Jakarta (ANTARA) - Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dr. Wahidin Sudirohusodo-991 yang tergabung dalam Satgas Port Visit Pasifik 2024 sandar di Pelabuhan Port Moresby, Papua Nugini, untuk melanjutkan misi kemanusiaan di negara itu sampai 19 November 2024.
Kepala Dinas Penerangan Komando Armada III Letnan Kolonel Laut (S) Ajik Sismianto saat dihubungi di Jakarta, Senin, menjelaskan KRI dr. Wahidin Sudirohusodo (WSH) tiba di PNG pada Minggu (17/11), dan Papua Nugini merupakan negara terakhir yang menjadi tujuan Satgas Port Visit Pasifik 2024 setelah mereka berkunjung ke Kepulauan Solomon, Fiji, dan Vanuatu.
Di Papua Nugini, sebagaimana tiga negara lainnya, Satgas Port Visit Pasifik 2024 menggelar sejumlah kegiatan, di antaranya open ship untuk masyarakat di sekitar Port Moresby, layanan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis di KRI WSH-991, bakti sosial, dan penyerahan paket bantuan obat-obatan dari Pemerintah RI untuk Pemerintah Papua Nugini.
Di Port Moresby, kedatangan Satgas Port Visit Pasifik 2024 disambut sejumlah pejabat, antara lain Duta Besar RI untuk Papua Nugini Andriana Supandy dan Komandan Pasukan Marinir 3 Korps Marinir TNI AL Brigjen TNI (Mar) Sugianto, Atase Pertahanan RI kemudian ada juga beberapa pejabat dari Angkatan Laut Papua Nugini.
Dalam acara penyambutan, Dubes RI untuk Papua Nugini menyampaikan selamat datang kepada para pengawak KRI WSH-991 dan personel Satgas Port Visit Pasifik 2024.
"Terima kasih atas kunjungan, pengabdian, dan dedikasinya, Satgas Port Visit Pasifik 2024 dalam mengemban misi menjalin hubungan diplomatik di negara-negara kawasan Pasifik Selatan, salah satunya Papua Nugini," kata Dubes Andriana.
KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 yang tergabung dalam Satgas Port Visit Pasifik 2024 sandar di Port Moresby, Papua Nugini, Minggu (17/11/2024). Kapal perang Republik Indonesia itu yang juga kapal bantu rumah sakit dijadwalkan sandar selama 3 hari di PNG sampai 19 November 2024. ANTARA/HO-Dinas Penerangan Komando Armada III TNI AL.
Dia menambahkan salah satu kegiatan bakti sosial yang dilaksanakan Satgas Port Visit Pasifik ialah renovasi gereja, selain penyerahan paket bantuan obat-obatan.
"Itu merupakan suatu hal yang membanggakan bagi kami. Tentunya ini akan menambah citra baik Indonesia," kata Dubes RI.
Dalam kesempatan terpisah, Panglima Komando Armada III Laksamana Muda TNI Hersan menjelaskan misi muhibah dan kemanusiaan yang dijalankan Satgas Port Visit Pasifik merupakan dukungan TNI AL terhadap kebijakan politik luar negeri pemerintah.
"Operasi diplomasi ini juga untuk membangun kepercayaan dan persahabatan (confidence-building measure) dengan negara-negara di kawasan," kata Hersan, sebagaimana dikutip dari siaran resmi Dinas Penerangan Komando Armada III TNI AL.
Satgas Port Visit Pasifik yang dipimpin Kolonel Laut (P) Arif Prasetyo Irbianto memulai pelayarannya bersama KRI WSH-991 ke empat negara di Pasifik Selatan sejak 9 Oktober 2024.
Dalam pelayaran itu, KRI WSH-991 mengangkut total 177 personel, yang terdiri atas 141 pengawak kapal, dan 36 staf dari Satgas yang terdiri atas tim penyelam, pasukan pengamanan, dokter umum dan dokter spesialis, pelajar dari Papua, serta perwira penerangan dari Dinas Penerangan TNI AL.
