Poso (antarasulteng.com) - Dinas Pertanian Kabupaten Poso, berupaya menyelesaikan lima program strategis 2017, yakni Padi Jagung Kedelai (Pajala), Sapi Induk Wajib Bunting (Siwab), perluasan cetak sawah baru 100 hektare, membangun infrastruktur persawahan dan meningkatkan produksi buah Kakao.
Kadis Pertanian Kabupaten Poso, Herningsi Tampai, Rabu, mengatakan dari lima program tersebut, empat program merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian, sementara dalam bidang perkebunan untuk program tanaman kakao dibantu dari Ren Forest Alian dan PT Kargil. Dari lima program tersebut dua program nasional merupakan prioritas utama Dinas Pertanian, yakni Pajala dan Siwab.
"Dua program nasional itu, menjadi program prioritas kami, untuk di selesaikan tahun ini," kata Herningsi.
Dia mengatakan program percetakan sawah baru itu, bekerja sama dengan pihak TNI sebanyak 100 hektare, yang terbagi di Desa Toinasa, Kecamatan Pamong Barat seluas 64 hektare dan Desa Bega Kecamatan Poso Pesisir seluas 36 hektare.
Pekerjaan cetak sawah baru menurutnya akan dikerjakan sepenuhnya oleh TNI, sementara pihak Kadis Pertanian merupakan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan mengawasi pekerjaan proyek tersebut.
Sementara perbaikan infrastruktur bidang persawahan telah dibantu dana oleh Kementerian Pertanian senilai Rp20 miliar dengan sumber dana melalui DAK 2017.
Dia mengatakan, bantuan infrastruktur sangat membantu masyarakat petani, sebab sebagian besar persawahan warga masih menggunakan sawah tadah hujan.
Menurutnya perbaikan dan pembangunan infrastruktur itu, akan di bangun embung, pembangunan Danparit, perbaikan irigasi, dan pembangunan pintu air agar distribusi air tersalurkan dengan baik.
"Bantuan perbaikan Infrastruktur ini, sangat membantu petani dalam mengelola sawah, sebab sebagian besar sawah di Poso masih berharap dengan sawah tadah hujan," katanya.
Ren Forest Alian dan PT Kargil akan membantu secara cuma-cuma dengan memberikan materi cara penyambung pucuk dan teknik sambung samping pada batang kakao.
Bantuan ini menurut Herningsi, dengan melihat potensi kakao di Poso merupakan urutan kedua produksi kakao terbesar dari Kabupaten Parimo se Sulteng. Kedua perusahaan tersebut akan mendampingi petani kakao hingga produksi kakao akan semakin baik dan terhindar dari hama penggerek buah dan penyakit kanker.***