Palu, (Antaranews Sulteng) - Kelompok budi daya ikan air tawar yang dikembangkan melalui program kelurahan inovasi dan mandiri di Kota Palu mulai panen perdana di Kelurahan Duyu, Kamis.
"Alhamdulillah tadi sudah panen ikan lele. Ini panen perdana seberat 600 kilogram," kata Lurah Duyu, Kecamatan Tatanga, Nurdin F Adam di Palu, Kamis.
Dia mengatakan panen tersebut diperoleh dari lima kolam budi daya dari 24 kolam yang dibangun oleh kelompok masyarakat melalui program kelurahan inovasi dan mandiri Pemerintah Kota Palu.
Setiap kelompok mengelola tiga kolam yang sumber airnya diperoleh dari kebun sagu yang dilestarikan pemerintah kota setempat.
Nurdin mengatakan mereka yang terlibat dalam kelompok tersebut sebelumnya bekerja serabutan. Bahkan ada yang menganggur. Namun dengan adanya budi daya kolam air tawar tersebut, masyarakat setempat sudah memiliki tambahan penghasilan dari budi daya ikan lele.
"Prediksi wali kota ternyata benar. Apa yang kami produksi hari ini tidak cukup untuk memenuhi permintaan pasar di Kota Palu," katanya.
Oleh sebab itu kata dia, pemerintah kota akan menambah jumlah kolam hingga 100 unit sehingga semakin banyak masyarakat yang terlibat dalam budi daya itu.
Nurdin mengatakan tiga hari ke depan, kolam lainnya juga akan memanen ikannya karena sudah mencapai umur panen.
"Sudah ada yang pesan terutama dari usaha kuliner," katanya.
Nurdin berharap usaha budi daya ikan lele ini akan terus berlangsung sehingga bisa menjadi solusi ekonomi bagi masyarakat di Duyu khususnya dan umumnya di Kota Palu.
Dia mengatakan program kelurahan inovasi dan mandiri yang dicanangkan Pemerintah Kota Palu sudah mulai memberikan hasil positif kepada masyarakat kota.
"Alhamdulillah tadi sudah panen ikan lele. Ini panen perdana seberat 600 kilogram," kata Lurah Duyu, Kecamatan Tatanga, Nurdin F Adam di Palu, Kamis.
Dia mengatakan panen tersebut diperoleh dari lima kolam budi daya dari 24 kolam yang dibangun oleh kelompok masyarakat melalui program kelurahan inovasi dan mandiri Pemerintah Kota Palu.
Setiap kelompok mengelola tiga kolam yang sumber airnya diperoleh dari kebun sagu yang dilestarikan pemerintah kota setempat.
Nurdin mengatakan mereka yang terlibat dalam kelompok tersebut sebelumnya bekerja serabutan. Bahkan ada yang menganggur. Namun dengan adanya budi daya kolam air tawar tersebut, masyarakat setempat sudah memiliki tambahan penghasilan dari budi daya ikan lele.
"Prediksi wali kota ternyata benar. Apa yang kami produksi hari ini tidak cukup untuk memenuhi permintaan pasar di Kota Palu," katanya.
Oleh sebab itu kata dia, pemerintah kota akan menambah jumlah kolam hingga 100 unit sehingga semakin banyak masyarakat yang terlibat dalam budi daya itu.
Nurdin mengatakan tiga hari ke depan, kolam lainnya juga akan memanen ikannya karena sudah mencapai umur panen.
"Sudah ada yang pesan terutama dari usaha kuliner," katanya.
Nurdin berharap usaha budi daya ikan lele ini akan terus berlangsung sehingga bisa menjadi solusi ekonomi bagi masyarakat di Duyu khususnya dan umumnya di Kota Palu.
Dia mengatakan program kelurahan inovasi dan mandiri yang dicanangkan Pemerintah Kota Palu sudah mulai memberikan hasil positif kepada masyarakat kota.