Buol (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buol, Sulawesi Tengah (Sulteng), menetapkan tiga wilayah menjadi kawasan transmigrasi Paleleh yaitu Kecamatan Paleleh, Paleleh Barat, dan Gadung, sebagai pusat ekonomi baru di daerah itu.
Penjabat (Pj) Bupati Buol Muchlis di Desa Kwalabesar, Senin, mengatakan kawasan transmigrasi itu seluas 20.419 hektare dengan mencakup wilayah Paleleh, Paleleh Barat dan Kecamatan Gadung.
"Setiap sub-kawasan memiliki potensi pengembangan yang unik, yang diharapkan dapat saling mendukung untuk menjadikan Paleleh sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Kabupaten Buol," kata Muchlis.
Ia menuturkan transmigrasi merupakan instrumen pembangunan yang telah terbukti efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Tentunya perlu dukungan aktif dari masyarakat sehingga program transmigrasi ini akan menjadi milik bersama yang melibatkan partisipasi masyarakat sebagai pelaku utama dalam pembangunan," ucapnya.
Ia mengatakan Program Transmigrasi Paleleh merupakan inisiatif pemerintah daerah yang telah melalui proses panjang selama kurang lebih 18 tahun silam. "Dalam dua tahun terakhir program ini mulai menunjukkan hasil yang efektif," sebutnya.
Muchlis memastikan lahan untuk kawasan transmigrasi itu tidak masuk dalam kawasan hutan lindung. "Lahan untuk program ini sudah selesai dan tidak berada di area hutan lindung," ujarnya.
Muchlis mengajak semua pihak, termasuk masyarakat dan pemerintah setempat, untuk berkomitmen guna menyukseskan program transmigrasi tersebut.
"Harapannya partisipasi masyarakat dapat semakin meningkat dan Program Transmigrasi Paleleh dapat menjadi contoh sukses dalam pembangunan kawasan transmigrasi di Indonesia, khususnya di Sulteng," tuturnya.
Penjabat (Pj) Bupati Buol Muchlis di Desa Kwalabesar, Senin, mengatakan kawasan transmigrasi itu seluas 20.419 hektare dengan mencakup wilayah Paleleh, Paleleh Barat dan Kecamatan Gadung.
"Setiap sub-kawasan memiliki potensi pengembangan yang unik, yang diharapkan dapat saling mendukung untuk menjadikan Paleleh sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Kabupaten Buol," kata Muchlis.
Ia menuturkan transmigrasi merupakan instrumen pembangunan yang telah terbukti efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Tentunya perlu dukungan aktif dari masyarakat sehingga program transmigrasi ini akan menjadi milik bersama yang melibatkan partisipasi masyarakat sebagai pelaku utama dalam pembangunan," ucapnya.
Ia mengatakan Program Transmigrasi Paleleh merupakan inisiatif pemerintah daerah yang telah melalui proses panjang selama kurang lebih 18 tahun silam. "Dalam dua tahun terakhir program ini mulai menunjukkan hasil yang efektif," sebutnya.
Muchlis memastikan lahan untuk kawasan transmigrasi itu tidak masuk dalam kawasan hutan lindung. "Lahan untuk program ini sudah selesai dan tidak berada di area hutan lindung," ujarnya.
Muchlis mengajak semua pihak, termasuk masyarakat dan pemerintah setempat, untuk berkomitmen guna menyukseskan program transmigrasi tersebut.
"Harapannya partisipasi masyarakat dapat semakin meningkat dan Program Transmigrasi Paleleh dapat menjadi contoh sukses dalam pembangunan kawasan transmigrasi di Indonesia, khususnya di Sulteng," tuturnya.