dalam perannya kali ini ia beradu akting dengan Indah Permatasari yang memerankan Retno sebagai adiknya. Ikatan antar pemain juga sangat positif yang membuatnya menikmati syuting film “Sakaratul Maut”.

Film yang mengambil lokasi syuting di Yogyakarta juga menjadi keuntungan bagi Della karena merupakan tanah kelahiran ibunya. Hal itu juga yang membantu Della untuk menguasai dialog berbahasa Jawa dengan fasih.



“Kebetulan mama orang Jogja dan tinggal di Jogja juga jadi cukup membantu untuk dialek dan suasana kota Jogja karena setnya berasa aku lagi di rumah mbahku, jadi aku cukup terbantu dan ngeblend dengan situasinya,” katanya.

Dalam bermain di film ini, Della juga sempat memainkan satu adegan dimana ia harus berjalan di jalanan kosong dan gelap. Hal itu membuatnya cukup ketakutan karena berhadapan langsung dengan sosok hantu yang menjadi khodam di film ini.

“Waktu itu beneran sepi kosong, seremnya lagi banyak shot jauh kru itu hilang semua jadi beneran aku jalan sendiri, lampu mati secara teknis, di situ khodam bapak kita muncul, beneran ngalamin sendiri nggak ada CGI,” ucap Della.

Menurutnya bermain film horor merupakan pengalaman yang berbeda karena segala sesuatunya memerlukan kerja yang lebih ekstra dari segi akting, fisik, dan mental. Selain itu, sutradara Sidharta Tata yang menangani film ini juga menjadi alasan Della ingin kembali memainkan film horor.

Ia pun dibebaskan untuk mengekspresikan karakter yang dimainkan sehingga bisa menampilkan peran yang relate dengan kehidupan aslinya.

Film “Sakaratul Maut” menceritakan tentang khodam yang ada di dalam tubuh Pak Wito, ayah Retno dan Wati yang membuat dirinya menemui sakaratul maut. Di sisi lain, ada perebutan harta warisan yang menimbulkan konflik keluarga. Film ini tayang di bioskop mulai 1 Agustus 2024.

 

Pewarta : Fitra Ashari
Editor : Andriy Karantiti
Copyright © ANTARA 2024