Blitar (antarasulteng.com) - Keluarga pengagum Presiden pertama RI Soekarno, Dukut Hendronoto, menyerahkan empat karya seni berupa patung dan relief sebagai tambahan koleksi di Istana Gebang, Kecamatan Sanan Wetan, Kota Blitar, Jawa Timur.
Anak almarhum Dukut Hendronoto, Sapto Aji, Sabtu, mengemukakan karya seni itu memang sengaja dibuat. Keluarganya, termasuk ayahnya adalah pengagum berat Bung Karno (sebutan akrab mantan Presiden Soekarno), sehingga ia membuat karya seni untuknya.
"Ada empat karya seni yang dibuat, yaitu dua patung dan dua relief. Semua adalah hasil karya keluarga," katanya mengungkapkan.
Ia juga mengatakan, penyerahan itu juga sengaja dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, 10 November.
Apalagi, pemerintah sudah menetapkan status Bung Karno menjadi pahlawan nasional, sehingga keluarga tambah bangga ketika menyerahkan karya seni untuk tambahan koleksi di Istana Gebang yang saat ini sudah ditetapkan sebagai benda cagar budaya tersebut.
Empat karya seni yang diserahkan oleh keluarga pengagum Bung Karno itu adalah dua patung dan dua relief berbentuk Bung Karno.
Patung yang diserahkan itu berwarna putih dan sedang memegang tongkat komando. Tinggi dari patung itu sekitar 2,8 meter dan dipasang tepat di depan halaman Istana Gebang yang merupakan rumah orang tua Bung Karno di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanan Wetan, Kota Blitar.
Sementara itu, untuk patung satunya justru lebih kecil ukurannya. Bentuk patung itu hanya setengah badan dengan tinggi 85 centimeter dan beratnya sekitar 70 kilogram. Begitu juga dengan relief yang bentuknya tidak terlalu besar.
Karya seni itu sengaja diberikan di Istana Gebang sebagai simbol bahwa Bung Karno pernah menginap di rumah orang tuanya itu. Karya seni ini melengkapi rumah yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya tersebut.
Patung-patung dan relief yang dibuat untuk menirukan Bung Karno itu dibuat oleh Dukut Hendronoto, yang merupakan ayah dari Hendro Poncoworo.
Karya seni ini dibuat dan selesai pada tahun 1970. Patung-patung itu masih disimpan keluarga Dukud dan baru tahun ini oleh keluarga menyerahkannya pada pemerintah untuk melengkapi koleksi benda bersejarah di Istana Gebang tersebut. (pso-130)
Anak almarhum Dukut Hendronoto, Sapto Aji, Sabtu, mengemukakan karya seni itu memang sengaja dibuat. Keluarganya, termasuk ayahnya adalah pengagum berat Bung Karno (sebutan akrab mantan Presiden Soekarno), sehingga ia membuat karya seni untuknya.
"Ada empat karya seni yang dibuat, yaitu dua patung dan dua relief. Semua adalah hasil karya keluarga," katanya mengungkapkan.
Ia juga mengatakan, penyerahan itu juga sengaja dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, 10 November.
Apalagi, pemerintah sudah menetapkan status Bung Karno menjadi pahlawan nasional, sehingga keluarga tambah bangga ketika menyerahkan karya seni untuk tambahan koleksi di Istana Gebang yang saat ini sudah ditetapkan sebagai benda cagar budaya tersebut.
Empat karya seni yang diserahkan oleh keluarga pengagum Bung Karno itu adalah dua patung dan dua relief berbentuk Bung Karno.
Patung yang diserahkan itu berwarna putih dan sedang memegang tongkat komando. Tinggi dari patung itu sekitar 2,8 meter dan dipasang tepat di depan halaman Istana Gebang yang merupakan rumah orang tua Bung Karno di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanan Wetan, Kota Blitar.
Sementara itu, untuk patung satunya justru lebih kecil ukurannya. Bentuk patung itu hanya setengah badan dengan tinggi 85 centimeter dan beratnya sekitar 70 kilogram. Begitu juga dengan relief yang bentuknya tidak terlalu besar.
Karya seni itu sengaja diberikan di Istana Gebang sebagai simbol bahwa Bung Karno pernah menginap di rumah orang tuanya itu. Karya seni ini melengkapi rumah yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya tersebut.
Patung-patung dan relief yang dibuat untuk menirukan Bung Karno itu dibuat oleh Dukut Hendronoto, yang merupakan ayah dari Hendro Poncoworo.
Karya seni ini dibuat dan selesai pada tahun 1970. Patung-patung itu masih disimpan keluarga Dukud dan baru tahun ini oleh keluarga menyerahkannya pada pemerintah untuk melengkapi koleksi benda bersejarah di Istana Gebang tersebut. (pso-130)