Jakarta (ANTARA) - Semen Merah Putih secara konsisten mengedepankan prinsip-prinsip produksi ramah lingkungan dan bertanggung jawab sosial, sebagai salah satu pelopor dalam industri konstruksi yang sadar akan pentingnya praktik keberlanjutan.
"Dengan memanfaatkan teknologi canggih dan standar produksi yang ketat, perusahaan ini telah berhasil mempertahankan posisinya sebagai salah satu pemimpin utama dalam industri semen di Indonesia," kata Head of Marketing PT Cemindo Gemilang Tbk, produsen Semen Merah Putih, Nyi Ayu Chairunnikma dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Menurutnya, fondasi operasional Semen Merah Putih dibangun di atas inovasi teknologi yang meningkatkan efisiensi dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Berlandaskan pada strategi 4P (process, product, people dan planet), Semen Merah Putih berkomitmen menerapkan keberlanjutan dalam setiap aspek.
Perusahaan juga berkomitmen meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi emisi karbon dengan teknologi produksi yang lebih hijau, termasuk optimalisasi energi dan penggunaan bahan baku alternatif.
Nyi Ayu mengatakan Semen Merah Putih memperkenalkan produk-produk inovatif yang mendukung konstruksi berkelanjutan dan setiap produk dirancang untuk mengurangi dampak lingkungan melalui penggunaan bahan baku yang ramah lingkungan, efisiensi energi dalam proses produksi, dan fitur-fitur yang mengurangi dampak ekologis selama masa pakai produk.
Dengan mengadopsi berbagai inisiatif keberlanjutan, perusahaan berusaha keras untuk mengurangi jejak karbon dan memperkenalkan praktik yang lebih hijau di seluruh rantai pasokannya. Dari proses hulu hingga hilir, perusahaan menghadirkan produk yang tidak hanya memenuhi standar kualitas tertinggi, tetapi juga dirancang dengan pertimbangan matang terhadap dampak lingkungan.
Produk-produk ini menggunakan bahan baku alternatif, mengurangi konsumsi energi, serta memperpanjang umur bangunan, sehingga mendukung konstruksi berkelanjutan yang menjadi semakin relevan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.
"Komitmen ini mencerminkan visi jangka panjang dalam mendukung keberlanjutan industri konstruksi di Indonesia dan global," katanya.
Pabrik Semen Merah Putih di Bayah, Banten, telah meningkatkan penggunaan bahan bakar alternatif, seperti bahan bakar biomassa.
Peningkatan thermal substitution rate (TSR) hingga lima persen pada 2024 diperkirakan akan mengurangi emisi CO2 sebesar 70.000 ton per tahun.
Sementara, teknologi sistem pemulihan panas limbah atau waste heat recovery system (WHRS) berhasil mengurangi konsumsi energi hingga 19 persen di tahun 2023.
Untuk mendukung transisi ke energi yang lebih bersih, Cemindo Gemilang telah mengganti armada truk dan forklift bertenaga diesel dengan listrik.
Langkah ini diproyeksikan akan mengurangi emisi CO2 dari operasi logistik hingga lebih dari 10 persen pada 2024.
"Dengan memanfaatkan teknologi canggih dan standar produksi yang ketat, perusahaan ini telah berhasil mempertahankan posisinya sebagai salah satu pemimpin utama dalam industri semen di Indonesia," kata Head of Marketing PT Cemindo Gemilang Tbk, produsen Semen Merah Putih, Nyi Ayu Chairunnikma dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Menurutnya, fondasi operasional Semen Merah Putih dibangun di atas inovasi teknologi yang meningkatkan efisiensi dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Berlandaskan pada strategi 4P (process, product, people dan planet), Semen Merah Putih berkomitmen menerapkan keberlanjutan dalam setiap aspek.
Perusahaan juga berkomitmen meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi emisi karbon dengan teknologi produksi yang lebih hijau, termasuk optimalisasi energi dan penggunaan bahan baku alternatif.
Nyi Ayu mengatakan Semen Merah Putih memperkenalkan produk-produk inovatif yang mendukung konstruksi berkelanjutan dan setiap produk dirancang untuk mengurangi dampak lingkungan melalui penggunaan bahan baku yang ramah lingkungan, efisiensi energi dalam proses produksi, dan fitur-fitur yang mengurangi dampak ekologis selama masa pakai produk.
Dengan mengadopsi berbagai inisiatif keberlanjutan, perusahaan berusaha keras untuk mengurangi jejak karbon dan memperkenalkan praktik yang lebih hijau di seluruh rantai pasokannya. Dari proses hulu hingga hilir, perusahaan menghadirkan produk yang tidak hanya memenuhi standar kualitas tertinggi, tetapi juga dirancang dengan pertimbangan matang terhadap dampak lingkungan.
Produk-produk ini menggunakan bahan baku alternatif, mengurangi konsumsi energi, serta memperpanjang umur bangunan, sehingga mendukung konstruksi berkelanjutan yang menjadi semakin relevan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.
"Komitmen ini mencerminkan visi jangka panjang dalam mendukung keberlanjutan industri konstruksi di Indonesia dan global," katanya.
Pabrik Semen Merah Putih di Bayah, Banten, telah meningkatkan penggunaan bahan bakar alternatif, seperti bahan bakar biomassa.
Peningkatan thermal substitution rate (TSR) hingga lima persen pada 2024 diperkirakan akan mengurangi emisi CO2 sebesar 70.000 ton per tahun.
Sementara, teknologi sistem pemulihan panas limbah atau waste heat recovery system (WHRS) berhasil mengurangi konsumsi energi hingga 19 persen di tahun 2023.
Untuk mendukung transisi ke energi yang lebih bersih, Cemindo Gemilang telah mengganti armada truk dan forklift bertenaga diesel dengan listrik.
Langkah ini diproyeksikan akan mengurangi emisi CO2 dari operasi logistik hingga lebih dari 10 persen pada 2024.