Palembang - Pebulu tangkis andalan Indonesia Sony Dwi Kuncoro melaju ke semifinal Turnamen Indonesia Terbuka Grand Prix Gold, setelah mengalahkan Sho Sasaki (Jepang) 2-1 (21-17, 14-21, 21-13) di Palembang, Jumat.
Sony yang mendapat dukungan ratusan penonton mampu memetik hasil sempurna pada set pertama setelah strategi menyerang berjalan sukses.
Pada awal babak pertama, unggulan ke-5 itu sempat ditempel ketat 4-3, namun penempatan bola yang akurat membuat terpaut tiga angka 7-4.
Sasaki yang menjadi unggulan ke-3 tidak mau menyerah begitu saja dan berupaya mengejar ketinggalan. Skor sempat kritis 9-9 bagi kedua pebulu tangkis kelas dunia itu.
Akan tetapi, ketika permainan netting Sasaki tidak berjalan sempurna membuat Sony mampu memimpin menjadi 18-14.
Difisit empat poin membuat Sasaki tertekan dan sulit mengembangkan permainan sehingga Sony menutup set pertama dengan kemenangan 21-17.
Pada set kedua, keadaan justru berbalik. Giliran Sony yang kesulitan mengembangkan permainan.
Pebulu tangkis 28 tahun itu justru berubah keadaan seperti yang dialami Sasaki pada set pertama.
Satu per satu poin dikumpulkan Sasaki, sementara Sony semakin terperangkap dan cenderung melakukan kesalahan sendiri.
Atlet peraih medali perunggu Olimpiade Atlanta tahun 2004 itu pun terpancing emosi dan sempat diberikan kartu kuning.
Sony tidak mampu fokus dan konsentrasi saat tertinggal 11-13.
Meski bersusah payah menekan lawan dengan smash menyilang tapi set kedua itu terpaksa dilepas dengan skor 14-21.
Pada set penetuan, Sony seakan menemukan karakter pemaianan menyerangnya.
Beberapa smash keras yang dilancarkan tidak dapat diantisipasi Sasaki, karena demikian mematikan meski skor sempat kritis 8-8.
Skor sempat terpaut jauh 17-10, sebelum akhirnya Sony menutup permainan dengan smash silang 21-13.
"Pada set pertama, saya mencoba menyerang dengan menerapkan pukulan-pukulan cepat pada sisi depan lawan, dan berhasil," ujar Sony dalam keterangan pers setelah pertandingan.
Namun, ia menyatakan pada set kedua justru berbalik keadaan.
"Pada set kedua justru saya yang tidak bisa mengontrol emosi dan cenderung tidak sabar. Namun, pada set ketiga saya bisa mengembalikan keadaan dan tidak tertekan oleh lawan," katanya.
Menurutnya, Sasaki memiliki teknik mumpuni sehingga sulit dikalahkan.
"Sasaki cepat, jadi saya tidak boleh salah angkat bola. Jika tidak pasti akan langsung di smash. Saya cukup mengenal karakter permainannya karena sering bertemu terakhir di ajang Vietnam Open," ujarnya.
Berdasarkan hasil itu, Sony akan berhadapan dengan Tommy Hayom pada semifinal, Sabtu (29/9).
Langkah Sony itu juga diikuti pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Adrianti Firdasari. (039)
Sony yang mendapat dukungan ratusan penonton mampu memetik hasil sempurna pada set pertama setelah strategi menyerang berjalan sukses.
Pada awal babak pertama, unggulan ke-5 itu sempat ditempel ketat 4-3, namun penempatan bola yang akurat membuat terpaut tiga angka 7-4.
Sasaki yang menjadi unggulan ke-3 tidak mau menyerah begitu saja dan berupaya mengejar ketinggalan. Skor sempat kritis 9-9 bagi kedua pebulu tangkis kelas dunia itu.
Akan tetapi, ketika permainan netting Sasaki tidak berjalan sempurna membuat Sony mampu memimpin menjadi 18-14.
Difisit empat poin membuat Sasaki tertekan dan sulit mengembangkan permainan sehingga Sony menutup set pertama dengan kemenangan 21-17.
Pada set kedua, keadaan justru berbalik. Giliran Sony yang kesulitan mengembangkan permainan.
Pebulu tangkis 28 tahun itu justru berubah keadaan seperti yang dialami Sasaki pada set pertama.
Satu per satu poin dikumpulkan Sasaki, sementara Sony semakin terperangkap dan cenderung melakukan kesalahan sendiri.
Atlet peraih medali perunggu Olimpiade Atlanta tahun 2004 itu pun terpancing emosi dan sempat diberikan kartu kuning.
Sony tidak mampu fokus dan konsentrasi saat tertinggal 11-13.
Meski bersusah payah menekan lawan dengan smash menyilang tapi set kedua itu terpaksa dilepas dengan skor 14-21.
Pada set penetuan, Sony seakan menemukan karakter pemaianan menyerangnya.
Beberapa smash keras yang dilancarkan tidak dapat diantisipasi Sasaki, karena demikian mematikan meski skor sempat kritis 8-8.
Skor sempat terpaut jauh 17-10, sebelum akhirnya Sony menutup permainan dengan smash silang 21-13.
"Pada set pertama, saya mencoba menyerang dengan menerapkan pukulan-pukulan cepat pada sisi depan lawan, dan berhasil," ujar Sony dalam keterangan pers setelah pertandingan.
Namun, ia menyatakan pada set kedua justru berbalik keadaan.
"Pada set kedua justru saya yang tidak bisa mengontrol emosi dan cenderung tidak sabar. Namun, pada set ketiga saya bisa mengembalikan keadaan dan tidak tertekan oleh lawan," katanya.
Menurutnya, Sasaki memiliki teknik mumpuni sehingga sulit dikalahkan.
"Sasaki cepat, jadi saya tidak boleh salah angkat bola. Jika tidak pasti akan langsung di smash. Saya cukup mengenal karakter permainannya karena sering bertemu terakhir di ajang Vietnam Open," ujarnya.
Berdasarkan hasil itu, Sony akan berhadapan dengan Tommy Hayom pada semifinal, Sabtu (29/9).
Langkah Sony itu juga diikuti pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Adrianti Firdasari. (039)