Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Palu mengoptimalkan 140 unit armada kebersihan untuk menangani sampah di ibu kota Sulawesi Tengah (Sulteng).
"Jumlah armada saat ini sepenuhnya mampu menjangkau seluruh wilayah kota dengan baik, meski begitu bukan menjadi alasan untuk tidak mengoptimalkan layanan kebersihan," kata Wali Kota Palu Hadianto Rasyid di Palu, Jumat.
Ia mengatakan, layanan kebersihan sangat prioritas dilakukan Pemkot Palu, sehingga pemanfaatan kendaraan angkut sampah merupakan salah satu yang penting dalam menunjang kebersihan kota.
140 Unit armada kebersihan milik Pemkot Palu saat ini terdiri dari armada roda tiga, roda empat dan roda enam melayani 46 kelurahan di ibu kota Sulteng.
"Kami mengupayakan secara bertahap jumlah armada kebersihan bertambah, sehingga layanan kebersihan semakin kuat," ujarnya.
Wali kota mengemukakan, Pemkot Palu juga memaksimalkan peran Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) dan bank sampah, sehingga sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) adalah sisa residu atau sampah yang tidak dapat diolah kembali melalui daur ulang maupun pengomposan.
Oleh karena itu pengelolaan kebersihan perlu kolaborasi antara pemerintah, masyarakat maupun pihak swasta, langkah itu tidak lain sebagai upaya menekan timbulan sampah.
"Disini peran TP3R dan bank sampah menekan volume sampah plastik di TPA, dua unit layanan kebersihan itu memiliki peran penting dalam pengelolaan kebersihan berkelanjutan, sekaligus berperan menjaga umur TPA," tutur Hadianto.
Menurut data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Palu, timbulan sampah di ibu kota Sulteng mencapai 170 ton per hari, terdiri atas 71 persen sisa makanan, 11 persen sampah plastik, dan sisanya logam serta jenis lain.
Dari 11 ton sampah plastik, masih sekitar 3 ton per hari dipilah melalui bank sampah, masih ada 8 ton yang belum dimanfaatkan menjadi barang bernilai ekonomis.
"Sampah memberikan nilai ekonomis jika dikelola dengan baik. Kami berharap masyarakat ikut berperan aktif terutama memanfaatkan peluang bank sampah," kata dia.