Palu (ANTARA) - Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko menyebut sembilan pendekatan sektor dalam upaya percepatan pengentasan kemiskinan di Indonesia.
“Pendekatan ini melibatkan sembilan sektor utama yakni pangan, hunian, perumahan, energi terbarukan, transportasi, pendidikan, kesehatan, industri kreatif, dan industri digital,” katanya di Palu, Kamis.
Dia mengungkapkan BP Taskin sedang menyusun rencana induk percepatan pengentasan kemiskinan. Pembahasan itu akan dilanjutkan pada Februari 2024, sambil menunggu RPJMN, untuk membahas pendekatan pembangunan ekosistem dari, oleh, dan untuk masyarakat miskin.
“Sembilan sektor ini menjadi ekosistem kewirausahaan baru, di mana masyarakat miskin dapat berperan sebagai wirausaha,” katanya.
Pengentasan kemiskinan yang berkelanjutan, memerlukan pendekatan yang memungkinkan masyarakat miskin memiliki jiwa kewirausahaan.
“Memang, ada yang mengatakan bahwa tidak semua orang bisa memiliki jiwa kewirausahaan,” ungkapnya.
Tetapi, untuk pernyataan itu, bagi yang tidak berminat (bukan tidak mampu), mereka bisa diarahkan untuk menjadi pekerja di sektor industri yang ada. Kemudian, Kedua, bagi yang berminat tapi belum mampu, hal itu lebih mudah.
“Kalau ada kemauan, tinggal diberikan pelatihan,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, saat ini BP Taskin sedang mengkaji berbagai alternatif, salah satunya mempertimbangkan apa saja yang bisa dialihkan, untuk mendukung modal usaha produktif.
Budiman Sudjatmiko tiba di Palu dalam rangkaian kegiatan pelantikan Dewan Pengurus Wilayah (DPW), Dewan Pengurus Kabupaten/Kota, serta Anak Cabang Penguatan Ekonomi Kerakyatan Nasional (PEKNAS) se-Sulawesi Tengah periode 2025-2030, di Sriti Convetion Hall, Kota Palu.*