Mataram (antarasulteng.com) - Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram mencatat sekitar 20 persen dari 1.200 meter kubik sampah yang ada di kota itu diperkirakan dibuang ke sungai dan drainase sehingga menimbulkan masalah, terutama pada musim hujan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Mataram H Mahmudin Tura di Mataram, Minggu mengatakan hingga kini volume sampah yang bisa ditangani dan dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) sampah sekitar 800 meter kubik dan sekitar 400 meter kubik atau 20 persen tidak tertangani.
"Dari 20 persen sampah itu dibuang ke sungai atau drainase. Ini menimbulkan masalah, karena mengakibatkan drainse tersumbat dan pada musim hujan air meluap dan menggenangi beberapa ruas jalan di Kota Mataram," katanya.
Beberapa titik di Kota Mataram yang masih rawan digenangi banjir adalah kawasan Kebon Roek, Mandila, Jalan TGH Faisal dan sejumlah kompleks pemukiman.
Karena itu, Mahmudin mengimbau masyarakat untuk berhenti membuang sampah di sungai dan drainase, karena yang akan merasakan dampaknya adalah masyarakat sendiri.
Menurut dia, untuk membersihkan sampah di sungai maupun di dranase yang ada di Kota Mataram, pihanya mengerahkan sebanyak 225 orang petugas, sebanyak 170 diantaranya bertugas membersihkan sampah di draenase.
Sementara 25 orang membersihkan sampah di sungai dan laut serta 25 orang lainnya membersihkan sampah di saluran irigasi. (M025)
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Mataram H Mahmudin Tura di Mataram, Minggu mengatakan hingga kini volume sampah yang bisa ditangani dan dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) sampah sekitar 800 meter kubik dan sekitar 400 meter kubik atau 20 persen tidak tertangani.
"Dari 20 persen sampah itu dibuang ke sungai atau drainase. Ini menimbulkan masalah, karena mengakibatkan drainse tersumbat dan pada musim hujan air meluap dan menggenangi beberapa ruas jalan di Kota Mataram," katanya.
Beberapa titik di Kota Mataram yang masih rawan digenangi banjir adalah kawasan Kebon Roek, Mandila, Jalan TGH Faisal dan sejumlah kompleks pemukiman.
Karena itu, Mahmudin mengimbau masyarakat untuk berhenti membuang sampah di sungai dan drainase, karena yang akan merasakan dampaknya adalah masyarakat sendiri.
Menurut dia, untuk membersihkan sampah di sungai maupun di dranase yang ada di Kota Mataram, pihanya mengerahkan sebanyak 225 orang petugas, sebanyak 170 diantaranya bertugas membersihkan sampah di draenase.
Sementara 25 orang membersihkan sampah di sungai dan laut serta 25 orang lainnya membersihkan sampah di saluran irigasi. (M025)