Palu, (Antaranews Sulteng) - Peserta lomba lari maraton nasional dan internasional bertajuk Central Celebes Marathon (CCM) pada 15 April 2018 di Kota Palu, akan dimanjakan dengan pertunjukan aneka adat dan budaya khas dari 13 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tengah.
"Di sepanjang jalur yang akan dilintasi para pelari, terdapat 13 `spot tourism` adat dan budaya," kata Ary, pelopor CCM kepada wartawan di Palu, Rabu.
Dia mengatakan pertunjukan adat dan budaya itu akan disiapkan oleh 13 kabupaten/kota se-Sulawesi Tengah pada titik tertentu yang sudah ditentukan.
"Sehingga nanti para pelari bisa singgah melihat keunikan adat dan budaya yang dipunyai oleh setiap daerah. Setelah beristirahat sejenak mereka kembali melanjutkan maratonnya," katanya.
Kesiapan stan tradisi dan budaya itu, kata Ary, sudah disepakati oleh seluruh kabupaten/kota karena ini peluang dan kesempatan besar bagi daerah untuk mempromosikan keunikan lokal Sulawesi Tengah di mata dunia.
Ary menjelaskan, CCM yang dilaksanakan dalam rangka hari jadi Provinsi Sulawesi Tengah pada 13 April 2018 itu merupakan kegiatan internasional bernuansa wisata olahraga yang ikut diramaikan oleh pelari nasional dan lokal.
Lomba lari maraton ini terdapat empat kategori yakni 5, 10, 21 dan 42 kilometer dengan jumlah peserta yang dibatasi hanya 1.500 orang.
"Ini event pertama di Sulawesi Tengah sehingga peserta hanya kita target 1.500 orang. Berbeda dengan lari maraton di sejumlah daerah yang sudah berlangsung tahunan dengan peserta belasan ribu orang," katanya.
Saat ini, kata Ary, jumlah peserta yang mendaftar sudah hampir mencapai target dengan dominasi peserta dari luar daerah.
Ia mengatakan peserta dari luar negeri hanya dibuka untuk kelas putra 21 dan 42 kilometer. Mereka juga dipisahkan dengan pelari dalam negeri.
"Kita pisahkan untuk peserta luar negeri dan dalan negeri karena langkah mereka dengan kita dari dalam negeri itu beda. Kita sudah dua langkah, mereka baru selangkah. Makanya kita pisahkan," katanya.
Dijelaskan Ary, pengambilan nomor star dan baju serta arahan untuk penginapan akan berlangsung pada H-1 atau 14 April 2018 di Taman GOR Kota Palu.
"Saat pengambilan nomor peserta inilah nanti para peserta akan saling berkenalan dari daerah satu dengan daerah lainnya," katanya.
Lomba lari pertama akan dimulai pukul 04.00 Wita untuk kelas 42 kilometer dengan melintasi 27 jalan dalam Kota Palu dengan titik star dan finish di depan Kantor Gubernur Sulteng.
"Mereka akan menempuh perjalanan enam jam. Bagi peserta yang sudah enam jam belum sampai ke garis finish akan kami jemput dengan mobil," katanya.
"Di sepanjang jalur yang akan dilintasi para pelari, terdapat 13 `spot tourism` adat dan budaya," kata Ary, pelopor CCM kepada wartawan di Palu, Rabu.
Dia mengatakan pertunjukan adat dan budaya itu akan disiapkan oleh 13 kabupaten/kota se-Sulawesi Tengah pada titik tertentu yang sudah ditentukan.
"Sehingga nanti para pelari bisa singgah melihat keunikan adat dan budaya yang dipunyai oleh setiap daerah. Setelah beristirahat sejenak mereka kembali melanjutkan maratonnya," katanya.
Kesiapan stan tradisi dan budaya itu, kata Ary, sudah disepakati oleh seluruh kabupaten/kota karena ini peluang dan kesempatan besar bagi daerah untuk mempromosikan keunikan lokal Sulawesi Tengah di mata dunia.
Ary menjelaskan, CCM yang dilaksanakan dalam rangka hari jadi Provinsi Sulawesi Tengah pada 13 April 2018 itu merupakan kegiatan internasional bernuansa wisata olahraga yang ikut diramaikan oleh pelari nasional dan lokal.
Lomba lari maraton ini terdapat empat kategori yakni 5, 10, 21 dan 42 kilometer dengan jumlah peserta yang dibatasi hanya 1.500 orang.
"Ini event pertama di Sulawesi Tengah sehingga peserta hanya kita target 1.500 orang. Berbeda dengan lari maraton di sejumlah daerah yang sudah berlangsung tahunan dengan peserta belasan ribu orang," katanya.
Saat ini, kata Ary, jumlah peserta yang mendaftar sudah hampir mencapai target dengan dominasi peserta dari luar daerah.
Ia mengatakan peserta dari luar negeri hanya dibuka untuk kelas putra 21 dan 42 kilometer. Mereka juga dipisahkan dengan pelari dalam negeri.
"Kita pisahkan untuk peserta luar negeri dan dalan negeri karena langkah mereka dengan kita dari dalam negeri itu beda. Kita sudah dua langkah, mereka baru selangkah. Makanya kita pisahkan," katanya.
Dijelaskan Ary, pengambilan nomor star dan baju serta arahan untuk penginapan akan berlangsung pada H-1 atau 14 April 2018 di Taman GOR Kota Palu.
"Saat pengambilan nomor peserta inilah nanti para peserta akan saling berkenalan dari daerah satu dengan daerah lainnya," katanya.
Lomba lari pertama akan dimulai pukul 04.00 Wita untuk kelas 42 kilometer dengan melintasi 27 jalan dalam Kota Palu dengan titik star dan finish di depan Kantor Gubernur Sulteng.
"Mereka akan menempuh perjalanan enam jam. Bagi peserta yang sudah enam jam belum sampai ke garis finish akan kami jemput dengan mobil," katanya.