Total pelayaran dijadwalkan berlangsung selama 48 hari sampai akhirnya KRI WSH-991 kembali ke markasnya di Sorong, Papua Barat Daya.
KRI WSH-991 merupakan kapal bantu rumah sakit yang berada di bawah kendali Komando Armada III TNI AL.
Kepala Dinas Penerangan Komando Armada III Letnan Kolonel Laut (S) Ajik Sismianto saat dihubungi di Jakarta, Senin, menjelaskan KRI dr. Wahidin Sudirohusodo (WSH) tiba di PNG pada Minggu (17/11), dan Papua Nugini merupakan negara terakhir yang menjadi tujuan Satgas Port Visit Pasifik 2024 setelah mereka berkunjung ke Kepulauan Solomon, Fiji, dan Vanuatu.
Di Papua Nugini, sebagaimana tiga negara lainnya, Satgas Port Visit Pasifik 2024 menggelar sejumlah kegiatan, di antaranya open ship untuk masyarakat di sekitar Port Moresby, layanan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis di KRI WSH-991, bakti sosial, dan penyerahan paket bantuan obat-obatan dari Pemerintah RI untuk Pemerintah Papua Nugini.
Di Port Moresby, kedatangan Satgas Port Visit Pasifik 2024 disambut sejumlah pejabat, antara lain Duta Besar RI untuk Papua Nugini Andriana Supandy dan Komandan Pasukan Marinir 3 Korps Marinir TNI AL Brigjen TNI (Mar) Sugianto, Atase Pertahanan RI kemudian ada juga beberapa pejabat dari Angkatan Laut Papua Nugini.
Dalam acara penyambutan, Dubes RI untuk Papua Nugini menyampaikan selamat datang kepada para pengawak KRI WSH-991 dan personel Satgas Port Visit Pasifik 2024.
"Terima kasih atas kunjungan, pengabdian, dan dedikasinya, Satgas Port Visit Pasifik 2024 dalam mengemban misi menjalin hubungan diplomatik di negara-negara kawasan Pasifik Selatan, salah satunya Papua Nugini," kata Dubes Andriana.
Dia menambahkan salah satu kegiatan bakti sosial yang dilaksanakan Satgas Port Visit Pasifik ialah renovasi gereja, selain penyerahan paket bantuan obat-obatan.
"Itu merupakan suatu hal yang membanggakan bagi kami. Tentunya ini akan menambah citra baik Indonesia," kata Dubes RI.
Dalam kesempatan terpisah, Panglima Komando Armada III Laksamana Muda TNI Hersan menjelaskan misi muhibah dan kemanusiaan yang dijalankan Satgas Port Visit Pasifik merupakan dukungan TNI AL terhadap kebijakan politik luar negeri pemerintah.
"Operasi diplomasi ini juga untuk membangun kepercayaan dan persahabatan (confidence-building measure) dengan negara-negara di kawasan," kata Hersan, sebagaimana dikutip dari siaran resmi Dinas Penerangan Komando Armada III TNI AL.
Satgas Port Visit Pasifik yang dipimpin Kolonel Laut (P) Arif Prasetyo Irbianto memulai pelayarannya bersama KRI WSH-991 ke empat negara di Pasifik Selatan sejak 9 Oktober 2024.
Dalam pelayaran itu, KRI WSH-991 mengangkut total 177 personel, yang terdiri atas 141 pengawak kapal, dan 36 staf dari Satgas yang terdiri atas tim penyelam, pasukan pengamanan, dokter umum dan dokter spesialis, pelajar dari Papua, serta perwira penerangan dari Dinas Penerangan TNI AL.
Total pelayaran dijadwalkan berlangsung selama 48 hari sampai akhirnya KRI WSH-991 kembali ke markasnya di Sorong, Papua Barat Daya.
KRI WSH-991 merupakan kapal bantu rumah sakit yang berada di bawah kendali Komando Armada III TNI AL.