Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama RSJPD Harapan Kita Iwan Dakota menuturkan pada momentum Hari Jantung Sedunia dan Hari Pelanggan Nasional perlu edukasi yang lebih mengenai penyakit jantung anak, agar lebih memahami tentang pencegahan, deteksi dini, serta penanganannya.
Dalam pernyataan yang diterima dan dikonfirmasi di Jakarta, Rabu, Iwan menjelaskan penyakit jantung anak atau dikenal dengan penyakit jantung bawaan, adalah gangguan atau kelainan pada jantung anak yang berkembang sebelum kelahiran. Dia mengutip Data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), yang menyebutkan bahwa sekitar 8-10 dari setiap 1000 bayi lahir dengan gangguan jantung ini di Indonesia.
"Pada tahun 2023 sendiri jumlah tindakan bedah jantung anak di RSJPD Harapan Kita sebesar 1.260 kasus meningkat 19,66 persen dari tahun 2022 sebesar 1.053 kasus. Menyadari tingkat penyakit jantung anak yang cukup tinggi di Indonesia, dibutuhkan pengetahuan untuk pengenalan dini bagi masyarakat, khususnya orang tua, mengenai penyakit jantung ini," katanya.
Dia menilai dengan edukasi, terutama pada orang tua, maka kesadaran dapat ditingkatkan dan masyarakat akan memahami tentang pentingnya kesehatan jantung sejak dini dan risiko penyakit jantung pada anak.
Selain itu, katanya, hal itu dapat mendorong pencegahan dan deteksi dini, melalui informasi tentang gejala awal penyakit jantung pada anak dan pentingnya pemeriksaan rutin. Selain itu, lanjutnya, melalui pengetahuan tentang gaya hidup sehat dan pencegahan penyakit jantung.
Kemudian, kata Iwan, edukasi itu dapat membantu mengurangi stigma yang sering dihadapi anak-anak dengan penyakit jantung.
Oleh karena itu dalam rangka memanfaatkan momentum global tersebut pihaknya mengadakan seminar dengan tema "Selamatkan Jantung Anak, Selamatkan Bangsa" sebagai upaya meningkatkan kesadaran publik tersebut.
Dia menambahkan kegiatan itu merupakan bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-39 Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah (RSJPD) Harapan Kita dan Hari Pelanggan Nasional ke-6
“Harapan kami tentunya melalui acara seminar ini kesadaran masyarakat dapat lebih meningkat, lebih aware tentang kesehatan jantung khususnya pada anak-anak.” kata Iwan Dakota.
Seminar tersebut, kata dia, melibatkan perwakilan kader Puskemas Kecamatan Palmerah, perwakilan klub jantung sehat Yayasan Jantung Indonesia, para keluarga pasien anak, dan Rumah Singgah Harapan Indah.
Dalam pernyataan yang diterima dan dikonfirmasi di Jakarta, Rabu, Iwan menjelaskan penyakit jantung anak atau dikenal dengan penyakit jantung bawaan, adalah gangguan atau kelainan pada jantung anak yang berkembang sebelum kelahiran. Dia mengutip Data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), yang menyebutkan bahwa sekitar 8-10 dari setiap 1000 bayi lahir dengan gangguan jantung ini di Indonesia.
"Pada tahun 2023 sendiri jumlah tindakan bedah jantung anak di RSJPD Harapan Kita sebesar 1.260 kasus meningkat 19,66 persen dari tahun 2022 sebesar 1.053 kasus. Menyadari tingkat penyakit jantung anak yang cukup tinggi di Indonesia, dibutuhkan pengetahuan untuk pengenalan dini bagi masyarakat, khususnya orang tua, mengenai penyakit jantung ini," katanya.
Dia menilai dengan edukasi, terutama pada orang tua, maka kesadaran dapat ditingkatkan dan masyarakat akan memahami tentang pentingnya kesehatan jantung sejak dini dan risiko penyakit jantung pada anak.
Selain itu, katanya, hal itu dapat mendorong pencegahan dan deteksi dini, melalui informasi tentang gejala awal penyakit jantung pada anak dan pentingnya pemeriksaan rutin. Selain itu, lanjutnya, melalui pengetahuan tentang gaya hidup sehat dan pencegahan penyakit jantung.
Kemudian, kata Iwan, edukasi itu dapat membantu mengurangi stigma yang sering dihadapi anak-anak dengan penyakit jantung.
Oleh karena itu dalam rangka memanfaatkan momentum global tersebut pihaknya mengadakan seminar dengan tema "Selamatkan Jantung Anak, Selamatkan Bangsa" sebagai upaya meningkatkan kesadaran publik tersebut.
Dia menambahkan kegiatan itu merupakan bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-39 Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah (RSJPD) Harapan Kita dan Hari Pelanggan Nasional ke-6
“Harapan kami tentunya melalui acara seminar ini kesadaran masyarakat dapat lebih meningkat, lebih aware tentang kesehatan jantung khususnya pada anak-anak.” kata Iwan Dakota.
Seminar tersebut, kata dia, melibatkan perwakilan kader Puskemas Kecamatan Palmerah, perwakilan klub jantung sehat Yayasan Jantung Indonesia, para keluarga pasien anak, dan Rumah Singgah Harapan Indah.