Parigi (Antaranews Sulteng) - Sebanyak 3.000 orang pramuka penggalang dari 34 provinsi di Indonesia, berkumpul di Kota Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, dalam kegiatan bertajuk Kemah Budaya Nasional (KBN) yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama Kwarnas Pramuka.
Kemah Budaya Nasional yang digelar 16-22 September itu dibuka Gubernur Sulawesi Tengah yang diwakili Asisten Administrasi Umum dan Pemerintahan Moelyono di Anjungan Kayu Bura, eks lokasi Sail Tomini 2015, sekitar 75 kilometer dari Kota Palu, Senin.
Wakil Ketua Bidang Pembinaan Anggota Muda Kwartir Nasional Pramuka Budi Prayitno mengatakan KBN ini merupakan wadah untuk saling mengenal khazannah budaya Indonesia.
"Kegiatan ini merupakan wadah untuk mengetahui, menengenal, memahami budaya sendiri dan budaya lain untuk meningkatkan rasa persaudaraan antara kita," kata dia.
Dia mengatakan, peserta dari seluruh provinsi tersebut akan membawa budayanya masing-masing dan mereka dapat saling berbagi pengetahuan.
"Kita punya budaya yang beragam, ada bahasa, makanan permainan, adat istiadat dan unsur budaya lainnya, lewat acara ini kakak berharap bisa mengenal dan mendukung kelestarian budaya Indonesia," kata dia.
Direktur Sejarah Kemendikbud Triana Wulandari dalam laporannya menyebutkan tema kemah budaya kali ini adalah "Pelangi Budaya di Bumi Perkemahan Kayu Bura".
Dia mengatakan, melalui kegiatan menarik, menantang, dan menyenangkan di alam terbuka dapat membentuk karakter diri pribadi para pramuka.
"Mereka disiapkan menjadi manusia berjiwa Panncasila yang mampu hidup bersama dan rukun, serta jadi warga negara yang mandiri, dan ikut serta dalam pelestarian budaya bangsa," kata dia.
Menurut dia, Parigi Moutong adalah miniatur Indonesia karena banyak suku dan adat budaya ada di sana, dan semua masyarakatnya hidup rukun damai.
Sementara itu Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tombolotutu menyampaikan terima kasih atas kepercayaan menyelenggarakan Kemah Budaya kali ini di Kota Parigi.
Kemah Budaya Nasional yang digelar 16-22 September itu dibuka Gubernur Sulawesi Tengah yang diwakili Asisten Administrasi Umum dan Pemerintahan Moelyono di Anjungan Kayu Bura, eks lokasi Sail Tomini 2015, sekitar 75 kilometer dari Kota Palu, Senin.
Wakil Ketua Bidang Pembinaan Anggota Muda Kwartir Nasional Pramuka Budi Prayitno mengatakan KBN ini merupakan wadah untuk saling mengenal khazannah budaya Indonesia.
"Kegiatan ini merupakan wadah untuk mengetahui, menengenal, memahami budaya sendiri dan budaya lain untuk meningkatkan rasa persaudaraan antara kita," kata dia.
Dia mengatakan, peserta dari seluruh provinsi tersebut akan membawa budayanya masing-masing dan mereka dapat saling berbagi pengetahuan.
"Kita punya budaya yang beragam, ada bahasa, makanan permainan, adat istiadat dan unsur budaya lainnya, lewat acara ini kakak berharap bisa mengenal dan mendukung kelestarian budaya Indonesia," kata dia.
Direktur Sejarah Kemendikbud Triana Wulandari dalam laporannya menyebutkan tema kemah budaya kali ini adalah "Pelangi Budaya di Bumi Perkemahan Kayu Bura".
Dia mengatakan, melalui kegiatan menarik, menantang, dan menyenangkan di alam terbuka dapat membentuk karakter diri pribadi para pramuka.
"Mereka disiapkan menjadi manusia berjiwa Panncasila yang mampu hidup bersama dan rukun, serta jadi warga negara yang mandiri, dan ikut serta dalam pelestarian budaya bangsa," kata dia.
Menurut dia, Parigi Moutong adalah miniatur Indonesia karena banyak suku dan adat budaya ada di sana, dan semua masyarakatnya hidup rukun damai.
Sementara itu Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tombolotutu menyampaikan terima kasih atas kepercayaan menyelenggarakan Kemah Budaya kali ini di Kota Parigi.