Jakarta, (Antaranews Sulteng) - Pemerintah Indonesia mengapresiasi dukungan Peru dalam pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) periode 2019-2020.
"Atas nama Presiden Joko Widodo dan masyarakat Indonesia, saya ingin memberi ucapan selamat merayakan Hari Kemerdekaan Peru. Kami pun mengucapkan terima kasih atas dukungan Peru terhadap pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB," kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri saat menghadiri perayaan Hari Kemerdekaan Peru di Jakarta, Kamis.
Atas dukungan Peru, Indonesia terpilih pada pemilihan tanggal 8 Juni 2018 di markas besar PBB di New York.
Ia menyatakan bahwa Indonesia berkomitmen meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan Peru.
"Selama periode pertama, Duta Besar Republik Peru untuk Indonesia Julio Arturo Cardenas berhasil mempererat kerja sama bilateral antara kedua negara," ujar dia.
Sebelumnya pada Mei 2018, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bertemu Menlu Peru Néstor Francisco Popolizio Bardales untuk meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan, pertanian, perikanan dan sosial-budaya.
Berdasarkan keterangan tertulis dari Kementerian Luar Negeri, Indonesia telah memiliki pengaturan bebas visa bagi pemegang paspor biasa, paspor dinas dan paspor diplomatik.
Di luar isu bilateral, kedua Menlu juga bertukar pikiran mengenai berbagai isu kawasan dan global.
Beberapa isu yang dibahas dalam pertemuan Menlu RI Dan Menlu Peru, antara lain masalah pengungsi dari Venezeula dan Rakhine State, upaya untuk mengatasi penggunaan senjata kimia serta isu-isu yang menjadi perhatian di Dewan Keamanan PBB.
"Atas nama Presiden Joko Widodo dan masyarakat Indonesia, saya ingin memberi ucapan selamat merayakan Hari Kemerdekaan Peru. Kami pun mengucapkan terima kasih atas dukungan Peru terhadap pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB," kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri saat menghadiri perayaan Hari Kemerdekaan Peru di Jakarta, Kamis.
Atas dukungan Peru, Indonesia terpilih pada pemilihan tanggal 8 Juni 2018 di markas besar PBB di New York.
Ia menyatakan bahwa Indonesia berkomitmen meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan Peru.
"Selama periode pertama, Duta Besar Republik Peru untuk Indonesia Julio Arturo Cardenas berhasil mempererat kerja sama bilateral antara kedua negara," ujar dia.
Sebelumnya pada Mei 2018, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bertemu Menlu Peru Néstor Francisco Popolizio Bardales untuk meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan, pertanian, perikanan dan sosial-budaya.
Berdasarkan keterangan tertulis dari Kementerian Luar Negeri, Indonesia telah memiliki pengaturan bebas visa bagi pemegang paspor biasa, paspor dinas dan paspor diplomatik.
Di luar isu bilateral, kedua Menlu juga bertukar pikiran mengenai berbagai isu kawasan dan global.
Beberapa isu yang dibahas dalam pertemuan Menlu RI Dan Menlu Peru, antara lain masalah pengungsi dari Venezeula dan Rakhine State, upaya untuk mengatasi penggunaan senjata kimia serta isu-isu yang menjadi perhatian di Dewan Keamanan PBB.