Jakarta, 8/9 (Antara) - Dai kondang, ustad Abdul Somad Batubara atau yang akrab disapa UAS terpilih sebagai salah satu tokoh pendukung kebangkitan zakat dalam acara "Baznas Award" 2018 yang diselenggarakan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Namun demikian, UAS tidak hadir dalam acara yang digelar di auditorium Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (7/9) tersebut untuk menerima trofi dan piagam penghargaan yang dimenangkannya.
Selain UAS, ada dua tokoh lainnya yakni Prof KH Didin Hafidhuddin dan Dr Ascarya yang juga terpilih dalam kategori tokoh pendukung kebangkitan zakat.
Baznas menggelar "Baznas Award" 2018 untuk memacu kebangkitan zakat secara nasional.
"Kami berharap 'Baznas Award' ini mampu memberi dampak positif terhadap kemajuan dunia perzakatan," kata Ketua Baznas Bambang Sudibyo.
Bambang mengatakan kriteria pemenang dalam "Baznas Award" 2018 berdasarkan hasil kinerja Baznas provinsi/daerah dan lembaga amil zakat (LAZ) provinsi/daerah selama tahun 2017.
Berikut data penerima penghargaan Baznas Award 2018 untuk masing-masing kategori.
1. Baznas provinsi dengan pertumbuhan penghimpun zakat infak shadaqoh (ZIS) terbaik: Baznas Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
2. Baznas provinsi dengan pendistribusian ZIZ terbaik: Baznas Provinsi Kalimantan Selatan
3. Baznas provinsi dengan program pendayagunaan ZIS terbaik: Baznas Provinsi Sumatera Barat
4. Baznas provinsi dengan laporan tahunan terbaik: Baznas Provinsi Kalimantan Selatan
5. Baznas provinsi terbaik: Baitul Maaal, Provinsi Aceh
6. Baznas kabupaten/kota dengan pertumbuhan penghimpunan ZIS terbaik: Baznas Kabupaten Barru, Sulsel.
7. Baznas kab/kota dengan pendistribusian ZIZ terbaik: Baznas Kabupaten Brebes, Jateng.
8. Baznas kab/kota dengan program pendayagunaan ZIS terbaik: Baznas Kota Sukabumi, Jabar.
9. Baznas kab/kota dengan laporan tahunan terbaik: Baznas Kota Dumai, Provinsi Riau.
10. Baznas kab/kota terbaik: Baznas Kabupaten Sumedang, Jabar.
11. Lembaga Amil Zakat (LAZ) nasional dengan pertumbuhan penghimpunan ZIS terbaik: Lazis Muhammadiyah.
12. LAZ nasional dengan pendistribusian ZIS terbaik: Laznas Daarut Tauhid.
13. LAZ nasional dengan program pendayagunaan ZIS terbaik: Laznas Pesantren Islam Al-Azhar.
14. LAZ nasional dengan laporan tahunan terbaik: Laznas Pesantren Islam Al-Azhar
15. LAZ nasional terbaik: Laznas Nurul Hayat.
Lebih lanjut, Bambang mengatakan kegiatan "Baznas Award" 2018 ini bertujuan sebagai alat pengungkit untuk mendorong optimalisasi pengelolaan zakat nasional, mempererat tali silaturahmi antara Baznas dan LAZ dan mendukung kemajuan dunia perzakatan.
Dalam acara malam anugerah yang bertajuk "Kuat Karena Zakat" itu, pihaknya juga memberikan penghargaan kepada pemprov dan kabupaten/kota berdasarkan kategori penilaian tertentu.
"Kemudian untuk pemerintah provinsi dan kabupaten/kota kategori Pendukung Kebangkitan Zakat 2018 dinilai berdasarkan kepatuhan pada Undang-undang, alokasi anggaran rutin untuk Baznas dalam persentase terhadap belanja APBD, penyediaan kantor Baznas dan sarana pendukung lainnya serta frekuensi keterlibatan kepala daerah pada kegiatan Baznas tahun 2017," kata Ketua Panitia "Baznas Award" 2018 Jaja Jaelani.
Jaja menambahkan, dalam "Baznas Award" 2018, juga ada penghargaan yang diberikan kepada kepala daerah terbaik, unit pengumpul zakat (UPZ) terbaik, muzaki badan terbaik, muzaki individu terbaik serta media pendukung kebangkitan zakat.